Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan

Taman kota Bandung; dulu, kini dan nanti


Taman Foto
Bicara kenangan kota Bandung yang tak terlupakan? Banyak banget, salah satunya mungkin karena saya lahir dan besar di Bandung.

Tak mungkin lupa, naik bis damri jurusan Dipatiukur –Jatinangor hampir setiap hari waktu jaman kuliah. Desak-desakan, berdiri dan terjebak macet di Cibiru sampai Cileunyi, pegel Boo! Awal-awal kuliah belum ada damri yang lewat tol.

Ke Museum Pos Indonesia Bandung

Museum Pos Indonesia di Bandung
I’ve been standing here waiting mister postman
So patiently for just a card or just a letter*

Menunggu Pak Pos
Dulu waktu masih anak-anak sampai remaja, apakah kamu termasuk yang pernah menunggu pak pos datang? Kalau saya sih iya, menunggu surat-surat dari sahabat pena yang alamatnya saya dapat dari majalah Bobo dan Kawanku. Dan waktu itu jamannya pak pos masih naik sepeda.

Berkuda dan memanah di Pamulang Stables & Equestrian

kuda berlatih di area berlumpur
Tempat  yang mencolok jika  lewat  Jalan Pajajaran  Pamulang    Tangerang Selatan adalah area berkuda yang terletak di sisi kanan dan kiri jalan (berhadapan), dengan salah satu papan nama tertera di sana Pamulang STABLES & EQUESTRIAN. Dulu nampak tak terurus, semak belukar di sana-sini dan baru –baru ini (beberapa bulan kebelakang) nampak perbaikan, pagar yang di cat, beberapa area nampak sedang di renovasi, semak dan belukar yang sudah terpangkas habis dan saya pun baru tahu jika tempat ini  terbuka untuk umum setelah membaca postingan di blognya mba Ophi Ziadah.

Jadilah liburan sekolah akhir tahun lalu saya dan pak suami mengajak anak-anak dan sepupunya (yang sedang liburan di sini) ke tempat ini.

Berburu Buku Lawas di Lawang Buku Bandung

Lawang Buku Bandung 
Saya selalu tak tahan jika melihat tumpukan  buku seken  yang di jual ,  entah di toko,  kios atau  lapak, pasti penasaran ingin melihat,  dan berharap menemukan ‘harta karun’ yang entah apa. Mungkin buku jadul, buku langka atau sekedar meraup aroma kenangan masa kecil saat melihat buku-buku Enid Blyton yang penampakannya sudah kusam.

Ke Museum Geologi Bandung (lagi)


Tyrex
Mengajak anak-anak ke Museum membuat mereka bosan? Coba ajak kemari deh, salah satu museum yang selalu minta di kunjungi  anak-anak saya saat berlibur ke rumah neneknya di Bandung, Museum Geologi, untunglah tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah. 

Ngaliwet* di Dusun Bambu Family Leisure Park

Ke Lembang ya macet


ngaliwet di saung purbasri

*liwet adalah olahan nasi khas sunda yang di masak dengan cara, beras di masak bersama bumbu rempah yaitu bawang merah, bawang putih, daun salam, laos, biasa  ditambahkan juga ikan teri, irisan cabe rawit, daun bawang, lalu di masak dalam panci bulat bernama kastrol.

Lembang selalu menjadi tujuan wisata favorit di Bandung. Walaupun untuk bisa sampai ke sana terutama di musim libur lebaran atau akhir tahun, harus bermacet-macetan selama berjam-jam. Dan sepertinya orang tidak kapok dengan kemacetan itu.

Termasuk saya? Ehm, nggak juga sih, kalau ke Lembang di musim liburan saya berusaha tidak kesana saat puncaknya macet dan mencari jalan alternatif yang sekiranya tidak diketahui para wisatawan luar Bandung – walaupun tetap ya jalur alternatif ini macet tapi mendingan lah daripada lewat jalan setiabudi.

Apa sih yang menarik di Lembang? Konsep yang di tawarkan restorannya yang tidak sekedar makan, sebut saja misalnya Floating Market, D’Ranch, Rumah Strobery dan sebagainya dengan bonus udaranya yang segar, karena Lembang terletak di kaki gunung Tangkuban Perahu.

