Tampilkan postingan dengan label parenting. Tampilkan semua postingan

Saat si Pra Remaja Tertarik berhijab

Assalamualaikum teman – teman,
Kabar menggembirakan adalah saat si sulung mau mengenakan hijab saat bepergian selain sekolah  dan mengaji karena kemauan sendiri.

Saya memang bukan Mama yang membiasakan anak perempuannya memakai hijab kecuali untuk sekolah (dari play group hingga kini (sd kelas 4)  Kakak sekolah di sekolah Islam). Pernah jika pergi seperti ngemall atau jalan – jalan, Kaka saya minta memakai  kerudung tapi biasanya tidak tahan lama, dilepas dengan alasan gerah.

Tapi walaupun belum membiasakan Kaka berhijab saya tidak pernah mengenakan Kaka pakaian seksi ,baik di rumah apalagi ke luar rumah.

Mengajari si Kecil Mengelola 'THR'

Tidak hanya Mama atau Papanya yang menerima THR dari kantor, anak-anak juga. Lembaran uang baru diterimanya dengan suka cita dari Kakek, Nenek, Om dan Tante. Uang-uang itu di masukkan ke dalam dompet dan setiap saat dihitung. Itu juga kan yang kita alami saat kecil? Kalau saya iya walaupun tidak banyak karena hanya Om dan Tante  saja yang ngasih. Uang itu biasanya saya gunakan untuk keperluan sekolah, terutama beli buku.

Bermain Seru di Kidzania Bersama Papa Mama

Kalau dihitung - hitung sudah 3x si sulung ke Kidzania dan belum bosan. Kunjungan terakhir beberapa bulan lalu, field trip dari sekolah dengan tema profesi. sebelumnya saat TK B dan saat umur 3 tahun.
bukan hanya AZE yang belum bosan, mamanya juga hehehe.
“Asik tahu De, ke Kidznia,” kata AZE pada adiknya sepulang dari Kidzania.
“Aku juga mau ke sana iya kan, Mah?” kata Adik.

Cerita si kecil saya ke Kidzania bisa baca di Kidzania Memperkenalkan Masa Depan

Iya Adik belum pernah ke Kidzania tadinya berharap ada field trip  ke Kidzania dari sekolah (TK) tapi ternyata belum ada. Papanya sih udah janji mau ngajak Adik ke Kidzania sebagai hadiah ulang tahunnya bulan November mendatang.

Paling seru jadi pemadam kebakaran, beneran nyemprotin air lho

Bermain dengan Aman dan Nyaman di Luar Rumah

Bermain dan Belajar
Penah dibuat pusing dengan rumah yang setiap saat berantakan karena ulah anak-anak?  Walaupun rapi hanya bertahan beberapa menit atau beberapa jam (saat mereka sekolah atau tidur) selebihnya, mainan berserakan, bahkan bukan hanya mainan, peralatan dapur juga dijadikan objek mainan anak-anak dan tergeletak di lantai.

Saat rumah jadi base camp main anak-anak 

Jujur saja, saya pusing jika anak-anak sudah mengajak teman-temannya yang tak lain tetangga main di rumah dan ini hampir terjadi setiap hari. Kalau pun anak-anak tidak mengajak temannya main ke rumah, teman-temannya ini yang berinisiatif main ke rumah.

Manfaat Menggunakan Bantal Menyusui

Momen menyenangkan dari seorang Mama itu adalah saat menyusui si kecil. Pasti semua Mama memiliki kesan mendalam. Saat mata kita beradu dengan mata si kecil, rasanya nyess….bahagia banget. Tidak heran jika banyak Ibu stress dan feeling quilty saat ASI nya keluar sedikit (walaupun tahu teorinya kalau ASI yang keluar disesuaikan dengan kebutahan anak – tetap saja ya kayaknya yang ASI nya melimpah yang bagus – mungkin karena anak pertama, masih takut ini itu). Saya mengalami masa-masa itu, masa merasa jadi mama tidak berguna. Untunglah bisa melaluinya tanpa stress berkepanjangan, semua berkat dukungan keluarga terutama Suami dan Ibu saya.

