Tampilkan postingan dengan label being mom. Tampilkan semua postingan

Begini ceritanya kalau mahmud kopdar :)

Assalamualaikum temans.

Tahu kan kepanjangan mahmud? mamah (berjiwa) muda hehehe. Ya, gitu deh kalau udah ketemu teman suka lupa umur, serasa muda, sejenak lupa krucil dan bapaknya yang nungguin di resto sebelah atau di parkiran:)

Yeayyy akhirnya kami ketemuan walaupun dengan formasi tidak lengkap, karena tinggal di beda kota, beda provinsi bahkan beda pulau. Bukan sekedar soal waktu yang tidak bisa menyatukan untuk bertemu juga ongkos hahaha. Mba Wien yang beromisili di  Yogya kebetulan ada training di Bogor jadilah sekalian kami ketemuan.  Pilihan Green Terrace TMII karena relatif dekat dari tempat tinggal bumil mba Nunung yang ngidam pengen kumpul  dan mentraktir *terima kasih banyak mba Nung semoga rejekinya lancar dan bertambah*.

kopdar cantik, makan enak :D
Terharu karena ada goodiebag padahal tidak ada  sponsor. Ambu membagikan prol tape buatannya dan mba Wien bawa oleh-oleh abon   dari Yogya. eh, dapat doorprize juga dari mab Nunung, duh makasih banget ya mba Nung.

Pertemanan kami di mulai di media sosial karena sama-sama suka nulis lomba, ngekuis, (contesmania) dan (bukan) kebetulan beberapa dari kami di pertemukan menang di lomba Sariwangi yang hadiahnya camping sekeluarga plus uang tunai. Percaya ga percaya saat tahu tujuh dari sepuluh pemenang lomba sariwangi waktu itu adalah kami yang sudah saling kenal dekat di media sosial.

bertujuh menang di lomba sariwangi 

Akhirnya pertemanan kami tak sekedar bicara soal lomba, obrolan khas ibu-ibu termasuk saling sharing masalah parenting. Bagi saya mereka tidak sekedar teman tapi sahabat walaupun jarang bertemu, sudah merasa klik. Mungkin ini yang namanya chemistry berteman.

Ini lho trend di jaman kami abg 
Makan siang di selingi obrolan dengan tema beragam dan melompat-lompat dari info lomba blog, kuis, isu pemilihan gubenur DKI – bukan karena kekinian ya tapi tiba-tiba jadi topik hahaha. Dan saya lupa, bagaimana awalnya hingga obrolan kami nyambung ke Majalah Anita Cemerlang, majalah Mode, tulisan Zara Zettira dan komik Nina. Obrolan yang pastinya hanya di mengerti generasi kami *ketahuan deh umurnya*.

Lalu menyinggung penulis dan  novelnya yang pada jaman itu terkenal  syur. Ya, dulu belum jamannya internet dan youtube, dan buku seperti itu masih terbatas jadinya terkenal. Walaupun tidak pernah baca pasti pada tahu kalau penulis itu novelnya  17+. Bahkan novel itu di gunakan untuk manakut-nakuti, seperti yang di lakukan kakaknya teman,”Hati-hati ya jangan baca novel yang penulisnya Freddie S.” Dan karena pada jaman itu soal sex tabu, jadi di takut-takuti seperti itu jadi beneran takut baca.  Padahal penasaran setengah mati, tapi kalau nekat baca dan ketahuan malu.

Nah dari obrolan novel syur itu tiba-tiba nyambung ke permasalahan abg. Masalah sex akan jadi pertanyaan mereka karena pada usianya hormon pubertas sudah berkembang dan rasa ingin tahu mereka makin besar.  Mulailah Ambu, mba Wien dan mba Murti, sharing mengenai masalah dan cara menghadapi  anak usia smp atau  abg.

Permasalahan anak abg
Dari soal urusan mode baju yang tidak mau terlalu modis tapi juga tiak mau terlihat ndeso. Pertanyaan,“Memang ciuman bisa bikin hamil?”  “Hamil kan bertemu sperma dan ovum, ketemunya di mana?”  “Kenapa sih tidak boleh pacaran, kan ga pegangan tangan?”
Saya, mba Arin dan mba Nunung menyimak dengan serius, karena problem yang kurang lebih sama akan kami hadapi beberapa tahun mendatang.

Point yang saya dapat dari obrolan ini, penting menjaga kedekatan dengan anak saat ini hingga mereka beranjak dari remaja agar kita menjadi teman bertanya dan berbagi mereka. Karena informasi di luar sana yang begitu banyak dan bisa di akses tanpa filter bisa berbahaya.
Kedekatan dengan anak-anak yang seperti apa? Tentunya tidak sekedar fisik. Kita merasa dekat dengan anak, apa anak juga merasakan hal yang sama?