Melepas penat di Grand Zuri Jababeka



Assalamualaikum 
Sebelumnya hanya mendengar cerita saja, mudik dan mengalami macet berjam-jam dari teman yang mudik ke daerah Jateng, Jatim, atau Tasikmalaya, tapi kini saya mengalaminya sendiri.  10 jam perjalanan dari Serpong ke km 19 tol Cipularang!

Saat hendak meluncur ke Bandung (24/12/2015) kami berangkat siang dari rumah dan tidak cek info lalin dari medsos atau situs lalin, karena biasanya selalu lancar, kalaupun ada kemacetan hanya padat merayap dan itu pun tidak berjam-jam. Saat di tengah jalan barulah Adik mengabari, jika perjalanan ke Bandung dari kemarin 12 jam! Dan saat cek lalin via hp baru tahu kondisi jalan menuju Bandung hari itu macet.

Sampai di tol kampung rambutan ada niat untuk putar arah, balik lagi ke rumah dan menunda perjalanan hingga tengah malam atau besok paginya tapi anak-anak menolak karena kadung antusias bertemu Uti, Akung dan sepupunya di Bandung. 

Be a Little Chef in One Day #idemain

Assalamualaikum...

Walaupun sering bantu Mama di dapur dan pernah praktik membuat pizza, Kaka tetap pengen ikut saat teman-teman di rumah mengajaknya praktik membuat pizza di  Domino’s Pizza.

keseruan anak-anak 
Ide awalnya datang dari mamanya salah satu teman main Azka di rumah yang juga tetangga, katanya untuk seru-seruan dan membuat permainan bareng yang beda. Oh ya saya tinggal di perumahan yang penghuninya hampir seumuran, jadi usia anaknya juga tidak jauh beda. Setiap sore mereka bermain bersama di taman yang letaknya pas di tengah-tengah blok kami.

Feel Like Home di Hotel Grand Zuri BSD City

Berbicara mengenai tempat wisata di Jakarta, pasti yang pertama kali di sebut adalah tempat wisata yang menjadi ikon kota Jakarta, sebut saja misalnya TMII, Ancol, Dufan, dan Monas. Tempat wisata yang selalu jadi kunjungan ‘wajib’ anak sekolah.

Padahal tempat wisata di Jakarta banyak lho, museum saja ada 66. Hah 66? Museum apa saja? Untuk mencari tahu, kita kenalan dulu sama Jakarta Corners.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti blogger gathering sekaligus launching Jakarta Corners dan  talk show bertema Telisik Unik Sudut Kota Jakarta  dengan narasumber traveler writer kondang mas Teguh Sudarisman, bertempat di Hotel Grand Zury BSD.

Sebelum bicara soal wisata atau traveling rasanya tidak lengkap jika tidak  ngobrolin tempat penginapan yaitu  hotelnya, karena satu kesatuan. Terlebih menginap di hotel saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, untuk mencari suasana baru. Yap, menginap di hotel tak harus ke luar kota dulu.

Hotel Grand Zuri  BSD, Feel Like Home
Bagi beberapa orang nama Hotel Grand Zuri mungkin sudah familiar karena hotel ini bukan hanya ada di BSD (Bumi Serpong Damai), di Jakarta sendiri sudah ada di  daerah Mangga Dua, di kawasan Jababeka dan beberapa kota besar di Indonesia seperti Pekan Baru, Padang, Yogyakarta, Bali,  dan Palembang.

Alamat tepatnya, berikut kontak untuk reservasi di Jln. Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk Blok CBD lot.6 BSD City, Banten - Indonesia.

Telepon +622129404955 Faks +622129404966
Email reservation.bsd@grandzuri.com
Website www.grandzuri.com

Hotel Grand Zuri BSD satu dari sekitar  18 yang di kelola Zuri Hotel Management.  Sebuah hotel bintang empat yang memiliki moto  layanan We Khow How To Please You.  Dengan moto itu pula Hotel Grand Zuri BSD mengemas pelayanan, mendesain kamar dan fasilitasnya agar pengunjung merasa feel like home, cozy dan nyaman, yang tentunya menimbulkan rasa betah dan menjadi hotel pilihan utama ketika akan menginap.