Salah satu hal yang bisa mengurangi rasa stress karena ASI tidak keluar banyak (padahal cukup untuk si kecil) atau kelelahan karena begadang harus menyusui terus, adalah dengan membuat posisi nyaman saat menyusui dan rileks.
KidsProject; one day one book
Setelah kurang lebih dua bulan berhenti membacakan buku pada anak-anak, akhirnya kembali bisa rutin bacain buku. Kenapa berhenti? Karena anak-anak tidak mau saya bacakan buku sama sekali. Kakak hanya baca buku pelajaran sekolah.

Walaupun Kaka sudah bisa membaca saya tidak pernah memaksanya untuk baca buku, hanya mendorong dan sering menolak, malah balik minta dibacain buku. Dia memang bukan tipe anak yang bisa duduk manis lama-lama baca buku, kalau diam pasti harus ada yang dilakukan dengan tangannya, misal menggambar atau membuat kreasi. Dia tipe pembelajar audio visual.

Suatu Hari di Pasar Bunga Rawa Belong



Beberapa waktu lalu mengajak anak-anak 'belajar' ke Pasar Bunga Rawa Belong.  Sebenarnya setiap mengajak anak ke tempat baru pasti mereka secara otomatis belajar hal baru, bedanya kali ini saya dan Pak suami menseriusinya dan memberi tahu maksud kami mengajak mereka ke suatu tempat. Yap ide ini terinspirasi dari para homeschooler hehehe. Tempat jalan-jalan di sesuaikan dengan waktu, budget dan kepentingan, biar  sering – minimal sebulan sekali, kami memilih tempat-tempat sekitaran Jabodetabek dulu.

Oh ya pasar bunga Rawa Belong untuk dikenal sebagai salah satu tujuan wisata  kota Jakarta lho. Para pedagang di sini sudah tidak heran dengan kedatangan wisatawan asing yang kemudian menfoto bunga - bunga. Wisatawan umumnya datang pada malam hari, saat pasar hiruk - pikuk dan jutaan tangkai bunga datang.

Mind Mapping untuk Pelajaran Sekolah

Assalamualaikum temans,

Alhamdulillah akhirnya bisa update blog lagi setelah berhibernasi – (sok) sibuk dengan pekerjaan rumah, sibuk mencoba resep baru (teracuni seleb food blogger di IG hahah) dan nanam tanaman di pekarangan rumah yang cuma seuprit, jadi tukang ojek dan  guru privat kedua si kecil saya.

Beberapa hari lalu di grup WA teman kuliah ngomongin soal pelajaran anak SD sekarang yang ajaib. Ya, ajaib dibandingkan jaman kita (generasi 80-90 an mana suaranya? Heuheu). Tidak ada pelajaran membaca, buku-buku paket langsung berisi paparan kalimat panjang yang perlu pemahaman (padahal anak baru bisa membaca).

Beberapa anak mungkin enjoy dan mudah beradaptasi dengan  keadaan ini, seperti saya dulu menikmati banget masa-masa sekolah. Senang-senang saja disuruh menghapal perkalian dari 1 sampai 10.  Hayuk aja disuruh Bu Guru ngapalin isi buku HPU – Himpunan Pengetahuan Umum (masih ingat buku ini temans?). Mau aja ngapalin tanggal-tanggal bersejarah kemerdekaan. Tapi tidak semua anak samaaa….


mind mapping IPA ala Kaka

Mengapresiasi Karya si Kecil

Sukar menghilangkan kebiasaan mengomentari  karya si kecil, dengan persepsi bagus menurut saya sebagai orang dewasa. Misal, “Masa kudanya warna pink?”
“Kan kudanya perempuan.”
Ya tetap aja kali mau betina atau jantan kuda tidak ada yang berwarna pink, pikir saya keukeuh.

Atau,”Coba gambarnya seperti begini, kan cantik.”
“Tapi kan aku ga bisa. Mama aja gak bisa gambar.”
Maksudnya sih minta dia belajar menggambar seperti contoh yang saya sodorkan. Kemudian saya sadar, cara saya salah…

Terlalu banyak berkomentar negatif dengan cara yang salah pula, katanya bisa membuat anak frustasi bahkan kapok untuk bereksplorasi dengan imajinasinya, saya lupa di mana saya pernah membaca artikel yang menyebutkan hal itu. Kalau dipikir-pikir ada benarnya.  Gimana gak frustasi udah senang-senang menuangkan khayalan dalam bentuk gambar dengan kuda perempuan (warna pink) terus Mamanya bilang, salah. Salah hanya karena imajinasi yang berbeda.

