Tampilkan postingan dengan label workshop menulis. Tampilkan semua postingan

[Fun Blogging] Ngeblog, dari Hobi jadi Profesi


Ngeblog  bisa jadi profesi? Memang bisa? Mungkin itu pertanyaan banyak orang termasuk saya. Sampai saya bertemu beberapa teman dan ikut workshop ini, ternyata benar lho ngeblog bisa jadi profesi.

Saya sendiri  sudah merasakan penghasilan dari blog, jumlahnya masihlah sedikit alias recehan. Eit, bilang recehan bukan maksudnya tidak bersyukur malah sangat bersyukur, di sela ‘ngasuh’ dapat uang.

Jadi bisa di bilang salah satu alasan saya mengikuti Workshop Fun Blogging ini adalah up grade ilmu blog untuk meningkatkan  penghasilan dari ngeblog hehehe.  Fun blogging adalah miniworkhop tentang blog yang di gagas trio blogger yaitu mba Haya Aliya Zaki, teh Ani Berta dan mba Shinta Ries sejak . Dan kini memasuki sesi 12. Saya ikut sekitar pertengahan bulan Mei, sesi 11. Di post ini saya akan menuliskan liputannya sekaligus rangkuman materi dari mini workshop tersebut.

Menulis Resensi dengan Hati

Di acara Festival Pembaca Indonesia dua minggu lalu saya ikut beberapa workshop yang diadakan di sana, salah satunya, workshop menulis resensi dengan hati yang di gagas komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI).  Narasumbernya Helvy Sinaga dan Truly Rudiono, keduanya adalah pentolan BBI.

Resensi dan Review sebenarnya sama saja hanya berbeda istilah. Dan biasanya tiap media masa memiliki penamaan yang berbeda untuk rubrik ini.

Namun resensi dan sinopsis adalah dua hal yang jauh berbeda. Sinopsis adalah ringkasan/abstraksi yang bertujuan memberikan garis besar tentang isi buku. Sedangkan resensi adalah perpaduan ringkas antara pembahasan, penilaian, saran dan kritik terhadap isi buku.

Liputan Female Daily Blogger Workshop #part1

'your blog is your message to the world make sure it's inspiring'

Masih terasa efek excited ikut Blogger Workshopnya Female Daily, sabtu 20 september 2014 di ArtOtel. Narasumbernya Wow. Ilmu yang di dapat luar biasa. Tapi ada sedikit sesal, karena saya mendaftar saat injuri time, tak kebagian kelas menulisnya L.

By the way, saya akan coba tulis apa yang saya dapat kemarin di sini, semoga bermanfaat.
Acara di buka tepat waktu karena peserta datang on time, pertanda acara ini ditunggu banget dan bikin excited.  Dibuka oleh Hanifa Ambadar dan Affi Assegaf selaku CEO dan Co-Founder dari Female Daily. Dua perempuan yang disatukan karena kesamaan passion; blog, fashion  dan beauty sehingga lahirlah ide membangun situs Female Daily disusul kemudian oleh Mommies Daily. Para mommy di kota besar pasti sudah familiar dengan situs ini bahkan menjadi anggotanya, bahkan rajin kirim tulisan ke sana. Saya termasuk yang rajin kirim tulisan ke Mommies Daily tahun 2010-an dan dimuat terus di share di fb dan blog *narsis*.

A Creative Writing Master Class with Maggie Tiojakin

Saya merasa sangat beruntung bisa ikut  NARASI GRAMEDIA :  A Creative Writing Master Class with Maggie Tiojakin yang diadakan Gramedia tgl 28 sept lalu, walaupun untuk itu harus nunggu satu bulan karena sesi pertama penuh.

Ini bukan workshop offline menulis berbayar pertama yang saya ikuti dengan pemateri  penulis yang bukunya luar biasa  tapi rasanya ini yang paling berasa dan mengena ilmunya.  Atau mungkin karena teori menulis hal baru untuk saya jadi terasa excited maklum lebih dari 15 tahun hidup saya di jejali teori dan rumus kimia. *Jadi kapan nulisnya? Ikut kursus terus. Nah itu dia berharap dengan ikut kelas ini bisa menuangkan ide dan imajinasi dengan lancar karena biasanya tersedat tak sampai di halaman sepuluh*.