Ini adalah foto penampakan samping depan Hotel Grand Zuri BSD, foto saya pinjam dari google karena saat ke sana tidak sempat foto bagian depannya.




Wisata malam di JungleFest

Bisa di bilang ini sambungan dari tulisan saya sebelumnya yang di posting sekitar seminggu lalu, yaitu saat liburan di Bogor dan menginap di Padjadjaran Suites Resort (dapat voucher gratis sebagai blogger  jadi ya semacam job review hehehe).  Sekitar 500 meter dari hotel ini terdapat tempat wisata yang pastinya di sukai anak-anak yaitu JungleFest, sedangkan water park The Jungle terletak sekitar 1 km dari sini. Dan untuk masuk ke JungleFest ini pihak hotel memberikan voucher diskon sebesar 50%, lumayan kan...

ikon JungleFest

Arena wisata ini masih terbilang baru, jadi masih gersang, belum ada tumbuhan besar efeknya jadi panas. Untuk weekend tempat ini buka sampai jam 10 malam jadi sangat nyaman jika berkunjung ke sini dari sore hingga malam. Tak perlu khawatir soal tempat sholat dan makan, karena di sini ada dua mushola cukup besar dan food court yang nyaman.

Karena semua wahana menggunakan listrik untuk keamanan jika hujan, semua wahana off alias dimatikan. Jadi jangan kemari saat musim hujan ya teman.

Oh ya jika ke JungleFest dari sore  hingga malam  atau sengaja datang malam hari jangan lupa bawa kamera yang cukup bagus untuk foto-foto malam hari. Background lampu-lampunya bagus untuk foto-foto. Tak perlu ngedadak beli kamera DLSR untuk kemari, kamera saku juga ok. Eh, kamera handphone juga sekarang udah canggih, ada yang cukup bagus untuk foto-foto malam hari walaupun hasilnya kurang maksimal .

kalau pake kamera prof pasti kece badai nih hasilnya 

Berakhir pekan di Padjadjaran Suites Resort

Liburan adalah saatnya rehat sejenak dari rutinitas, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, khususnya anak-anak dengan Abinya, family time, karena setiap hari pergi pagi pulang malam, otomatis waktu bersitatap dengan anak-anak terbatas.

Liburan menginap di Bogor apa tidak takut kejebak macet? Mood liburan kan  bisa kandas gara-gara macet. Tidak takut macet donk karena tempat kami menginap agak jauh dari hiruk pikuk kota dan tak jauh dari hotel ada beberapa tempat wisata asik, yang pastinya di sukai anak-anak.

Yap, kami menginap di Padjadjaran Suites Resort and Convention Hotel Bogor yang terletak di Kompleks Bumi Nirwana Residence, tak jauh dari kaki gunung salak. Di BNR ini terdapat dua tempat wisata terkenal yaitu The Jungle sebuah water park besar dan tepat sekitar 500 meter dari Padjadjran Suites Resort ada JungleFest, arena bermain anak-anak. Asik kan. 

tampak depan
Rencananya subuh dari Tangsel, sampai di Bogor pagi dan berenang di The Jungle, siang cek in hotel lalu istirahat. Sore ke JungleFest, habis isya dinner. Sayangnya urusan kantor pak suami tak bisa kompromi, hari jumat pulang malam sehabis meeting maraton. Gak kuat jika harus berangkat pagi, nyetir pula.

Akhirnya kami berangkat siang dan sampai di hotel sekitar pukul satu, pihak hotel  menyambut kami dengan ramah dan sigap mengantarkan barang bawaan kami yang lumayan banyak. Beginilah kalau liburan bawa anak-anak, walaupun sehari bawaannya banyak hehehe.

Piknik ke Pantai

Piknik itu...
Bagi saya, piknik itu berarti; nge-charge energi, mencari inspirasi dan ide, mempererat bonding dengan anak-anak dan suami, mencoba melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda, waktunya rileks, melupakan sejenak kesibukan rutin yang berputar di urusan rumah dan me time. Me time di tengah anak-anak dan suami, ya ga mikirin masak apa hari ini dan ga perlu beresin rumah hehehe.