Healty Skin Happy Baby; Cara Tepat Merawat Kulit Sensitif si Kecil

Hari sabtu minggu lalu saya mengikuti talkshow mengenai kesehatan kulit bayi. Healty Skin Happy baby; Cara Tepat Merawat Kulit Sensitif pada si Kecil, yang diadakan oleh majalah Mother and Baby dan Lactacyd Baby, sabun khusus untuk si kecil yang berkulit sensitif.

Talkshow ini bertempat di Igor’s Pastry Cafe dengan  narasumber  dr. Liem Hui Ling, Annisa Pramita selaku Brand Manager Lactacyd Baby, Mom Blogger Tara Amelz dan Adianti Reksoprodjo Founder and Trainer FitMumandBub dengan MC Sisca Becker. Di hadiri pula oleh MarComm dari majalah Mother and Baby Indonesia Palupi R.N.

Acara dimulai pukul sepuluh tapi banyak peserta datang lebih pagi termasuk saya. Jeda waktu ini di gunakan peserta untuk menikmati coffe break, foto-foto, terlebih ada beberapa foto corner yang menarik untuk di abadikan. Saya termasuk yang tidak mau ketinggalan untuk berfoto bersama di kecil.

Acara di buka oleh MC Sisca Becker dilanjutkan oleh MarComm Mother and Baby dan Brand Manager Lactacyd Baby.  Dalam kata sambutannya keduanya sama-sama berharap acara ini berguna bagi para Mama.

Dr. Liem menjadi pembicara pertama pada talkshow ini, menjelaskan perihal kulit bayi dan cara merawatnya yang tepat melalui video berupa slide.


Sabtu di perpustakaan daerah Tangsel

Kaka asik baca, adik anteng main 
Kepikiran mengajak anak-anak ke perpustakaan umum setelah lihat postingan mengenai perpustakaan anak Jakarta di sebuah situs parenting. Wah pasti anak-anak betah di sana, sayang jarang dari rumah ke sana cukup jauh dan Abinya anak-anak keberatan mengantar ke sana, karena merasa rugi jika  harus berjibaku dengan kemacetan Jakarta. Nggak sepadan  katanya, bolak balik perjalanan  bisa sampai 5 jam, mending beli buku  di tokbuk gramedia yang ada di seputaran BSD, katanya. Ehm, iya juga sih.

Kalau tanpa di antar pak suami bawa anak ke Jakarta saya tidak berani, bisa di bilang saya ‘buta’ kota Jakarta tapi kalau pergi seorang diri ke suatu tempat di Jakarta, berani.

Meluncur di BX Rink Bintaro

Berakhir pekan bersama anak-anak kemana? Mengajak mereka mencoba sesuatu yang baru, kenapa tidak?

Seperti banyak anak-anak lain, Kaka belum  sepenuhnya move on dari film Frozen, walaupun kini mengidolakan Honey Lemon, tokoh di film Big Hero 6. Masih terobsesi  jika sudah punya kamar sendiri (sekarang masih berdua adiknya dan tidur masih dikeloni Mama) pengen berFrozen. Ada stiker frozen di dinding kamar, lemari gambar frozen dsb.

siap-siap meluncur 
Nah gara-gara menonton Frozen juga Kaka berkhayal mengalami musim salju dan mencoba ice skating, meluncur di atas es. Bukan kebetulan di Tangsel sini ada   BXChange Mall Bintaro satu dari dua mall di jabodetabek yang memiliki arena ice skating.

Kemungkinan keinginan Kaka untuk mencoba ice skating tidak akan kami kabulkan jika di Tangsel tidak ada mall dengan area ice skating. Jika harus sengaja   ke mall Taman Anggrek,  Abinya pasti keberatan mengantar karena macetnya Jakarta tidak nahaaaan.

Ke Museum Pos Indonesia Bandung

Museum Pos Indonesia di Bandung
I’ve been standing here waiting mister postman
So patiently for just a card or just a letter*

Menunggu Pak Pos
Dulu waktu masih anak-anak sampai remaja, apakah kamu termasuk yang pernah menunggu pak pos datang? Kalau saya sih iya, menunggu surat-surat dari sahabat pena yang alamatnya saya dapat dari majalah Bobo dan Kawanku. Dan waktu itu jamannya pak pos masih naik sepeda.

Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah (Aqil Baligh) oleh Elly Risman

*Elly Risman, psikolog, pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati

Tulisan ini saya dapat dari grup WA, cukup panjang tapi menurut saya penting banget, alasan itu pula yang membuat saya menyalin dan mempublishnya di blog sekaligus sebagai pengingat untuk menghadapi anak laki-laki saya yang masih berusia 4 tahun.

Dear Parents,
Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional?

Mengapa demikian?
Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (komik, games, PS, internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar  yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak. Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya rangsangan dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi!

Berkuda dan memanah di Pamulang Stables & Equestrian

kuda berlatih di area berlumpur
Tempat  yang mencolok jika  lewat  Jalan Pajajaran  Pamulang    Tangerang Selatan adalah area berkuda yang terletak di sisi kanan dan kiri jalan (berhadapan), dengan salah satu papan nama tertera di sana Pamulang STABLES & EQUESTRIAN. Dulu nampak tak terurus, semak belukar di sana-sini dan baru –baru ini (beberapa bulan kebelakang) nampak perbaikan, pagar yang di cat, beberapa area nampak sedang di renovasi, semak dan belukar yang sudah terpangkas habis dan saya pun baru tahu jika tempat ini  terbuka untuk umum setelah membaca postingan di blognya mba Ophi Ziadah.

Jadilah liburan sekolah akhir tahun lalu saya dan pak suami mengajak anak-anak dan sepupunya (yang sedang liburan di sini) ke tempat ini.

Benar gak sih jadi mama itu harus cerewet, tegaan, galak ...dan seterusnya

love is ....
Benar gak sih jadi mama itu harus cerewet, tegaan, galak ...dan seterusnya

1.Cerewet
Saya pernah menghadiri seminar parenting, narasumbernya  seorang psikolog dan dia bilang, jadi mama itu memang harus cerewet, tidak apa-apa di bilang cerewet.

Ke Museum Geologi Bandung (lagi)


Tyrex
Mengajak anak-anak ke Museum membuat mereka bosan? Coba ajak kemari deh, salah satu museum yang selalu minta di kunjungi  anak-anak saya saat berlibur ke rumah neneknya di Bandung, Museum Geologi, untunglah tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah. 

Acer Liquid Z320, smartphone aman untuk anak

Anak-anak digital
Anak-anak kita tumbuh dalam dunia digital sejak lahir, bahkan mungkin sejak dalam kandungan saat Ibu memperdengarkan suara musik atau e-book rider dari tablet atau telepon pintar pada janin.

Gadget seperti telepon pintar dan tablet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam sebuah keluarga terutama keluarga urbanBerdasarkan survey yang di lakukan The Asian Parent pada tahun 2014 terhadap  2500 orang tua di negara-negara Asia yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina, menyebutkan bahwa 98% anak terbiasa menggunakan gadget, artinya 9 dari 10 anak, terbiasa berinteraksi dengan gadget.


sumber. id.theasianparent.com
Banyak orang tua, termasuk saya, menjadikan gadget sebagai alat belajar dan menstimulasi si kecil. Dampak positifnya terasa, sebagai contoh anak kedua (4 thn) saya hapal cukup banyak kosakata bahasa inggris – bahkan dengan pengucapan yang lebih fasih – tanpa saya mengajarinya langsung tapi sering  mendengar  lagu dan film kartun edukatif yang saya unduh dari  youtube. Belum termasuk beragam aplikasi untuk menstimulasinya seperti mengenal bentuk, warna, angka, huruf dan game yang juga edukatif.

gadget sebagai media belajar dan stimulasi 

Untuk si sulung (7 thn) yang suka sekali menggambar, saya mendampinginya  melihat tutorial menggambar dari youtube.

Selain dampak positif secara kognitif seperti yang saya sebut di atas, gadget juga berdampak positif secara afektif yaitu anak mengenal dan memahami teknologi secara dini, menumbuhkan kepercayaan diri anak karena anak merasa banyak tahu dan mudah menemukan sesuatu.