Pertanyaan yang menjadi penting karena pada beberapa kasus anak merasa tidak di sayang orangtua akibat teguran keras, disiplin dan terlalu di atur, seperti kasus yang  diceritakan mba Murti berdasarkan pengalaman menghadapi anak sulungnya.

Padahal pada saat yang sama orangtua merasa melakukannya karena sayang dan untuk kebaikan anak.

Disinilah  pentingnya komunikasi yang tepat dengan anak terlebih saat mereka beranjak remaja, kata Ambu.

Pe-er besar untuk saya yang sulit sekali merubah perilaku komunikasi satu arah, artinya saya yang dominan, kurang banyak mendengarkan, lebih suka mengatur daripada diskusi.

Tak terasa makanan di meja hampir tandas, tinggal potongan bebek yang sebenarnya masih menggoda selera  tapi apa daya perut  sudah penuh. Daripada mubajir di buang, dibungkuslah untuk di bawa pulang.

Narsis dulu

Kami pun beranjak dan mencari spot untuk foto-foto sebelum pulang. Harus foto donk karena kesempatan bertemu langka, sekalian foto juga untuk kontes hahaha.

Judulnya foto-foto nekat, gimana ga nekat kami foto-foto di taman Green Terrace, di mana lalu lalang mobil  keluar masuk ke area ini. Jadi pusat perhatian dan diketawain satpam dari jauh tapi ya cuek aja ya, kan gak akan ketemu lagi hehehe. 

mba wien sibuk nyeting kamera via hp :)

Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah (Aqil Baligh) oleh Elly Risman

*Elly Risman, psikolog, pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati

Tulisan ini saya dapat dari grup WA, cukup panjang tapi menurut saya penting banget, alasan itu pula yang membuat saya menyalin dan mempublishnya di blog sekaligus sebagai pengingat untuk menghadapi anak laki-laki saya yang masih berusia 4 tahun.

Dear Parents,
Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional?

Mengapa demikian?
Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (komik, games, PS, internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar  yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak. Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya rangsangan dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi!

Benar gak sih jadi mama itu harus cerewet, tegaan, galak ...dan seterusnya

love is ....
Benar gak sih jadi mama itu harus cerewet, tegaan, galak ...dan seterusnya

1.Cerewet
Saya pernah menghadiri seminar parenting, narasumbernya  seorang psikolog dan dia bilang, jadi mama itu memang harus cerewet, tidak apa-apa di bilang cerewet.

Acer Liquid Z320, smartphone aman untuk anak

Anak-anak digital
Anak-anak kita tumbuh dalam dunia digital sejak lahir, bahkan mungkin sejak dalam kandungan saat Ibu memperdengarkan suara musik atau e-book rider dari tablet atau telepon pintar pada janin.

Gadget seperti telepon pintar dan tablet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam sebuah keluarga terutama keluarga urbanBerdasarkan survey yang di lakukan The Asian Parent pada tahun 2014 terhadap  2500 orang tua di negara-negara Asia yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina, menyebutkan bahwa 98% anak terbiasa menggunakan gadget, artinya 9 dari 10 anak, terbiasa berinteraksi dengan gadget.


sumber. id.theasianparent.com
Banyak orang tua, termasuk saya, menjadikan gadget sebagai alat belajar dan menstimulasi si kecil. Dampak positifnya terasa, sebagai contoh anak kedua (4 thn) saya hapal cukup banyak kosakata bahasa inggris – bahkan dengan pengucapan yang lebih fasih – tanpa saya mengajarinya langsung tapi sering  mendengar  lagu dan film kartun edukatif yang saya unduh dari  youtube. Belum termasuk beragam aplikasi untuk menstimulasinya seperti mengenal bentuk, warna, angka, huruf dan game yang juga edukatif.

gadget sebagai media belajar dan stimulasi 

Untuk si sulung (7 thn) yang suka sekali menggambar, saya mendampinginya  melihat tutorial menggambar dari youtube.

Selain dampak positif secara kognitif seperti yang saya sebut di atas, gadget juga berdampak positif secara afektif yaitu anak mengenal dan memahami teknologi secara dini, menumbuhkan kepercayaan diri anak karena anak merasa banyak tahu dan mudah menemukan sesuatu.

Sebagai orang tua, sisi  positif  menggunakan gadget sebagai media belajar dan stimulasi anak adalah lebih praktis, banyak pilihan, efisien dan hemat. Simpel karena saya tidak harus setiap saat membuat peraga sendiri (DIY) untuk menstimulasi anak.  Banyak pilihan untuk setiap jenis stimulasi, lebih hemat di banding membeli banyak mainan/peraga untuk menstimulasi dan efisien karena belajar dapat dilakukan kapan dan di manapun.



Kekhawatiran orang tua, berlebihan kah?
Pada saat bersamaan, ada kekhawatir jika  nanti anak-anak memiliki smartphone sendiri (sekarang mereka masih menggunakan smartphone milik saya dan penggunaannya benar-benar di bawah kendali saya), lebih asik dengan smartphone nya di banding bermain atau bersosialisasi dengan lingkungannya yang mengakibatkan sifat empati dan simpati anak tidak tumbuh dengan baik.