Untuk anak-anak piknik berarti saatnya belajar dan melihat hal baru, belajar percaya diri di tempat baru, belajar berinteraksi di lingkungan baru dan semuanya di lakukan sambil bermain.

Dengan alasan itu  piknik penting untuk saya dan keluarga. Jadilah kami mengagendakan piknik rutin, untuk piknik keluar kota di luar jabodetabek setahun sekali saat anak libur sekolah – yaitu ke Bandung sekalian menginap di rumah Ibu - banyak tempat wisata murah dan edukatif yang bisa dikunjungi salah satunya dan masih menjadi favorit anak-anak adalah ke museum Geologi karena ada kerangka Tyrex. Piknik dalam kota minimal sebulan sekali yang  seringnya sekalian olahraga, misal ke taman kota (Tangsel) sekalian lari pagi atau piknik di kolam renang sekalian berenang (jadi biasanya saya memilih kolam renang biasa bukan water bomm). Pikniknya dapat, sehatnya dapat. Dana yang di keluarkan pun relatif murah, di tambah lagi biasanya saya membawa bekal dari rumah, jadi kalaupun di sana jajan sedikit.

Piknik paling berkesan; eksplorasi si kecil dengan low budget
Tahun lalu kami piknik ke pantai, walaupun bukan piknik ke pantai yang pertama kali tapi kali ini lebih berkesan. Pertama, piknik kali  ini mengajak serta Khalif  (waktu pertama kali piknik ke pantai, baru formasi satu alias baru punya anak satu). Kedua, melihat ekspresi mereka yang antusias memberi kesan tersendiri untuk saya. Mereka  berdua nampak enjoy bereksplorasi. Ketiga, ini piknik dadakan dengan low budget tapi menyenangkan dan puas.

Saking antusiasnya, begitu kami sampai di pantai tengah hari, anak-anak minta langsung main walaupun matahari bersinar terik dan pantai lenggang. Setelah dua jam di pantai, akhirnya kami paksa mereka pulang ke penginapan dengan janji sore ke pantai lagi.


tengah hari menantang langit *hadeuh*

Waroeng Mee, tempat nongkrong asik dengan menu kekinian

Waroeng Mee

Ngomongin tempat nongkrong asik plus kuloner enak di Jakarta Pusat, salah satunya ya Waroeng Mee,  tepatnya di jalan Blora, kurang dari 500 meter dari stasiun Sudirman dan halte busway Tosari.
Dan minggu lalu saya ikut blogger gathering di sini, tentunya sekaligus menjajal beberapa menu di Waroeng Mee.

Walaupun menamakan dirinya waroeng tapi tempat makan ini berkonsep kafe, nyaman, bersih, rapih  dengan akses WIFI gratis tapi secara harga cukup ramah di kantong.  Ehm, mungkin itu alasan dinamai Waroeng yang identik dengan harga yang murah, terlepas dari kata murah itu sendiri yang relatif. Kalau saya lihat di daftar menunya, makanan  di bandrol antara   10K sampai 20K.

Selain soal harga apa sih uniknya Waroeng Mee sebagai tempat nongkrong sekaligus kuliner enak di Jakarta? 
Sapaan selamat datang
Jangan kaget begitu masuk, Anda  Hayuukk MbaSis atau hayuukk masbro, yang cukup kencang. Sapaan yang identik dengan anak muda gaul jaman sekarang.

Desain interior bergaya muda
Begitu memasuki tempat ini anda akan merasakan kesan anak muda yang kekinian, karena memang tempat ini di desain untuk tongkrongan anak muda, dengan gambar dan poster yang menghiasi dindingnya bertema anak muda, dengan gambar gaya komik superhero. Nah mba dan mas pelayannya pun yang menggunakan celemek karakter superhero.


Sebagai emak-emak beranak dua, ini seperti  menarik ingatan ke masa muda waktu jamannya pedekate sama bapaknya anak-anak *halah*. Tapi beneran lho. Walaupun untuk anak muda bukan berati ga nyaman untuk datang sama anggota keluarga terlebih menu yang di tawarkan bervariasi, contohnya nih anak-anak pasti girang melihat kue cubit berwarna warni dan long bread roti yang super panjang itu.