Sebagai orang tua, sisi  positif  menggunakan gadget sebagai media belajar dan stimulasi anak adalah lebih praktis, banyak pilihan, efisien dan hemat. Simpel karena saya tidak harus setiap saat membuat peraga sendiri (DIY) untuk menstimulasi anak.  Banyak pilihan untuk setiap jenis stimulasi, lebih hemat di banding membeli banyak mainan/peraga untuk menstimulasi dan efisien karena belajar dapat dilakukan kapan dan di manapun.



Kekhawatiran orang tua, berlebihan kah?
Pada saat bersamaan, ada kekhawatir jika  nanti anak-anak memiliki smartphone sendiri (sekarang mereka masih menggunakan smartphone milik saya dan penggunaannya benar-benar di bawah kendali saya), lebih asik dengan smartphone nya di banding bermain atau bersosialisasi dengan lingkungannya yang mengakibatkan sifat empati dan simpati anak tidak tumbuh dengan baik.

Saya juga khawatir mereka mengakses konten yang tidak sepantasnya mereka lihat saat pengawasan saya lengah. Khawatir mereka tumbuh menjadi generasi instan, yang tidak tahu cara ‘kerja keras dan cerdas’ untuk  mencapai sesuatu.

Apa kekhawatiran saya berlebihan? Beberapa waktu saya mengikuti seminar mengenai Digital Parenting yang salah satu narasumberya Konsultan Psikologi Personal Growth Jakarta, data dari konsultan ini menyebutkan ada beberapa kliennya yang memang mengalami dampak negatif gadget serius, dari kecanduan games dengan taraf yang sulit disembuhkan sehingga anak yang kehilangan daya pikirnya.

Bagaimana agar hal itu tidak terjadi pada anak-anak kita? Salah satunya  dengan memilih perangkat ponsel pintar yang aman, ponsel pintar yang memang di desain untuk anak-anak.  Memang ada? Ada yaitu smartphone Acer Liquid Z320.

Smartphone Acer Liquid Z320,  aman untuk anak
Acer LiquidZ320  smartphone  yang dilengkapi aplikasi khusus untuk anak dan super aman. Aman dalam arti tak perlu khawatir si kecil mengakses konten yang tidak pantas andai pun kita lengah saat mendampinginya.

Secara singkat Kids Center bisa di lihat dari video berikut ini;




Yap, Acer Liquid Z320 yang di lengkapi Kids Center yaitu aplikasi yang berisi beragam games, fitur, konten dan web yang aman, edukatif dan menarik untuk  anak. Aplikasi ini merupakan aplikasi pre-install dalam Acer Liquid Z320. Kids Center sudah terinstal secara otomatis dengan tampilan full colour dan eye-catching. 

Kelebihan lain Kids Center dari Acer Liquid Z320 diantaranya :

Parental Control yang ekstra aman
Saat fitur Kids Center diaktifkan anak, ia hanya akan menikmati aplikasi dan situs tertentu, sehingga konten yang tidak cocok untuk anak tidak akan terakses. Kids Center juga memberikan usulan aplikasi, video dan game yang sesuai dan aman untuk anak.

Tersedia pula channel video dan karena Kids Center terupdate secara otomatis maka jumlah channel video (yang tentunya positif dan sesuai untuk anak) bertambah sehingga anak tidak bosan.

Tampilan untuk memutar video di Kids Center berbeda dengan tampilan youtube, agar pengguna yaitu anak tidak ‘tersesat’ atau mengakses dengan tidak sengaja video yang tidak sesuai.

Di lengkapi dengan parental control  untuk memantau aktivitas internet anak dan mengatur keamanan yang mencegah anak dari mengunduh konten dewasa atau membeli aplikasi baru tanpa seijin spAcer. Tapi jika orangtua merasa pilihan keamanan yang otomatis ada dalam Kids Center kurang, bisa mengaktifkan Extra Safe Zone yang mengunci ponsel di Kids Center meskipun telah dinyalakan.

Beragam pilihan aktivitas menarik untuk anak
Selain beragam fitur, konten dan situs khusus anak, Kids Center dari Acer Liquid Z320 dilengkapi aktivitas menarik seperti untuk kamera tersedia bingkai foto lucu dan sesuai untuk anak. Galeri hasil foto dari kamera Kids Center dibuat terpisah dari galeri utama.


