Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan

Berpetualang dan Bermalam di Arus Liar Sukabumi

Teman-teman yang suka traveling pasti sudah tidak asing dengan nama Arus Liar, salah satu rafting yang ada di Citarik Sukabumi. Tapi Arus Liar tidak hanya menawarkan rafting lho, juga penginapan dengan tiga nuansa berbeda; camping ground, saung tepi sungai (serasa tinggal di desa), atau bungalow walaupun letaknya di tepi sungai namun nuansa sunyinya lebih terasa. Untuk yang hanya berlibur sekeluarga  saya kurang merekomendasikan di bungalow karena area terlalu luas kecuali di bungalow ada tamu lain yang menginap. Bungalow lebih cocok untuk acara gathering kantor karena dilengkapi tanah lapang untuk acara/permainan.

Saya memilih menginap di Saung tepi sungai yang disebut Kampung Ngaloen, dengan pertimbangan tempatnya pas tepi sungai jadi anak – anak bisa bermain dan bisa denger gemericik air sepanjang hari. Waraas pokokna mah.




Penginapan di tepi sungai

Tarif dan Fasilitas
Soal tarif cukup bersahabat, Rp 200.000,- permalam/orang sudah termasuk dua kali makan, pagi dan malam. Belum termasuk tarif rafting sebesar 200 (tarif sudah termasuk  makan siang).  Usia minimal untuk bisa ikut rafting 10 tahun. Kok murah amat? Karena yang ditawarkan penginapan ala – ala menginap di perkampungan jadi fasilitasnya sederhana, tapi tenang, kalau teman – teman pake provider dari si merah yang memang rada mihil, sinyal untuk internetan kuat hehehe. Bandingkan dengan provider lain yang saya juga pake (double sim) di tempat tinggal saya sekarang aja, pinggiran kab. Bogor dan Tangsel, sinyalnya lelet.



Memang tidak ada wifi? Di camp arus liarnya wifi gratis tapi kalau di penginapan harus beli.

Selain makan dua kali sehari, tempat tidur layak, tersedia air mineral  dan kamar mandi bersih. Tanpa tv, jadi yang terdengar hanya gemericik aliran air sungai, pokoknya terasa tinggal di desa jaman dulu. Cocok untuk niis dan rehat sejenak dari keriuhan dan kesibukan kota.

Karena anak-anak masih dibawah usia 10 tahun, saya tidak bisa ikutan rafting. Padahal pengen banget rafting secara terakhir kali rafting ya pas acara kantor 10 tahunan lalu. Semoga next time ada kesempatan. Tapi walaupun nggak bisa ikut rafting seneng banget karena liat anak-anak antusias dan sukacita main di tepi sungai. Di kota mana bisa kayak gini?

Jadi inget masa kecil, sesekali liat teman-teman yang kalau pulang sekolah berenang di Cikapundung kebetulan sekolah saya tidak terlalu jauh dari sungai tersebut dan banyak teman-teman yang rumahnya sekitar sungai Citarum. Karena saya tidak bisa berenang dan tidak punya nyali buat turun ke sungai jadi cuma lihat dari atas saja hahaha.

Saung terletak tepat di tepi  sungai jadi sementara Pak Suami dan teman-temannya rafting saya menemani anak-anak main di sungai. Sungai yang juga merupakan jalur rafting jadi saya sekalian nungguin Bapaknya anak – anak lewat.



Sungainya asli jernih tanpa sampah. Oh ya penginapan berupa saung yang diberi nama Kampung Ngaloen   berjumlah 10 saung. Dari camp Arus Liar (tempat administrasi) sekitar  1 km  dan hanya bisa dilewati jalan setapak, jadi mobil parkir di camp Arus Liar. Tak perlu khawatir soal keamanan di Kampung Ngaloen karena ada satpam yang menjaga 24 jam plus ada warung kecil yang menyediakan kebutuhan darurat seperti sikat gigi, sabun, kopi dan mie rebus. Jadi tak usah khawawatir kelaparan jika malam-malam, tinggal pesan indomie saja . Maklumlah kalau ke jalan raya  medannya tidak asik jika di tempuh malam-malam, horror hahaha.

Menurut cerita  dari bu warung dan Pak satpam, salah satu rahasia bersihnya sungai Citarik karena pemilik rafting (pemilik rafting di sekitar Citarik bukan hanya Arus Liar) turut mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dengan melarang buang sampah ke sungai dan melarang masyarakat menangkap ikan dengan cara diracun atau disetrum.

Masyarakat menuruti himbauan ini karena kehadiran rafting membuka lapangan kerja dan ekonomi terdongkrak. Terbukti di sekitar tempat – tempat rafting ada kios – kios yang menjual barang keperluan rafting seperti sandal gunung dan koas.