Saya juga khawatir mereka mengakses konten yang tidak sepantasnya mereka lihat saat pengawasan saya lengah. Khawatir mereka tumbuh menjadi generasi instan, yang tidak tahu cara ‘kerja keras dan cerdas’ untuk  mencapai sesuatu.

Apa kekhawatiran saya berlebihan? Beberapa waktu saya mengikuti seminar mengenai Digital Parenting yang salah satu narasumberya Konsultan Psikologi Personal Growth Jakarta, data dari konsultan ini menyebutkan ada beberapa kliennya yang memang mengalami dampak negatif gadget serius, dari kecanduan games dengan taraf yang sulit disembuhkan sehingga anak yang kehilangan daya pikirnya.

Bagaimana agar hal itu tidak terjadi pada anak-anak kita? Salah satunya  dengan memilih perangkat ponsel pintar yang aman, ponsel pintar yang memang di desain untuk anak-anak.  Memang ada? Ada yaitu smartphone Acer Liquid Z320.

Smartphone Acer Liquid Z320,  aman untuk anak
Acer LiquidZ320  smartphone  yang dilengkapi aplikasi khusus untuk anak dan super aman. Aman dalam arti tak perlu khawatir si kecil mengakses konten yang tidak pantas andai pun kita lengah saat mendampinginya.

Secara singkat Kids Center bisa di lihat dari video berikut ini;




Yap, Acer Liquid Z320 yang di lengkapi Kids Center yaitu aplikasi yang berisi beragam games, fitur, konten dan web yang aman, edukatif dan menarik untuk  anak. Aplikasi ini merupakan aplikasi pre-install dalam Acer Liquid Z320. Kids Center sudah terinstal secara otomatis dengan tampilan full colour dan eye-catching. 

Kelebihan lain Kids Center dari Acer Liquid Z320 diantaranya :

Parental Control yang ekstra aman
Saat fitur Kids Center diaktifkan anak, ia hanya akan menikmati aplikasi dan situs tertentu, sehingga konten yang tidak cocok untuk anak tidak akan terakses. Kids Center juga memberikan usulan aplikasi, video dan game yang sesuai dan aman untuk anak.

Tersedia pula channel video dan karena Kids Center terupdate secara otomatis maka jumlah channel video (yang tentunya positif dan sesuai untuk anak) bertambah sehingga anak tidak bosan.

Tampilan untuk memutar video di Kids Center berbeda dengan tampilan youtube, agar pengguna yaitu anak tidak ‘tersesat’ atau mengakses dengan tidak sengaja video yang tidak sesuai.

Di lengkapi dengan parental control  untuk memantau aktivitas internet anak dan mengatur keamanan yang mencegah anak dari mengunduh konten dewasa atau membeli aplikasi baru tanpa seijin spAcer. Tapi jika orangtua merasa pilihan keamanan yang otomatis ada dalam Kids Center kurang, bisa mengaktifkan Extra Safe Zone yang mengunci ponsel di Kids Center meskipun telah dinyalakan.

Beragam pilihan aktivitas menarik untuk anak
Selain beragam fitur, konten dan situs khusus anak, Kids Center dari Acer Liquid Z320 dilengkapi aktivitas menarik seperti untuk kamera tersedia bingkai foto lucu dan sesuai untuk anak. Galeri hasil foto dari kamera Kids Center dibuat terpisah dari galeri utama.


Kids Center juga menyediakan coloring pages yang berisi banyak gambar lucu sehingga anak betah berlama-lama mewarnai.

Mudah digunakan
Kids Center diaktifkan dengan cara pengguna membuat akun untuk melakukan berbagai pengaturan, termasuk konten yang dapat diakses anak.

Kids Center mudah digunakan anak-anak di bawah usia 12 tahun walaupun memiliki banyak fitur. Begitupun pengaturan yang harus di lakukan oleh orangtua, mudah di pahami.

4 langkah mudah mengaktifkan Kids Center

Jadi dengan Acer Liquid Z320, kita tak perlu khawatir jika lengah mengawasi anak saat tengah asik dengan ponsel pintarnya jika kita sudah melakukan pengaturannya.

Harga terjangkau 
Harga Acer Liquid Z320 seharga Rp.999.000,-.