Menu kekinian
Menu di Waroeng Mee disesuaikan dengan target konsumennya yaitu orang muda atau orang berjiwa muda seperti saya *tshaah*, yaitu menu yang lagi kekinian. Yang aktif di media sosial tahu donk istilah kekinian yaitu kata untuk sesuatu yang lagi ngehit atau yang lagi banyak di minati. Begitupun menu-menu yang di tawarkan Waroeng Mee, menu kekinian baik yang lokal maupun non lokal. Yang lokal sebut saja cireng rujak, kue cubit dengan rasa dan warna,  yang beraneka, dan mie instan. Lha kok mie instan?  Penasaran kan? Yuk lanjut baca. Menu makan berat lainnya adalah indomie dengan toping ayam goreng, iga dan kambing cabai hijau. Ehm, Indonesia banget kan? Dan tentu saja ada menu kebab Baba Rafi. 

kue cubit campur-campur

Berenang dan piknik di Tirta Maya II Sawangan

Ketiga kalinya saya sekeluarga berenang ke sini dan ada sedikit kejutan selain tarifnya naik juga nampak lebih rapih, terawat dan tertata. Tiketnya sebesar rp 25.000,-.

Dulu pertama kali ke sini saya sempat berguman dalam hati, sayang tempat sebagus dan seluas ini kurang terawat dan di kelola dengan baik. Point plus dari tempat ini adalah banyaknya area hijau. Kolom renang yang dalamnya pun luas (dengan kedalaman maksimal 1.9m), pas buat beneran olahraga berenang.

Banyaknya area hijau selain membuat udara lebih sejuk juga asik buat piknik.

Dan kunjungan kali ini, terlihat banyak perbaikan di sana-sini, dari petugasnya yang berseragam, tanaman dan kebunnya rapih, petugas yang menjaga keselamatan kolam renangnya banyak, kantinnya lebih rapih dsb.

Tempat ini terletak di Jalan Raya Parung, jika dari Jakarta dari lebak bulus lurus ke arah Ciputat lalu ke arah Parung, tepat di depan Supermarket Giant. Dari luar tampak tidak terlalu mencolok sebagai area renang yang luas tapi parkirannya cukup  luas.

Area Hijau
Nuansa hijau dan sejuk langsung terasa begitu masuk area kolom renang.  Kalau datang pagi malah terasa dingin. Dan dari beberapa kali pengalaman kemari, saya rekomendasikan datang pagi selain udara dan airnya terasa segar juga belum terlalu ramai pengunjung jadi bisa lebih leluasa.

Pilihan kolam renang
Paling depan terdapat dua kolom renang utama dengan 4 kedalaman berbeda, satu kolam anak-anak dengan dua macam kedalaman, dan satu kolam dewasa dengan dua macam kedalaman. Di depannya ada water boom, kolam renang yang di lengkapi perosotan dengan dua macam ketinggian.

kolam renang utama
water boom
Di sisi kanan bawah ada kolom renang anak-anak yang di lengkapi perosotan juga dan di dataran paling bawah ada kolam renang berarus, berbentuk melingkar panjang dengan kedalaman 1.2 m.


kolam renang dengan perosotan kecil

kolam renang berarus 
Di tengah kolom renang melingkar terdapat area tunggu dan taman bermain dengan pohon yang batangnya  menjulur panjang, unik menyerupai kursi panjang.

Berenang dan atau main air
Salah satu yang membuat saya suka dengan area renang di sini, adanya kolam renang dengan ukuran luas dan dalam, pas untuk olahraga berenang. Dengan alasan menghemat,  kami ingin menjadikan kunjungan ke area renang sekalian Kaka olahraga berenang ( diluar hari dan jam les renang). Tapi rencana tinggal rencana, kalau sudah ke area wisata berenang, bawaannya langsung nyebur main air dan kecipak kesana kemari. Jadilah kami membuat kesepakatan, sebelum main air olahraga dulu di tempat dalam.


main air
Duh, kesannya jadi pemaksaan ya hehehe. Tujuannya sih kami ingin anak-anak terbiasa dengan olahraga (apapun olahraganya) hingga merasa menjadi suatu kebutuhan untuk sehat (jangan seperti kami) dan pilihan renang karena emaknya ini ingin agar tinggi badan anaknya gak kayak emaknya hahaha. Untunglah si Kaka hobi main air jadi tak sukar mengarahkannya berenang.