Rafting
Tarif rafting sebenarnya ada beberapa macam, tergantung panjang pendeknya jalur rafting yang kita pilih, makin ke hulu tarif bertambah karena berarti jalur rafting makin panjang. Pada saat-saat tertentu (sesi liburan atau cuaca sedang bersahabat) ada pilihan finish rafting di pantai Pelabuhan Ratu. Jarak Arus Liar ke Pelabuhan Ratu sendiri jika di tempuh dengan kendaraan pribadi hanya 1 jam.  Jadi bisa banget nginep dan rafting di Arus Liar terus menikmati sunrise atau sunset di Pelabuhan Ratu.

Tarif rafting dengan jarak menengah sebesar 200 ribu/orang, jika ingin finish sampai pelabuhan rabu nambah 100 ribu/orang.

Kami ke sini sekitar bulan Mei lalu, sebenarnya ini acara Pak Suami dan team di kantornya - acara atas inisiatif teamnya dalam rangka refresing  jadi biaya pribadi. Hanya Pak Suami dan satu temannya yang membawa keluarga tapi temannya belum memiliki anak.

Jalan Cikidang
Teman-teman tahu donk jalur ke Sukabumi itu macet. Untuk mencapai Arus Liar teman-teman bisa lewat jalur alternatif Cikidang, namun jalannya berkelok naik turun dengan tikungan atau turunan/tanjakan cukup tajam jadi tidak direkomendasikan untuk yang masih belajar nyetir. Bonusnya lewat sini, udaranya sejuk karena kanan kiri, kebun sawit, kebun karet, tanah – tanah yang masih perawan selain perkampungan. Perjalanan dari Bogor ke Citarik memakan waktu sekitar 3 jam jika jalan lancar. Saat kami kemari jalan tidak macet hanya di beberapa titik tersendat karena ada pasar atau perbaikan jalan.


Anak – anak Sungai
Sungai di depan penginapan Kampung Ngaloen karena landai dan berbatu jadi tempat main favorit anak – anak lokal terutama pada hari minggu (libur sekolah). Jangan merasa terganggu dengan kehadiran mereka karena mereka sekedar main, berenang, mencari ikan dan melihat orang – orang yang rafting lewat. Seru banget lihat wajah – wajah ceria mereka main air dengan leluasa dan tidak kenal takut berenang menantang arus. Mungkin mereka generasi penerus pemandu rafting atau seperti ini masa kecil para pemandu rafting saat ini, jadi mereka kenal betul arus Citarik. Tapi semoga mereka kelak buka hanya jadi pemadu tapi pemilik hehehe. Saat ini kebanyakan pemilik rafting orang – orang kota besar malah ada orang bule, cerita Ibu pemilik kios.

Add caption

Add caption


So, jika teman – teman berencana berlibur ke tempat berbeda, menikmati keindahan alam, budget minimal,  namun tidak terlalu jauh dari Jabodetabek, wisata ke Sukabumi bisa jadi alternatif.

Videonya bisa dilihat di sini https://youtu.be/JyC2WHBVX-k







SKYWorld TMII, Fun and Learn about Space

Mama jadi pemandu :D
Sudah ada yang tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah ada wahana baru? Nggak baru baru amat sih tapi masih terhitung baru karena dibuka untuk pertama kalinya awal tahun 2016 dan saat saya kesana awal Januari 2017, beberapa area di wahana ini masih dalam proses penyempurnaan pembangunan.

Boleh baca Mengenalkan Keberagaman Budaya pada si Kecil di TMII

Wahana itu adalah SKYWorld. Bisa dibilang planetariumnya TMII. Apa bedanya dengan Planetarium Jakarta? Berhubung saya belum pernah ke Planetarium Jakarta, saya tidak bisa membedakannya ya teman hehehe. 

Create Your Travel Stories with Smartphone



Hari sabtu, minggu lalu saya berkesempatan mengikuti workshop short travel video with smartphone di Hotel Allium Tangerang dengan narasumber Teguh Sudarisman. Ada yang sudah tahu siapa beliau? Untuk teman-teman traveler blogger atau travel writer sosoknya sudah tidak asing lagi karena tulisan travelingnya yang sering menghiasi media massa atau  majalah khusus traveling kerap dijadikan rujukan para penulis perjalanan pemula.  Teman-teman bisa intip portofolio mas Teguh Sudarisman di www. TGIFmag.com atau intip IG di @teguhsudarisman. 