Keterlibatan orang tua secara aktif dan penuh
Selain pemilihan smartphone  yang tepat untuk anak yaitu Acer Liquid Z320, penggunaan ponsel pintar akan lebih efektif untuk mendukung kecerdasan dan tumbuh kembangnya jika orang tua terlibat secara aktif dan penuh. Keterlibatan orang tua juga akan membuat anak cerdas berinternet dan media sosial (kelak) serta menghindarkan anak dari perilaku negatif di dunia maya. Berikut berdasarkan survey, perilaku kurang baik anak di dunia maya;

Foto adalah dokumentasi pribadi saat mengikuti seminar digital parenting
Keterlibatan orang tua dapat dilakukan diantaranya dengan;

Menyepakati waktu dan lamanya berinteraksi dengan gadget
Membuat kesepakatan dengan anak mengenai waktu dan lamanya berinteraksi dengan gadget selain agar anak tidak kecanduan, anak menjadi tahu bahwa yang harus di lakukannya bukan hanya bermain dengan ponsel pintarnya dan mengerti pentingnya waktu.

Pemakaian gadget sebaiknya tidak lebih dari 2 jam sehari atau dilakukan saat akhir pekan saja.

Pendampingan
Pendampingan yang dilakukan orang tua selain untuk memastikan anak tidak mengakses konten yang tidak baik, juga membantu anak memahami konten yang di aksesnya sekaligus menanamkan nilai-nilai baik.

Pendampingan yang dilakukan juga dapat mempererat bonding orang tua dan anak, sehingga peran orang tua sebagai tempat bertanya dan berkeluh kesah tidak tergantikan gadget dan internet.

Konten disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak
Akan efektif jika konten yang di akses anak disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak sehingga menyenangkan.  Konten sebaiknya tidak sekedar ‘bermain’ tapi merangsang anak berpikir, membawa pesan positif dan kreatif.

Berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Selain menetapkan waktu untuk anak bermain dan belajar dengan gadget, tetapkan juga waktu anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik teman sebaya maupun alam.

memberi ruang agar anak berinteraksi dengan alam sekitar 
Interaksi anak dengan lingkungan dan alam akan menumbuhkan sikap simpati dan empati, hal yang tidak bisa di pelajari secara teoritis.

refensi tulisan dan gambar
www.acerid.com
www.id.theasianparent.com
www.ayahbunda-online.com
seminar digital parenting 


Tulisan ini diikutsertakan dalam Acer Liquid Z320 Blog Competion




Yuk menularkan minat baca

Buku di tanah air 

buku berpajak :(

Beberapa waktu lalu (lebih dari setahun) saya mengikuti gathering yang di adakan sebuah penerbit di mana buku saya  di terbitkan, dalam acara tersebut direktur utama penerbit berbicara mengenai perkembangan dunia penerbitan di tanah air. Penjelasan yang membuat saya mengerti kenapa saat ini tugas penulis  bukan hanya menulis tapi membantu mempromosikan buku/tulisannya.

Surat untuk Uti*

Assalamualaikum

Seperti biasa, usai liburan di Bandung, sampai beberapa hari Kaka sedikit mengeluh; masih pengen di Bandung, kangen Uti, kapan ke Bandung lagi dan sederet kalimat yang intinya pengen terus di Bandung lalu tiba-tiba matanya merah dan terisak,”Aku kangen Uti.”

Duh, mama juga kangen Nak.

suarat-surat yang siap di poskan :)

Nano-nano cerita SANLAT SD123

Assalamualaikum

Cerita Kaka tentang sanlat

Bagaimana akhirnya Kaka dengan sukarela mau ikut sanlat? Ceritanya di SANLAT Alternatif Pengisi Liburan Sekolah 


Penginapan akhwat
"Ikut sanlat mahal-mahal, kan sama aja isinya belajar ibadah, mending di rumah aja."

Wah kalau saya sih sederhana saja, sama seperti tujuan saya saat mengajak anak ke museum atau tempat wisata seperti gunung, pantai dsb yaitu mengenalkan dan menambah wawasan anak sekaligus berpetualang. Jadi hitung-hitung wisata rohani, jika wisata rohani biasa anak hanya melihat kegiatan ibadah di sini anak praktik langsung. selain itu dengan ikut sanlat saya membayangkan anak ikut berpetualang; bersama teman baru, lingkungan baru dan suasana baru dengan mandiri.

Tapi berbeda pendapat itu biasa jangan dibawa baper hehhe. Yang pasti saat ikut sanlat anak di tuntut lebih mandiri dan berani, orangtua pub belajar melepas dan memberi anak kepercayaan.

Kemarin saya menjemput Kaka sanlat, senyumnya langsung menyambut pertemuan kami (tepatnya dia nyengir hehehe).
Saya memeluknya dan jadi pengen nangis, harap maklum setelah tidak kerja, baru kali ini saya berpisah berhari-hari dengan Kaka, waktu kerja sudah biasa Azka menginap di Bandung sama Utinya.
“Seneng gak?”
“Seneng.” Masih sambil nyengir. "Aku mau ikut sanlat lagi nanti. Soalnya seru."
Setelah itu, selama perjalanan menuju rumah Kaka tidak berhenti cerita keseruan sanlat yang di alaminya.