Acara ini berlangsung selama 5 jam, jadi yang saya tulis di sini tidak semuanya ya point-point pentingnya saja,  dari apa itu cerita dan creative writing.

Selama ini kebanyakan orang menganggap cerita atau fiksi hanya hiburan. Karena cerita fiksi kerap diidentikkan dengan fantasi dan kebohongan.  cerita yang baik bukan sekedar hiburan tapi medium komunikasi  yang mengantarkan pesan.

Mengutip katanya Maggie,“Cerita adalah cara kita mengabadikan budaya hidup, dengan memahami proses bercerita, otomatis kita akan menjadi pencerita yang lebih baik.”

Dan fiksi adalah bentuk cerita yang paling jujur. Imajinasi adalah manifestasi pikiran, iman serta ketakutan. Tiga hal yang membentuk pribadi manusia (Winter Dream, Maggie Tiojakin, 2010)

Tidak ada cerita/fiksi jelek, yang ada hanya dua cerita bagus dan cerita luar biasa. Cerita luar biasa ini yang biasanya tak lengkang jaman enak di baca walaupun usia ceritanya sudah puluhan bahkan ratusan tahun, sebut saja cerpen-cerpennya Anton Chekov atau O. Henry,  kalau dari lokal ada penulis Pram, Ahmad Tohari, SGA yang karyanya sudah terbukti melintasi jaman...silahkan menambahkan, yang saya sebutkan itu hanya penulis fav saya.

Setiap orang bisa menulis dan menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari tapi ada dua hal yang tidak dimiliki semua orang atau dimiliki dengan intensitas berbeda dan berpengaruh pada kualitas tulisan yaitu persepsi (bagaimana orang melihat dunia sekitarnya termasuk nilai) dan empati (kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain – tidak mudah menjudge). Cara mengasah persepsi dan empati adalah dengan banyak membaca,  memperhatikan dan berlatih, kalau istilah Maggie, be a journalist and learn to write.

Apa sich yang menyebabkan cerita ini menjadi luar biasa? Cerita luar biasa ini umumnya mempunyai 5 hal

1.       Nilai universal – benang merah yang dimiliki setiap orang terlepas dari budaya, politik, tradisi dan keyakinan.
2.       Cerita itu mempunyai kemampuan lintas budaya, generasi dan masa.
3.       Memiliki potensi untuk berdiri sendiri terlepas dari pencerita dan platform yang digunakan.
4.       Tema luas dan tujuannya jelas.
5.       Potensi untuk memberikan arti lebih bagi pembaca.

Menulis cerita perlu rule atau aturan. Tapi seperti kata Maggie kemudian, You can break the rule but you must have standard  *maafkan kalau bahasa inggrisnya salah-salah nich –  Maggie banyak menyelipkan kalimat  dalam bahasa Inggris*. Gunanya aturan agar tulisan memiliki integritas.

Berikut 11 aturan  creative writing menurut Maggie Tiojakin

1.      Keep it simple, stupid. Cerita atau karya yang baik tidak selalu harus menjlimet bahasanya.
Kata, kalimat dan deskripsi adegan sederhana dan mudah di mengerti.
2.   Always keep the story moving. Kata Maggie, ini yang tidak banyak dimiliki penulis saat ini, cerita tidak terlihat bergerak dalam hal tempat dan situasi, tidak ada deskripsi detail yang dilakukan atau dimana  tokoh  berada ketika dialog berlangsung – gak ada juga deskripsi gesture tokoh. Gak mungkin kan si tokoh diam  kaku selama ngomong.
3.  There is nothing new under the sun. Gak ada ide baru di dunia ini yang membedakan adalah cara  menyampaiannya dan  ini yang harus dilakukan penulis.
4.      Write what u know. Riset itu penting.
5.      Writing is show business. Tulis (deskripsikan termasuk gesture) apa yang dilakukan tokoh dalam cerita  jika  sedang sedih atau gembira.
6.       You are not the smartest person in the planet.
7.       Writing is revising. Jangan lupa untuk selalu ngedit.
8.      There is no such thing as a writer block.  Writer block biasanya muncul karena banyak pikiran atau kurang   baca buku.
9.       Moral lessons are for kids. Jangan menggurui tapi biarkan pembaca menginterprensi.
10.   Be bold alias jangan malu-malu.