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan (ternyata jarak dari Tangerang Selatan ke Tangerang itu lumayan jauh ya) saya sampai di Hotel Allium Tangerang dengan selamat, terlambat beberapa menit. Capek dan panas tapi semangat untuk mengikuti workshop ini.

Short Travel Video Workshop
Alasan saya begitu tertarik ikut  workshop smartphone videography  karena ingin memaksimalkan fungsi smartphone sebagai perangkat ngeblog. Terlebih saat ini keberadaan video dalam post blog membantu menaikkan page view. Kenapa? Karena semua orang suka menonton, sebaliknya tidak semua orang suka membaca. Menonton dinilai lebih praktis, efektif dan efisien dibanding membaca. Jadi keberadaan video dalam post blog sangat membantu ‘pembaca’ atau pencari informasi. Selain itu video sebagai pelengkap blog post membuat konten blog menjadi lebih menarik dan berisi.

Ada beberapa keungulan video dibanding teks seperti dipaparkan mas  Teguh Sudarisman diantaranya; Video lebih banyak menyentuh ‘rasa’ dibandingkan teks sehingga lebih efektif menyampaikan pesan. Lebih menarik untuk mempromoskan jasa atau produk dan mudah dibagikan keberbagai kanal media sosial seperti facebook dan instagram.

Dan  menurut sebuah survey yang dikutip dari Cisco jumlah penonton video dari tahun ketahun meningkat dan diperkirakan pada tahun 2018, 69% trafik internet dalam bentuk video. Untuk video di Youtube saja view perharinya mencapai 4 miliar.

Jadi menurut pendapat saya,  bagi seorang blogger bisa membuat video dengan smartphone adalah keniscayaan, kecuali ngeblognya sekedar menulis, tidak mencari peluang mendapatkan penghasilan heheheh.

Keuntungan membuat video dengan smartphone
Lebih ringan, ringkas dan tentunya murah. Kemampuan smartphone untuk merekam saat ini sudah Full-HD dan suara stereo. Bisa langsung diedit dan upload dari smartphone.

Kelemahannya tentu kualitas tidak sebagus dengan DLSR/mirrorless dan tidak bisa bokeh.

Kenapa video pendek?
Rata-rata rentang perhatian manusia sekitar 8,25 detik. Video berdurasi 1 menit terlalu pendek sedangkan lebih dari 5 menit teralalu panjang. Rentang video yang ideal pada kisaran 2-3 menit. Isi video bisa berupa dokumentar, berita, liputan, catatan pribadi atau feature.

foto pinjam dari FB mas Teguh 

10 Langkah membuat video
Apakah saya perlu membuat video? Bagi saya ya sebagai dokumentasi dan pendukung tulisan.

Menyiapkan perangkat keras untuk syut dan edit yaitu smartphone, tripod, atau tongsis dan perangkat pendukung lain yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan saat syuting. Di sini mas Teguh memberikan tip dan trik memaksimalkan semua perangkat yang ada dan mudah di dapat (dengan harga terjangkau pula) untuk proses syuting. Seperti misalnya, menyiasati tongsis  agar bisa digunakan untuk men syut tempat tinggi. Tambahkan dengan tripod mini plus disolatif. Ide-ide kecil yang luar biasa. Yang  intinya, keterbatasan perangkat dan alat syuting jangan membuat patah arang untuk membuat video bagus.

tip dan trik :)
Salah satu perangkat pendukung yang direkomendasikan adalah tongsis merk Yung****. Wah kalau tongsis ini mah saya punya dari dulu tapi jarang dipake karena saya pikir kurang praktis karena tidak bisa dilipat pendek. waktu itu Pak suami yang beliin. Harganya terjangkau teman dan cukup stady untuk membuat video di rumah (saya membuat video memasak untuk lomba pake ini hehehe). Begini penampakan dari dekatnya. Dudukan bisa di buka pasang.

Menyiapkan software atau aplikasi membuat video
Mempelajari aplikasi membuat video
Proses syuting selesai yang tentunya terdiri dari beberapa shot, kita harus menyatukan menjadi sebuah video yang bercerita, untuk itu perlu aplikasi. Saat ini ada beberapa aplikasi yang ditawarkan. Mas Teguh merekomendasikan Power Director, karena mudah dan cukup lengkap.
Bagaimana menggunakan Power Director ini? Teman-teman bisa baca petunjuknya atau menonton tutorialnya di Youtube atau ikut workshop mas Teguh selanjutnya hehehe. Kabarnya dalam waktu dekat akan di adakan di Tangerang Selatan dan Yogyakarta. Nah pantengin aja FB nya karena selalu diumumkan di sana.

Mempelajari konsep dan teknik syuting
Konsep dan teknik syuting dapat dipelajari dengan menonton video-video orang lain yang bagus di Youtube, latihan melakukan syut atau mengikuti workshop.