SANLAT alternatif pengisi liburan sekolah

suasana

Seingat saya sanlat untuk anak sekolah (pesantren kilat selama 4 hari 3 malam – kegiatan belajar dan bermain berbasis agama dan dikemas sesuai usia anak) yang di adakan di Daarut Tauhid (DT) sudah ada sejak saya masih kuliah, dan selain DT  majelis Percikan Iman asuhan ust. Aam Amirudin juga rutin mengadakan, tapi untuk saat ini saya kurang tahu apa Majelis Percikan Iman masih mengadakan sanlat atau tidak. Lebih detail mengenai program kegiatannya bisa di lihat di www.sanlatmq.com.

Selain akhir tahun sanlat ini juga di adakan saat liburan sekolah menjelang Idhul Fitri, di sebutnya sanlat ramadhan.

Sanlat serupa tentunya tidak hanya ada di Bandung juga di kota lain dan bukan hanya majelis Daarut Tauhid yang mengadakan. Untuk Daarut Tauhid selain di Bandung diadakan juga di Jakarta.

Inspirasi penataan ruang

Salah satu toko furniture dan perlengkapan rumah yang membuat saya ingin lagi (dan lagi hahaha) datangi adalah IKEA.  Apalagi kalau bukan untuk mencari inspirasi penataan rumah, furniture dan printilan dapur yang bagus dengan harga terjangkau.

IKEA memang didesain sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung betah dan terinspirasi. Furniture dan alat rumah tangga ditata dengan desain tepat.  Tempatnya cukup luas, kira-kira menghabiskan 4 jam untuk menjelajahi seluruh area dengan kecepatan jalan santai. Gak terasa tahu-tahu kaki sudah pegal hehehe.

Be a Little Chef in One Day #idemain

Assalamualaikum...

Walaupun sering bantu Mama di dapur dan pernah praktik membuat pizza, Kaka tetap pengen ikut saat teman-teman di rumah mengajaknya praktik membuat pizza di  Domino’s Pizza.

keseruan anak-anak 
Ide awalnya datang dari mamanya salah satu teman main Azka di rumah yang juga tetangga, katanya untuk seru-seruan dan membuat permainan bareng yang beda. Oh ya saya tinggal di perumahan yang penghuninya hampir seumuran, jadi usia anaknya juga tidak jauh beda. Setiap sore mereka bermain bersama di taman yang letaknya pas di tengah-tengah blok kami.

Buah manis menabung

Tantrum heboh
Sekitar setahun lalu, Azka pernah tantrum di mall gara-gara pengen beli lego yang harganya 500 ribu. Sudah saya rayu untuk beli lego kecil agar murah tapi keukeuh pengen yang itu. Saat itu usianya 6 tahun jadi kebayang kehebohan tantrumnya. Malu bangetlah pokoknya.

Selain tak ada dana untuk beli mainan seharga itu, saya dan Abinya pun berprinsip jangan memberikan anak sesuatu gara-gara tantrum nanti jadi kebiasaan dan tantrum di jadikan senjata untuk mendapatkan sesuatu.

Jadilah Abinya membopong Azka yang gigih meronta. Batal deh rencana makan siang. Sepanjang keluar mall menuju parkiran kami jadi bahan tontonan.

Ini bukan tantrum Azka yang heboh pertama kalinya lho,  dua kali tantrum sebelumnya di keramaian juga yaitu  di pameran dan mall lain. Dan tindakan kami sama, membopong paksa Azka untuk pulang. Itu belum termasuk tantrum di rumah.

Saya kira, adiknya akan mengalami hal sama, ternyata tidak. Khalif jarang tantrum kalau pun tantrum tak seheboh Azka.

Kami sebagai orang tua belajar konsisten dengan aturan, Azka juga belajar menahan diri dan tahu bahwa semua hal bisa di dapat secara instan, tidak semua yang diinginkan bisa mudah di dapatkan begitu saja.

Sisi positif tantrum
Beruntung saya pernah membaca buku pengasuhan mengenai tantrum, yang bukan hanya berisi tips menghadapi anak  tantrum  juga efek positif dari tantrum jika orang tua mengelolanya dengan baik.

Anak mengamuk karena ingin sesuatu dan tetap memaksa walaupun kita larang, artinya dia memiliki keinginan kuat (kalau istilah orang sunda mah keukeuh) jadi katanya kelolalah sisi ‘keukeuhnya’ agar kelak anak memiliki sikap gigih  saat ingin mencapai tujuan. 

Jadi kami tidak memukul atau mencerca Azka karena tantrumnya tapi di biarkan sampai capek hahaha. Setelah tenang beri pengertian. Tidak cukup sekali tapi dengan jeda waktu lama. Terus saya dan Abinya bilang, bahwa  lego mainan mahal jadi kalau ingin beli Azka harus menabung dulu.

Karena kasian, untuk menurutkan keinginan legonya, saya download game lego di hp. Agar tidak addick main game, saya downloadnya yang game lego junior.