Kaka suka menolak di minta renang gaya bebas, gaya katak adalah fav. nya https://instagram.com/p/5loy87A6gF/?taken-by=t_rinasusanti

Safety first

Yap, walaupun kaka sudah bisa berenang, tetap selalu kami awasi jika berenang atau sekedar main air apalagi di keramaian. Kedua, perlengkapan olahraga berenang harus selalu di kenakan, salah satunya kacamata renang.  Fungsinya agar mata tidak pedih dan iritasi saat berenang. Nah, apa bedanya sih kacamata renang yang harganya 20 ribuan dan bermerk yang harganya di atas 200 ribuan? Dari beberapa pengalaman, kacamata renang yang murah umumnya mudah patah di bagian tengah atau samping, sering bocor (air masuk ke dalam kacamata) dan kacanya mudah buram jadi saat melihat ke dalam air gak jernih. Kacamata renang mahal sebaliknya, jadi untuk memakaian rutin atau olahraga sebaiknya gunakan yang kualitasnya bagus.

Keseruan Bermain di Dunia Inline Skate TMII

Liburan akhir tahun kemarin, Azka melihat sepupunya main Inline Skate dan dia tertarik untuk mencoba, namun dengan alasan safety, saya melarang sepupunya yang baru kelas tiga sekolah dasar itu mengajari.  Duh, bisa-bisa jatuh dan cedera pikir saya. Harus belajar dengan instruktur berpengalaman karena resiko jatuhnya besar.

Tanpa di duga impian Azka kesampaian, Mamanya bisa ikut event blogger gathering yang di adakan Dunia Inline Skate (DIS) sebuah area main sepatu roda di Jakarta tanggal 11 Juni lalu. DIS  berada di kawasan Taman Mini Indonesia, komplek Keong  Mas. Untuk memudahkan jika hendak ke sana sebaiknya masuk dari pintu 3.
Horee udah bisa
Mencoba Inline Skate pasti menjadi pengalaman baru untuk Azka. Tidak semua anak berani lho main inline skate. Saya percaya memberi anak beragam hal dan pengalaman baru, terlepas apakah kelak di sukainya atau tidak, tetap  akan menjadi pengalaman berharga. 

Jalan - jalan ke Ragunan

Weekend kemana? Biasanya itu jadi pertanyaan saya di akhir bulan atau long weekend. Kami memiliki agenda dalam sebulan maksimal dua kali mengajak anak-anak ke luar rumah, tujuannya belajar sambil bermain.  Untuk seorang anak melihat dan berinteraksi dengan banyak orang menjadi pembelajaran tidak langsung mengenai bersosialisasi, membangun rasa percaya diri, dan melihat beragam karakter orang.

Ada banyak sekali tempat di Jakarta yang bisa menjadi tujuan wisata keluarga yang murah meriah dan edukatif.  Museum, taman bermain, perpustakaan dan kebun margasatwa yang lebih populer dengan sebutan Ragunan.

Beberapa waktu lalu kami mengajak anak-anak ke sana. Walaupun bukan pengalaman pertama mereka ke kebun binatang (sebelumnya pernah ke teman safari dan kebun binatang Bandung) ternyata tetap membuat mereka excited.


burung pelikan

Menjelajah Tomohon

Berwisata ke Manado, tak lengkap jika tak mengunjungi Tomohon. Kota ini terletak sekitar 23 km dari Manado. 

Jam menunggu angka 12.30 ketika kendaraan yang kami tumpangi meluncur menuju Tomohon. Hawa sejuk mulai terasa begitu kendaraan yang kami tumpangi melalui jalan menanjak dan berliku. Rasa ngantuk mulai menerjang terlebih perut kami baru saja diisi  menu seafood khas Manado yang menggoyang lidah, ikan woku belanga. Tapi melewatkan pemandangan sepanjang perjalanan rasanya rugi karena berwisata ke sini bagi saya adalah  kesempatan sangat langka. Sisi kanan dan kiri jalan di rimbunin pepohonan, melewati hutan dan perkebunan cengkeh, kami temui pula beberapa rumah makan dan deretan kios sederhana penjual buah-buahan.