Merencanakan liputan
Sebaiknya saat akan membuat video terencana. Merencanakan apa saja yang akan diliput dan konsep liputan yang ingin kita buat. Bisa dimulai dengan mencari informasi subjek yang akan di syut, membuat skenario, menentukan lokasi, mencari aktor/aktris, alat dan properti yang harus disiapkan, terakhir menghitung biaya. 

Jangan sampai sudah jauh-jauh ke suatu tempat bagus dan kita ingin membuat videonya, ternyata hasil video kurang maksimal karena persiapan kurang matang.

Melakukan syuting 
Agar saat merekam stabil, gunakan tripod atau tongsis,  posisi merekam dalam landscape, rekam sesuai waktu dan angle yang sudah direncanakan. 

Melakukan editing 
Editing dengan smartphone lakukan dengan satu aplikasi, misal power editor.
Upload di Youtube
Sharing dan promosi di media sosial.

narsis dulu yes...


foto pinjeman dari Teh Levina Mandalagiri

Allium Hotel Tangerang 
Usai membeberkan teori membuat video dengan smartphone mas Teguh langsung menantang kami semua  peserta workshop  untuk membuat short video dengan lokasi Hotel Allium.  

Hotel ini memiliki desain yang unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Terletak tidak jauh dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Dilengkapi dengan fasilitas meeting room, fitnes centre, swimming pool dan restorannya yang cozy.

salah satu sudut di Paris-Lyon Cafe Hotel Allium

Makanannya tak kalah lezat donk 










Berikut short video travel saya;



Biar makin mahir harus sering latihan bikin video dan  nonton video bagus sebagai bahan belajar, bisa intip youtubenya mas Teguh Sudarisman di sini .

Nah buat teman-teman yang berminat belajar membuat video dengan smartphone dengan mas Teguh Sudarisman bisa pantengin FB nya, kabarnya akan diadakan di Tangsel dan Yogyakarta dalam waktu dekat.

Wisata dan Belanja bersama Honestbee dan Kriya Indonesia di Museum Tekstil Jakarta

Menghabiskan akhir pekan di mall bagi sebagian besar masyarakat urban  dinilai pilihan ‘wisata’ paling efektif dan efisien  karena bisa dilakukan sambil berbelanja dan kuliner. Tak heran jika mall selalu penuh terutama pada tanggal – tanggal setelah gajian.  Walaupun adakalanya bosan ngemall terlebih seiring usia anak-anak, play ground sudah tidak lagi menarik minat mereka, acara ke mall tetap menjadi agenda rutin keluarga muda masyarakat urban setiap bulan  dengan alasan belanja bulanan.

Padahal  bisa lho tetap belanja bulanan tanpa ke mall, jadi waktu ke mall bisa diganti dengan berwisata ke tempat lain, jadi setiap bulan bisa mengunjungi tempat wisata dalam kota berbeda. Wisata yang tentunya   membuka wawasan baru untuk kita dan anak-anak. Seperti misalnya mengajak anak-anak menjelajah museum.  Mengunjungi museum secara tidak langsung membuat kita belajar sejarah dan budaya bangsa.



Bermain di Taman Kaulinan Bogor

Banyak yang berubah begitu saya menginjakkan kaki ke kota Bogor terhitung sejak saya pindah dari kota ini tiga tahun lalu. Perubahan yang membuat saya berdecak kagum karena menjadi rapih, tertata dan teratur. Tapi kami sempat bingung karena beberapa ruas jalan dua jalur kini menjadi satu jalur. Untuk sesaat kami harus berputar arah kesana kemari. Perubahan lain yang membuat saya terkesima adalah  gapura ke daerah pecinan kota Bogor yaitu Surya Kencana. Ehm, jadi ingat masa – masa tinggal di Bogor, kuliner di sini bareng teman kantor saat jam makan siang hari jumat. Melewati Istana Bogor, teringat saat hampir tiap akhir pekan kemari untuk memberi makan rusa bersama kedua si kecil saya, kini trotoarnya jadi lebih lebar, makin nyaman untuk mengajak anak-anak melihat dan memberi makan rusa-rusa.

Bogor
Hari minggu lalu saya kembali menjejakkan kaki di Kota Bogor, jalan-jalan plus melihat langsung peresmian sebuah taman bermain untuk anak-anak yang  di Lapangan Sempur, Taman Kaulinan. 