Sifat keukeuh Azka mulai nampak sekarang, tanpa tantrum tentunya. Jika dia menginginkan sesuatu berusaha gigih mencapainya dan suka mensugesti dirinya sendiri.  

Menabung
Tapi rupanya lego game tidak membuat keinginan Kaka memiliki lego dalam bentuk fisik luntur. Bahkan saya pernah haru, karena setiap mengisi celengan ayamnya, dia selalu bilang buat beli lego dan mengajak adiknya untuk melakukan hal yang sama.

Minggu lalu tabungan di pecah dan jadilah kami membelikannya lego. Dan ternyata eh ternyata bukan hanya anak-anak yang keasikan main lego, emak bapaknya juga. Saya jadi tidak heran ada orang yang koleksi mainan  lego karena memang mengasikkan. Jadi pengen beli seri ini itu hahaha. Tapi tetap ya harus konsisten,  menabung dulu. 


Blog, dari curhat sampai pekerjaan

Peluang dari ngeblog


Dapat duit dari blog? Ehm, saya ga pernah kepikiran itu waktu pertama kali ngeblog. Walaupun tahu ada google ads tapi karena gagal paham caranya, ya sudahlah, toh niatnya ngeblog buat nulis curhat. Lalu  sekitar tahun 2011, untuk pertama kalinya   saya mendapat  penawaran kerjasama dari sebuah agen medsos. Lumayan bikin shock seneng, apalagi harga penawaran di  approve. Tapi berhubung saya bukan blogger keren penawaran seperti itu jarang, begitupun undangan reportase. Tapi tetap semangat ngeblog donk, karena niatnya buat curhat dan  sharing. Berbagi tips atau referensi buku bagus (selera saya), curhat juga (tetep) dan lain-lain. Harapannya memberi manfaat untuk pembaca, kalaupun di rasa tidak, minimal untuk bacaan santai dan hiburan hehehe.

Mencoba peluang dapat materi dari kontes blog masih sering gagal. Tapi semangat ngontes blog belum luntur donk, masih terus mencoba.

Saya percaya usaha dan kejujuran tulisan (bukan hasil kopas dan bohong) dapat menciptakan peluang entah berbentuk materi atau hal lain yang menguntungkan yang tidak bisa diukur materi seperti persahabatan dan pengalaman. Salah satunya pengalaman berlibur dan  bermalam di hotel bintang 4 sekeluarga, dengan kapasitas sebagai blogger. Untuk ukuran blogger biasa seperti saya, bagi saya  itu wow banget. Kalau persahabatan, tak terhitung, makin banyak teman dan sahabat di mana-mana.

Best moment Kaka

Hari minggu lalu, pertama kalinya Kaka berenang sejauh lebih dari 20 meter tanpa jeda, bahkan nampak enjoy dan cengengesan penuh kemenangan (mungkin bangga).

Waktu itu Abinya hanya mengajak Azka  barengan berenang, dan surprise karena Kaka bisa menyamainya.  Jadi postingan ini dalam rangka mengabadikan best moment Kaka.  Hanya penting untuk saya hehehe.

Cerita di balik
Saya memang ingin anak-anak bisa berenang sedini mungkin salah satu alasannya biar tinggi badannya ga kayak mamanya ini hahaha. Pada keadaan dan hal tertentu suka minder tapi dalam batas wajar, ga sampai mengurung diri atau frustrasi hehehe. Manusiawi toh karena manusia sukanya yang sempurna. Tapi pada beberapa keadaan  pernah di untungkan dengan tinggi badan yang saya miliki ini.

Alhamdulillah, pas beli rumah (nyicil kpr maksudnya) dapat fasilitas gratis   klub olahraga selama satu tahun, jadilah Azka yang waktu itu berumur sekitar 1  tahun hampir seminggu sekali kami ajak berenang. Setelah masa gratis habis, Kaka suka menangih minta berenang, kami pun mengadendakan maksimal sebulan sekali mengajak berenang. Sebulan sekali rupanya tidak membuat Azka puas, jadilah di umur 5 tahun lebih, kami mengleskan Azka berenang , seminggu sekali.

Mengenal karakter si tiga sampai empat tahun

Dua minggu lalu dapat tugas nulis dari majalah ayahbunda perihal salah satu milestone anak usia tiga sampai empat tahun......apakah itu? Ada di ayahbunda edisi dua minggu mendatang.

Tugas yang membuat buka-buka tumpukan buku pengasuhan yang sudah lama ga di baca karena udah pernah di baca saat Azka balita. Wah ternyata banyak point yang saya lupa, padahal tahun ini Khalifah jelang 4 tahun. Jadilah sekalian belajar lagi.

Emang penting orangtua belajar, baca buku parenting ini itu, jaman dulu aja orangtua kita ga banyak baca buku pengasuhan, anaknya baik-baik aja, ya seperti kita ini.