Kids Center juga menyediakan coloring pages yang berisi banyak gambar lucu sehingga anak betah berlama-lama mewarnai.

Mudah digunakan
Kids Center diaktifkan dengan cara pengguna membuat akun untuk melakukan berbagai pengaturan, termasuk konten yang dapat diakses anak.

Kids Center mudah digunakan anak-anak di bawah usia 12 tahun walaupun memiliki banyak fitur. Begitupun pengaturan yang harus di lakukan oleh orangtua, mudah di pahami.

4 langkah mudah mengaktifkan Kids Center

Jadi dengan Acer Liquid Z320, kita tak perlu khawatir jika lengah mengawasi anak saat tengah asik dengan ponsel pintarnya jika kita sudah melakukan pengaturannya.

Harga terjangkau 
Harga Acer Liquid Z320 seharga Rp.999.000,-.



Keterlibatan orang tua secara aktif dan penuh
Selain pemilihan smartphone  yang tepat untuk anak yaitu Acer Liquid Z320, penggunaan ponsel pintar akan lebih efektif untuk mendukung kecerdasan dan tumbuh kembangnya jika orang tua terlibat secara aktif dan penuh. Keterlibatan orang tua juga akan membuat anak cerdas berinternet dan media sosial (kelak) serta menghindarkan anak dari perilaku negatif di dunia maya. Berikut berdasarkan survey, perilaku kurang baik anak di dunia maya;

Foto adalah dokumentasi pribadi saat mengikuti seminar digital parenting
Keterlibatan orang tua dapat dilakukan diantaranya dengan;

Menyepakati waktu dan lamanya berinteraksi dengan gadget
Membuat kesepakatan dengan anak mengenai waktu dan lamanya berinteraksi dengan gadget selain agar anak tidak kecanduan, anak menjadi tahu bahwa yang harus di lakukannya bukan hanya bermain dengan ponsel pintarnya dan mengerti pentingnya waktu.

Pemakaian gadget sebaiknya tidak lebih dari 2 jam sehari atau dilakukan saat akhir pekan saja.

Pendampingan
Pendampingan yang dilakukan orang tua selain untuk memastikan anak tidak mengakses konten yang tidak baik, juga membantu anak memahami konten yang di aksesnya sekaligus menanamkan nilai-nilai baik.

Pendampingan yang dilakukan juga dapat mempererat bonding orang tua dan anak, sehingga peran orang tua sebagai tempat bertanya dan berkeluh kesah tidak tergantikan gadget dan internet.

Konten disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak
Akan efektif jika konten yang di akses anak disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak sehingga menyenangkan.  Konten sebaiknya tidak sekedar ‘bermain’ tapi merangsang anak berpikir, membawa pesan positif dan kreatif.

Berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Selain menetapkan waktu untuk anak bermain dan belajar dengan gadget, tetapkan juga waktu anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik teman sebaya maupun alam.

memberi ruang agar anak berinteraksi dengan alam sekitar 
Interaksi anak dengan lingkungan dan alam akan menumbuhkan sikap simpati dan empati, hal yang tidak bisa di pelajari secara teoritis.

refensi tulisan dan gambar
www.acerid.com
www.id.theasianparent.com
www.ayahbunda-online.com
seminar digital parenting 


Tulisan ini diikutsertakan dalam Acer Liquid Z320 Blog Competion




Yuk menularkan minat baca

Buku di tanah air 

buku berpajak :(

Beberapa waktu lalu (lebih dari setahun) saya mengikuti gathering yang di adakan sebuah penerbit di mana buku saya  di terbitkan, dalam acara tersebut direktur utama penerbit berbicara mengenai perkembangan dunia penerbitan di tanah air. Penjelasan yang membuat saya mengerti kenapa saat ini tugas penulis  bukan hanya menulis tapi membantu mempromosikan buku/tulisannya.

Surat untuk Uti*

Assalamualaikum

Seperti biasa, usai liburan di Bandung, sampai beberapa hari Kaka sedikit mengeluh; masih pengen di Bandung, kangen Uti, kapan ke Bandung lagi dan sederet kalimat yang intinya pengen terus di Bandung lalu tiba-tiba matanya merah dan terisak,”Aku kangen Uti.”

Duh, mama juga kangen Nak.

suarat-surat yang siap di poskan :)