Dua Jam Jalan-Jalan di Yogyakarta

Disela kegiatan Mombassador SGM Eksplor 2016 saya kopdar  sama mba Wien, sobat di grup contesmania. Kopdar pertama saya dan mba Wien tahun 2013 ketika sama-sama menang lomba menulis Sariwangi yang berhadiah camping  di Sariater Subang, berlanjut ngobrol di grup WA hingga saat ini. Meminjam istilah mba Wien, kami memang memiliki kesamaan frekuensi, macam radio saja ya hahaha.



Bisa baca Cerita tentang Mombassador SGM Eksplor di Temu Bunda SGM 2016

Smartphone di Hari Istimewa Seorang Mom Blogger

Kalau saya mengistimewakan hari ulang tahun salah satu anggota keluarga tidak lain sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia karena masih diberi waktu bersama dan melihat bagaimana mereka hadir mewarnai hidup saya.

Biasanya saya mengistimewakan dengan cara memberi  kado dan membeli atau membuat kue alakadarnya untuk dinikmati bersama dan dibagikan kepada teman si kecil di lingkungan rumah. Walaupun mengistimewakan tapi kami tidak pernah merayakannya. Sekedar ucapan selamat, doa dan kue.

Minggu lalu,  tepat usia ke Kecil 5 tahun, berbeda dari tahun tahun sebelumnya kali ini Papanya anak-anak  ingin memberi hadiah jalan-jalan main seharian. Ketika ditanya ingin kemana keduanya langsung menjawab,”Berenang!” agar terasa istimewa kami memilih berenang di water park bukan kolam renang di perumahan samping tempat tinggal kami yang biasa dikunjungi. Kata Papanya anak-anak hadiah ini sebenarnya untuk dirinya juga yang ingin menghabiskan banyak waktu bersama anak-anak tanpa interupsi gadget dan televisi. Benar-benar quality time, terlebih sudah beberapa minggu ini Papanya anak-anak harus berangkat lebih pagi dan pulang malam karena pekerjaan kantor sedang padat.

Budae Jigae, Menu Baru di Mujigae Resto

Apa yang ada dibenak teman-teman jika mendengar kata Korea? Merk smartphone yang ‘ntuh’ atau drakornya yang bertabur artis ganteng dan cantik?  Yang pasti seiring teknologi dari Korea yang diwakili smartphonenya mendunia, budaya dan kulinernya pun mulai dikenal luas.

Jika teman-teman ke supermarket yang cukup besar dan komplit, tersedia rak khusus yang menjual makanan instan dan bumbu khas Korea. Ini menunjukkan bahwa kuliner Korea diminati. Berawal dari rasa penasaran, seperti apa sih masakan Korea, mencoba mencicipi eh ketagihan. Terlebih masakan wilayah Asia memiliki beberapa kesamaan, memiliki banyak/campuran rasa terutama pedas.
Bicara kuliner Korea tak lengkap jika belum mencicipi kulinernya yang ada diresto yang khusus menyediakan kuliner khas Korea, salah satunya Mujigae.


Budae Jigae
Awalnya saya pikir, Mujigae ini semacam restoran franchise dari Korea ternyata bukan tapi resto asli Indonesia yang memang mengkhususkan diri pada menu-menu khas Korea. Mujigae sudah ada 13 cabang yang tersebar di 6 kota yaitu; Jakarta, Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor dan Bandung. Baru baru ini Mujigae memenangkan Top Brand Award sebagai restoran yang banyak diminati. Dan kini Mujigae memperkenalkan menu baru yaitu Budae Jigae. Seperti ini penampakannya;

Suatu Hari di Pasar Bunga Rawa Belong



Beberapa waktu lalu mengajak anak-anak 'belajar' ke Pasar Bunga Rawa Belong.  Sebenarnya setiap mengajak anak ke tempat baru pasti mereka secara otomatis belajar hal baru, bedanya kali ini saya dan Pak suami menseriusinya dan memberi tahu maksud kami mengajak mereka ke suatu tempat. Yap ide ini terinspirasi dari para homeschooler hehehe. Tempat jalan-jalan di sesuaikan dengan waktu, budget dan kepentingan, biar  sering – minimal sebulan sekali, kami memilih tempat-tempat sekitaran Jabodetabek dulu.

Oh ya pasar bunga Rawa Belong untuk dikenal sebagai salah satu tujuan wisata  kota Jakarta lho. Para pedagang di sini sudah tidak heran dengan kedatangan wisatawan asing yang kemudian menfoto bunga - bunga. Wisatawan umumnya datang pada malam hari, saat pasar hiruk - pikuk dan jutaan tangkai bunga datang.