Itu mah pilihan ya heheh. Alasan saya  sendiri  merasa harus belajar, biar tidak cepat mengambil kesimpulan yang salah.  Kesimpulan salah yang sering adalah labeling hiperaktif. Anak ga mau diam di bilang hiperaktif padahal wajar, ciri-ciri anak aktif sama hiperaktif beda jauh lho. Atau terlalu cepat menyimpulkan hal wah, misal merasa kemampuan si kecil 'wow' padahal, pada usia sekian semua anak ya se 'wow' itu.

Anak tantrum di bilang nakal, padahal pada beberapa anak tantrum adalah milestonenya karena menunjukkan ego dan keinginan kuatnya. Agar tantrumnya memberi dampak positif ada caranya.

Balik lagi ke tema tulisan, mau ngomongin milestone si 3 sampai 4 tahun. Empat yang menonjol adalah keinginan mandiri, pinter ngomong, egonya tinggi dan ga bisa diam alias bergerak aktif.

Mandiri
Jangan heran kalau biasanya makan minta disuapin tiba-tiba pengen makan sendiri.  Efeknya jadi berantakan dan belepotan itu karena motorik kasar dan halusnya belum sempurna. Bukan hanya makan biasanya, hal-hal kecil lain ingin dilakukan sendiri dan biasanya ngotot kalau kita kasih tahu cara yang tepatnya. Merasa caranya sudah benar. Kalau terbukti caranya salah, marah sendiri kadang nangis karena kesal ga bisa.

Let’s cooking #idemain #stimulasi


making cookies 
Jujur saja menghabiskan waktu seharian di rumah bersama anak-anak itu melelahkan dan tidak selalu manis, ada kalanya jenuh dan malas untuk menemani mereka main, inginnya me timee... sementara mereka memiliki banyak energi dan ide main. Dan dapur adalah salah satu tempat main yang disukai mungkin karena banyak alat dapur yang bisa di jadikan mainan atau bagi mereka seperti mainan.

Jadi yang membuat saya mencoba praktik kue ini itu seringnya sebagai ide main anak-anak.

Umur berapa anak ‘aman’ di ajak main di dapur? Menurut pengalaman saya sih 3 tahun, karena pada usia itu anak udah mulai memahami perintah, bisa di atur (ga selalu sebenarnya) dan bisa memegang sesuatu dengan baik.

Practical life skills
Dari baca-baca buku dan majalah pengasuhan, ternyata banyak manfaatnya melibatkan anak, termasuk anak usia dini dalam kegiatan keseharian. Tak lain untuk melatih keterampilan kehidupan atau practical life skills. Dan sejak usia dini sebaiknya anak-anak tidak hanya bermain dengan mainannya tapi ‘main’ dalam kegiatan keseharian. Di antaranya melibatkan saat membuat kue atau bento tapi dalam batas aman untuk anak (aman dari panas, benda tajam dsb). Tentu tidak hanya membuat kue bisa juga  berkebun, membereskan pakaian setelah di setrika, menyortir belanjaan bulanan berdasarkan tempat, bantu Ayah cuci kendaraan dsb.

Kehebohan 'kerja' membawa dua anak

Pasca si mba resign minggu lalu, saya mulai kebingungan saat harus menitipkan anak-anak karena suatu keperluan. Seperti hari jumat minggu lalu, redaktur merekomendasikan dokter di rumah sakit pondok indah (rspi) sebagai narasumber dan harus wawancara langsung. Jarak rspi dari rumah hanya 30 menit (jika tak macet) jadi tak masalah jika saya harus kesana langsung. Masalahnya pada siapa kedua anak saya di titipkan?

Gak bisa duduk manis
Membawa anak-anak ke rs untuk wawancara dokter adalah hal yang selalu saya hindari. Selain riskan karena wawancara di lakukan di ruang praktik juga karena kedua anak saya tipe yang gak bisa duduk manis. Kalau melihat sesuatu yang baru dan menarik pasti ngoprek*, berkomentar atau  nanya ini itu. Kalau ga ngoprek  jika berduaan selalu ada ide main, entah kejar-kejaran atau main sembunyi-sembunyi (di mana pun termasuk saat mereka ke rs karena sakit atau ke mall). Oh ya anak saya yang kecil berusia 3 tahun setengah jadi lagi aktif-aktifnya. Sedangkan kakanya yang berusia 7 tahun, selalu mau tahu dan sok tahu. 

Mestakung - Belajar science dari sekitar #idemain

belalang tengah berganti kulit

Di postingan lalu saya pernah menulis tentang anak-anak yang lagi senang-senangnya di bacain buku komik science terjemahan korea. Banyak banget seri buku ini dan kalau lagi sale bikin kalap....pengen beli semua serinya!