Mesjid di Ketinggian 2000 Meter

foto dipinjam dari www.islamicboard.com
Mesjid ini jauh dari kota tempat saya tinggal tapi kami selalu mampir ke sini setiap perjalanan pulang atau pergi mudik ke Bandung lewat jalan puncak. Ya, walaupun jalan tol Cipularang pilihan yang effisien dalam hal waktu tapi perjalanan lewat puncak itu memiliki keasikan tersendiri; udaranya sejuk, pemandangan alamnya dan tentu saja wisata kulinernya; banyak pilihan dari yang harga mewah, standar sampai murah meriah.

Tapi jika weekend atau hari libur, harus siap mental dengan kemacetan yang bisa menghabiskan waktu lebih dari 6 jam, seperti yang pernah saya alami.

Ok, balik lagi ke mesjid. Menurut data yang saya dapat dari sebuah sumber, mesjid ini berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Wow. Yap, mesjid ini berada tepat di kawasan Puncak Bogor. Dan menurut sumber ini pula, mesjid dibangun pada tahun 1997 dan diprakarsai oleh Gubenur Jabar saat itu, R. Nuriana.

Mesjid itu tak lain dan tak bukan adalah Mesjid At Ta’awun, terlatak persis di samping jalan raya puncak Bogor.

Kidzania, Memperkenalkan Masa Depan Melalui Replika Kota

Pertama kali mengajak putri kami Azka Zahra ke Kidzania saat usianya 3 tahun (kini 6 tahun).  Ide awalnya dari suami yang mendapat rekomendasi dari teman kantornya . Katanya, edukatif banget dan si  kecil jadi tahu seperti apa profesi/pekerjaan  orang dewasa yang kelak akan ia jalani.

Saya sendiri ‘kenal’ Kidzania dari iklan di TV, dengan adegan yang paling berkesan adalah beberapa anak-anak mengenakan jas dan topi pemadam kebakaran tengah menyemprotkan air ke sebuah gambar gedung yang sedang terbakar. Wah, tempat main apaan tuh? Pikir saya waktu itu. 

Kemudian dari teman kantor yang mengantar anaknya ke sana (acara dari sekolah) saya jadi tahu keseruan di Kidzania.  Katanya, anak di kenalkan pada dunia profesi dan pekerjaan. Miniatur kota untuk  memperkenalkan anak-anak pada kehidupan di masa depan ketika mereka di tuntut mandiri. Anak-anak jadi tahu dan bisa merasakan seperti apa rasanya jadi petugas pemadam kebakaran (saya langsung teringat iklan TV Kidzania),  jadi tahu bagaimana berita di koran di buat dan seperti apa siaran di stasiun TV hingga akhirnya bisa kita tonton.  Di sana juga anak jadi mengenal bagaimana mendapatkan uang yaitu dengan bekerja atau membuat sesuatu.

Ke museum geologi Bandung

Saat mudik lebaran kemarin, saya mengajak di kecil ke museum Geologi di Bandung, kunjungan yang kedua, saat kunjungan pertama di akhir tahun 2013, semua foto terhapus tak sengaja (nangis bombay waktu itu hikshiks), kunjungan kedua agustus lalu pas kebetulan ada koleksi baru, yaitu replika fosil Gajah Purba alias mamooth.

Museum ini terletak di jalan Diponegoro no 57 Bandung, tak jauh dari Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung yang merupakan tempat dinas Gubenur Bandung. Jarak dari Gedung Sate sekitar satu kilometer.
Berbeda dengan kunjungan pertama, kali ini kami berkunjung saat hari kerja dan jam sekolah, jadi museum relatif sepi, hanya ada beberapa pengunjung jadi terasa tenang dan santai menikmati semua koleksi plus mengabadikannya.


Museum ini cukup menarik bagi anak-anak karena banyak replika fosil binatang yang familiar dengan anak-anak seperti, tyranosaurus atau tyrex, gajah, banteng dan binatang laut. Ada juga fosil  tengkorak manusia purba. 

Lengkapnya bisa di baca di sini