Berpetualang saat Liburan ala Anak-Anak

adventure is out there
Liburan artinya rehat sejenak dari rutinitas, pergi ke suatu tempat, bersenang-senang dan santai.  Bersenang-senang bukan berarti lupa diri lho tapi sekedar have fun and enjoy

Disadari atau tidak berlibur membuat belajar banyak hal, menambah pengalaman baru dan menambah rasa syukur pada sang Pencipta atas nikmat yang kita rasakan dan nikmat ciptaan-Nya. ‘Pelajaran’ dari berlibur inilah  yang  membuat pulang berlibur  jadi lebih bersemangat, menemukan ide  dan badan terasa lebih fresh walaupun secara fisik lelah, kebersamaan keluarga pun makin erat dan kompak.

OTA (Online Travel Agency) Membuat Dunia Dalam Genggaman


Sumber gambar: www.agoda.com

Salah satu tempat wisata yang ingin saya kunjungi adalah kota Semarang. Kenapa? Karena saya ingin lebih dekat mengenal wisata budaya dan sejarahnya yang selama ini hanya saya baca di buku atau lihat di tv.

Semarang, kota yang dipenuhi jejak sejarah, dan terkenal dengan kulinernya yang masih kental dengan kuliner khas Tionghoa. Memang Semarang membuat kita melihat beberapa sejarah Tionghoa tertinggal di sana, seperti kuil Sam Phoo Kong yang kini selain dijadikan salah satu object wisata juga merupakan tempat beribadah masyarakat Semarang peranakan China. Daerah Pecinan di Jalan  Lombok-Semarang, yang banyak terdapat kuil-kuil. Memasuki daerah Pecinan benar-benar seperti berada di negeri tirai bambu. Sejenak kita akan lupa tengah berada di kota Semarang.

Menikmati Kuliner Jepang di A&W Restoran

Bicara soal kuliner khas dari negara Jepang, apa sih yang ada dibenak teman-teman? Ramen, Sushi, Soba atau Takoyaki?

Ternyata ada ho kuliner Jepang berbumbu kari dan saya baru tahu *kemana aja, Rin?* Dan di Jepang kari merupakan masakan yang populer.  

Kari mungkin mengingatkan kita pada masakan khas Indonesia sendiri yang berbumbu kari. Kari adalah istilah untuk berbagai hidangan berkuah yang dimasak dengan rempah-rempah sehingga mempunyai citarasa khas yaitu terasa pedas dan berbau khas rempah. Awalnya hidangan kari berasal dari Asia Selatan yaitu India, pada perkembangannya hidangan ini meluas di kawasan Asia Pasifik dan rempah-rempah yang digunakan pun disesuaikan dengan Negara yang bersangkutan. Seperti kari Jepang ini atau yang biasa di sebut Japanese Curry, berbeda cita rasa dan harumnya dengan kari Indonesia. Sama-sama lezat namun beda.



Mau tahu bedanya? Teman-teman bisa mencoba Japanese Curry  ini di A&W Restoran. Lha bukannya A&W menunya ayam goreng? Japanese Curry  ini adalah menu baru dari A&W , mulai diperkenalkan bulan September lalu. Saya sudah mencicipinya lho, rasa dan harum dari rempahnya terasa banget.

Kampung Anggrek Buaran Serpong

Resto Kampung Anggrek BSD. Pernah dengar? Tepatnya terletak di Jalan Raya BuaranVictor Serpong. Saya dan Pak suami mampir ke resto ini karena penasaran dengan namanya. Ya, kenapa dinamai Kampung Anggrek? Apa didalamnya banyak bunga anggrek? Apa sekalian jualan anggrek? Sebagai pedagang anggrek saya penasaran donk.


Jadilah suatu hari beranjak sore sekitar pukul dua siang kami mampir ke resto ini, asli bukan karena lapar, karena kami baru makan dan melewati resto ini menuju rumah.

"Ngopi-ngopi aja ," kata Pak Suami.
Wah, resto ini resik dan adem. Nuasa etnik dan alam berpadu jadi satu. Ada beberapa pohon anggrek memang tapi jumlahnya tidak seberapa jadi rasanya kurang pas jika lantas dinamai Kampung Anggrek.



Geliat Gerabah Plered Purwakarta


Satu set Teh Poci

Salah satu kota tujuan mudik lebaran saya  selain Bandung adalah Purwakarta, kota tempat keluarga besar Ibu tinggal. Orangtua Ibu bukan asli Purwakarta tapi perantauan. Jadi sebelum ke Bandung saya mampir ke Purwakarta dan bertemu Ibu, Bapak dan adik-adik saya di sini (semacam meeting poit) malam harinya (kadang menginap) kami konvoi pulang ke Bandung –  tempat keluarga besar Bapak.