11.   The are no rules. Artinya You can break the rule but you must have standard.

Salah satu bahan cerita yang di bedah dalam kelas  ini adalah film Titanic. Peserta di ajak mempreteli plot, setting, alur, karakter tokoh-tokoh dalam film ini, di mana klimak, gesture tokoh (ini yang kerap terlewat di banyak penulis fiksi saat ini) krisis cerita dan jenis endingnya.

Pelajaran untuk saya, kalau nonton film jangan sekedar nonton tapi pelajari. Dan mengutip katanya Maggie Tiojakin,”Penulis bisa belajar dari berbagai platform cerita salah satunya visual art.”

gak sempat foto2 sama maggie :( karena ditunggu anak-anak dan miswa

Yang belum tahu siapa Maggie Tiojakin yuk intip di sini situsnya www.MaggieTiojakin.com.

Oh ya kabarnya, kelas ini akan rutin diadakan gramedia, diadakan lagi tahun depan dengan materi berbeda (pembahasan lebih dalam dari materi sebelumnya).  Yang berminat bisa siap-siap pantengin website atau  timeline nya GPU or Maggie Tiojakin.

Oleh-oleh Workshop dan Kompetisi Menulis Gado-Gado Femina

Sabtu tgl 21 April 2012 lalu saya berkesempatan memenangkan sayembara yang hadiahnya ikut workshop dan kompetisi menulis rubrik gado-gado yang diadakan majalah Femina.

Pembaca Femina tentu tahu rabrik yang satu ini. Rubrik yang walaupun hanya satu halaman tapi punya tempat tersendiri di hati pembacanya. Termasuk saya yang tidak pernah melewatkan membaca rubrik ini. Karena sering membaca sayapun mencoba mengirimkan tulisan untuk rubrik ini tapi tidak pernah tembus untuk dimuat, padahal tidak sekali dua kali saya mengirim, mungkin ada sepuluh atau malah lebih.
Padahal menurut saya tulisan saya lumayan lucu walaupun nggak bikin ngakak. Tapi itu jelas penilaian subjektif. Setelah ikut worshop ini jadi tahu, kenapa tulisan saya tidak dimuat hehehe.

Workshop ini dipandu langsung oleh mba Angela H. Wahyuningsih redaktur eksekutif Femina.
Ini dia bocorannya;
1.       Cari dan memilih topik
a.       Fakta dan buka rekaan
b.      Menarik, jenaka dan mengandung humor tapi juga menyentuh perasaan
c.       Inspirasi, diri sendiri, orang terdekat, orang lain
d.      Sumber topik, pengalaman sendiri, perjalanan, obrolan dengan orang lain, persoalan aktual dan hangat di masyarakat dan lain-lain.
2.       Buat Outline
a.       Susun alur untuk pembuka, isi, penutup
b.      Pilih pola; puncak cerita di depan atau di belakang
3.       Membuat judul
Singkat, eye catchy dan menggambarkan isi tulisan
Contoh ; Pengantin Baru , tentang kaku dan kagok malam pertama
4.       Membuat Cathcer
Terpenting kedua setelah judul, untuk menarik pembaca menyelesaikan membaca keseluruhan artikel.
Contoh; ‘Sambil antre aku sibuk menilai orang; melihat wanita muda hamil; karena kawin muda, perjodohan atau...?”
5.       Menulis Cerita
Maksimal 1.5 halaman 1 spasi, arial 12 karakter no space 4300.
Satu paragrap maksimal 3 kalimat . satu kalimat 15 kata, maksimal
Tidak ada sub judul.
Jaga alur sambung menyambung antar paragraf
Sisipkan kata ekspresi; duh! Dsb perkuat deskripsi.

Selain rubrik gado-gado Femina menerima cerpen, cerber dan oleh-oleh (perjalanan atau wisata) dari pembacanya.  Soal honor, seperti di katakan mba Angela, honor grup Femina lebih tinggi diantara media serupa. Saya percaya karena pernah merasakannya J
Selamat mencoba menulis.