Buku – buku yang membantu menjawab  rasa ingin tahu anak-anak, khususnya tentang hewan dan alam seperti tentang gurun pasir, kutub utara, laut, tentang salju dsb. Dan bukan hanya rasa ingin tahu mereka yang terjawab, mereka pun jadi sedikit terobsesi dengan yang namanya petualangan. Yap, buku-buku komik science itu di kemas dengan cerita petualangan survival jadi anak-anak merasakan keseruannya.

Buku yang memancing pertanyaan sulit untuk di jawab seperti,”Ma, nabi Adam duluan, The Croods dulu (film kartun manusia purba produksi disney), atau Thales dulu (setelah dibacakan buku science matematika yang bercerita tentang Thales)?”

“Sebentar Mama liat petanya,” dengan pe de mama mengambil buku seratus tokoh yang perasaan ada peta tahun di lahirkannya tokoh-tokoh dunia. Tapi ternyata di buku itu tidak ada tahun jaman prasejarah. Jadi nabi Adam dulu atau manusia purba dulu?

Ramadan kreatif dan produktif di rumah

Awal ramadan tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah, sempat khawatir karena kebanyakan di rumah Kaka tidak kuat puasa penuh, karena bosan dan jenuh menunggu waktu berbuka atau karena  melihat makanan di kulkas.

Ini memang bukan ramadan pertama Kaka, tahun lalu Kaka mulai berlajar puasa tapi jam bukanya masih gak tentu, kadang jam 12, jam 3 atau penuh sampai magrib, kadang ga puasa. Tapi tahun ini saya berniat mengajari  puasa full setiap hari. 

Yap, puasa jangan jadi alasan untuk memperbanyak tidur atau leyeh-leyeh karena kurang tenaga. Ramadan di rumah bareng anak-anak itu jadi tantangan tersendiri, bagaimana membuat mereka sedikit melupakan rasa lapar, tidak kabita* liat makanan, membuat mereka tetap ceria dan menghibur mereka, karena bagaimanapun anak-anak masih sering ngeluh lapar dan lemas. Kadang tidak tega membuat mereka puasa tapi kalau tidak tega kapan belajarnya?

Ini akan jadi Ramadan pertama saya dan Kaka belajar, Mama belajar cara memberi pengertian makna puasa yang mudah di pahami Kaka, belajar sabar dan kreatif agar Kaka di rumah  enjoy dan tidak bosan. Kaka belajar puasa dan menahan diri.

Saya mulai mencari ide dan inilah yang kami lakukan hingga ramadan di rumah membawa kesan tersendiri untuk saya dan keluarga.

Karena kreatif itu penting

percobaan kimia ala Azka

Tulisan hasil baca  buku- buku, majalah parenting dan wawancara dengan psikolog waktu bikin tulisan untuk AyahBunda,  yang entah kapan dan entah buku yang mana - kebanyakan baca tapi praktik masih susah haha

Kreatif adalah cara berpikir out of the box. Dengan kemampuannya berpikir berbeda dengan orang pada umumnya, si kreatif bisa menemukan, menciptakan atau mengkolaborasikan sesuatu menjadi hal baru. Orang kreatif umumnya berpikir lebih fleksibel dan tak pernah kehilangan akal untuk mencari cara keluar dari masalah tak heran jika mereka sukses dalam kehidupannya. 

Tokoh-tokoh dunia selain pintar rata-rata mereka kreatif. Contoh populer Steve Job dengan Applenya. B.J Habibie, dari kecerdasan yang berkolaborasi dengan kreatifitas menciptakan pesawat dengan teknologi yang kemudian jadi panutan di beberapa perusahaan pesawat dunia saat ini. Semoga, generasi anak-anak kita tetap kenal dan familiar dengan sosok panutan bangsa ini. *tiba-tiba jadi haru – antara ingat filmya dan kutipan pidatonya yang sempat di share pilot garuda itu*

Setiap anak memiliki bakat kreatif karena dorongan rasa ingin tahu, sayang, kadang lingkungan membuat kreatifitas seorang anak mandeg dan terkurung.  Misal karena terlalu membatasi atau terlalu banyak melarang ini itu.

Menumbuhkan hobi anak

Saya percaya jika seorang anak memiliki hobi kelak dia tidak akan mudah terjerumus pada pergaulan negatif, lebih kreatif dan supel. Terlepas apa hobi itu kelak jadi profesinya atau sekedar hobi.

Kenapa tidak mudah terjerumus bergaulan negatif? Kalau istilah orang sunda mah moal kabawa sakaba-kaba – tidak mudah terbawa arus yang tidak-tidak.  Karena anak yang memiliki hobi ga akan bingung menghabiskan waktu luangnya jika pun sedang tidak ada teman. Dia bisa sibuk sendiri dengan hobinya. Tapi biasanya anak yang punya hobi memiliki teman sehobi yang membuat makin semangat dag ngulik dengan hobinya.

Lebih kreatif karena ...selanjutnya baca di sini ya