Hotel Horison Ultima Bandung

Liburan kemana? Ke Bandung. Bandung lagi? Karena liburan ke Bandung  banyak pilihannya. Mau wisata alam? Ada Gunung Tangkuban Perahu, kawah putih, Taman Ir.H Juanda, ke daerah Lembang dsb. Wisata belanja?  Dijamin bikin kalap. Mau wisata mumer sambil botram? Ke Taman kota aja. Wisata edukasi? Ada beberapa museum menarik yang bagus untuk dikunjungi seperti museum geologi, museum Konferensi Asia Afrika, museum Pos Indonesia dan beberapa museum lain. Mau wisata budaya? Ada Saung Angklung Udjo. Mau wisata ke wahana yang memicu adrenalin dan seru-seruan? Ya ke Trans Studio.

Kalau liburan ke Bandung, menginap di mana yang enak? Sebaiknya dekat dengan tempat wisata yang akan kita tuju agar waktu tak habis diperjalanan, terlebih  saat musim liburan (liburan sekolah atau long weekend) beberapa ruas jalan kota Bandung padat merayap bahkan macet total.

Jika man teman akan liburan ke Bandung mengunjungi Trans Studio dan berencana menginap di di hotel, Hotel Horison Ultima bisa menjadi pilihan karena letaknya tidak jauh dari Trans Studio, tepatnya di Jalan Pelajar Pejuang 121 Buah Batu Bandung. Kualitas dan pelayanan hotel berkelas dengan harga kompetitif. Untuk reservasi telp atau email (022) 730-5000, reservation@horison-bandung.com.

Hotel Horison Ultima juga cukup strategis jika teman akan berkunjung ke tempat wisata lain di Bandung seperti ke Gedung Sate. Jaraknya sekitar 5 km dari hotel ini.


Seperti apa sih kenyamanan Hotel Horison Ultima? Yuk kita intip 

sumber gambar pegipegi.com
Ada beberapa tipe kamar yaitu deluxe room, super deluxe room dan executive room.


Hotel Horison Ultima adalah hotel bintang 4 dengan fasilitas yang komplit dan eksklusif seperti kolam renang yang dilengkapi area bermain anak dan roof (atap) sehingga tidak kepanasan jika berenang agak siang, ruang spa yang nyaman, tempat Gym yang komplit tentu saja restoran dengan menu variatif.

sumber gambar www.horison-bandung.com


Dining romantis di seperti foto di bawah ini cocok buat pasangan suami istri :)

sumber gambar www.horison-bandung.com

Berikutnya mengintip keseruan di Trans Studio, karena tempat wisata ini paling dekat dengan Hotel Horison Ultima. Untuk catatan ke Trans Studio di larang membawa makanan dari luar tapi tak usah khawatir kelaparan karena ada aneka makanan di jual di sana. Jangan lupa bawa kamera, karena wisata tanpa foto - foto tak lengkap. Oh ya luas Trans Studio kira-kira 4.5 Ha, jadi jika berniat menjelajah dan mencoba semua wahana sebaiknya datang pagi dan siapkan fisik dan mental, maksudnya jangan lupa sarapan hehehe.

sumber gambar yukpiknik.com

Salah satu wahana di Trans Studio yang cukup memicu adrenalin adalah Yamaha Racing Coaster.
Kalau kamu ingin melakukan pemesanan hotel kamu bisa cek di website  ini

Selamat berlibur di Kota Bandung man teman :)



Menikmati Alunan Bambu di Saung Angklung Udjo Bandung

Apa yang ada di benak teman-teman tentang kota Bandung? Walkotnya Ridwan Kamil, tiris (dingin), banyak oulet, taman kotanya bertema, mojangna gareulis (uhuk), tempat kuliner dan belanja murah (dibandingkan Jakarta), wisata ke Lembang ....

Akh kalau  ngomongin Bandung buat saya mah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lahir, besar, mendapatkan jodoh sampai lahiran anak pertama ya di Bandung heuheu.

Nah, ngomongin Bandung tak bisa tidak dilepaskan dari budayanya,  walaupun orang lebih mengenal Bandung sebagai wisata kuliner dan belanja.  Mengenalkan kebudayaan daerah pada anak-anak tidak selalu membosankan lho, tergantung cara penyampaiannya. Dan menurut saya penting mengenalkan keanekaragaman budaya bangsa pada anak-anak karena dapat menumbuhkan sikap toleransi, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsanya. 

Ke Saung Angklung Udjo

Bermalam di Lembah Sarimas Resort & Hotel

Udara yang sejuk, perkebunan teh dan air panas alam, adalah tiga hal yang menjadi daya tarik Ciater Subang. Tak heran setiap akhir pekan jalan menuju kemari selalu macet, saat long weekend lebih macet. Tapi walaupun  tahu menuju Ciater macet, tetap saja ada yang ingin berlibur kesana, salah satunya saya dan keluarga besar.

Awalnya saya sempat menolak ke Cianter dengan alasan macet.
Keun  macet mah da usumna, nikmati weh. Mun teu ayeuna iraha deui.”
Artinya kurang lebih seperti ini, biarin  macet karena memang musim macet, kalau tidak sekarang kapan lagi.

Iya juga, secara gitu ya, kapan bisa piknik bareng lagi? Cari waktunya itu lho yang susah, waktu bisa bareng.  Yap, ini ceritanya big family trip. Selain bersama Mamah dan Bapak juga keempat adik saya. Satu adik saya bersama suami dan anaknya, tiga adik saya masih bujangan.
Baiklah, mari bermacet-macetan.

Menikmati Kuliner Jepang di Food Culture AEON Mall BSD City

From Heart of Japan
Minggu lalu saya menghadari Evet Blogger Gathering di AEON Mall BSD City, mall pertama dari AEON Mall yang ada di Indonesia.  Mall yang usianya belum genap satu tahun terhitung  sejak  grand openingnya 30 mei 2015.

Dengan tag line From Heart of Japan AEON Mall BSD menawarkan suasana dan  nuansa Jepang. Dari beragam kulinernya, keberadaan 38 toko spesial yang populer dari Jepang ,  Restoran dan Cafe dari Jepang serta standar kenyamanan yang di tawarkan.  

Salah satu standar kenyamanan yang membuat saya terkesan sejak pertama kali berkunjung ke sini tahun lalu adalah toilet dan ketersedian kereta dorong balita untuk berkeliling mall.

Toiletnya  selain banyak dan luas, dilengkapi ruang khusus untuk ‘dandan’ alias tidak sekedar cermin di atas wastafel, toilet khusus anak yang terpisah, hingga tidak perlu mengantri terlalu lama dan toilet khusus Mama yang membawa anak batita, toilet ini di lengkapi semacam dudukan untuk si anak menunggu. Sebagai Mama dari dua anak saya sempat merasakan rempotnya saat mau ke toilet sementara anak yang masih batita, tak mau lepas dari gendongan.
Kenyamanan lainnya? Ehm, sebaiknya teman mencoba ke sini.

Food Culture Blogger Gathering


Pihak AEON Mall BSD membuka acara

Event Blogger Gathering yang mengangkat tema Japanise Food, di adakan di salah satu food court yang terletak di lantai dasar yaitu Food Culture.

Sabtu di perpustakaan daerah Tangsel

Kaka asik baca, adik anteng main 
Kepikiran mengajak anak-anak ke perpustakaan umum setelah lihat postingan mengenai perpustakaan anak Jakarta di sebuah situs parenting. Wah pasti anak-anak betah di sana, sayang jarang dari rumah ke sana cukup jauh dan Abinya anak-anak keberatan mengantar ke sana, karena merasa rugi jika  harus berjibaku dengan kemacetan Jakarta. Nggak sepadan  katanya, bolak balik perjalanan  bisa sampai 5 jam, mending beli buku  di tokbuk gramedia yang ada di seputaran BSD, katanya. Ehm, iya juga sih.

Kalau tanpa di antar pak suami bawa anak ke Jakarta saya tidak berani, bisa di bilang saya ‘buta’ kota Jakarta tapi kalau pergi seorang diri ke suatu tempat di Jakarta, berani.

Meluncur di BX Rink Bintaro

Berakhir pekan bersama anak-anak kemana? Mengajak mereka mencoba sesuatu yang baru, kenapa tidak?

Seperti banyak anak-anak lain, Kaka belum  sepenuhnya move on dari film Frozen, walaupun kini mengidolakan Honey Lemon, tokoh di film Big Hero 6. Masih terobsesi  jika sudah punya kamar sendiri (sekarang masih berdua adiknya dan tidur masih dikeloni Mama) pengen berFrozen. Ada stiker frozen di dinding kamar, lemari gambar frozen dsb.

siap-siap meluncur 
Nah gara-gara menonton Frozen juga Kaka berkhayal mengalami musim salju dan mencoba ice skating, meluncur di atas es. Bukan kebetulan di Tangsel sini ada   BXChange Mall Bintaro satu dari dua mall di jabodetabek yang memiliki arena ice skating.

Kemungkinan keinginan Kaka untuk mencoba ice skating tidak akan kami kabulkan jika di Tangsel tidak ada mall dengan area ice skating. Jika harus sengaja   ke mall Taman Anggrek,  Abinya pasti keberatan mengantar karena macetnya Jakarta tidak nahaaaan.