Melindungi Senyum dan Harapan si Kecil


Awalnya, saya berbeda pendapat dengan suami perihal dana pendidikan untuk anak-anak kelak. Saya memilih menginvestasikan sebagian penghasilan untuk mencicil emas sebagai tabungan pendidikan kedua anak kami, Azka dan Khalifah. Dengan prediksi Azka masuk kuliah 15 tahun lagi, harga emas sudah setara dengan biaya kuliah saat itu. Bandingkan dengan asuransi, dari hitungan agen asuransi yang tak lain teman kantor saya, 15 tahun mendatang klaim asuransi yang di dapat kecil. Sedangkan suami berpendapat harus berasuransi karena ada nilai proteksinya.

Karena kami sama-sama ‘keukeuh’ dengan pendapat kami, akhirnya pembicaraan asuransi tertunda dan niat mencicil emas pun tidak  terlaksana karena uang gaji selalu hampir tak tersisa sampai tanggal gajian berikutnya tiba. Kalau penghasilan kami berlebih mungkin tak masalah, asuransi iya, mencicil emas juga iya.



GA Every Mom Has A Story

...Dulu, kami saling menguatkan saat nyinyiran soal ibu bekerja itu datang. entah dari status facebook atau tulisan blog teman yang terbaca oleh kami. sebentar lagi situasi akan berubah, kami akan berada pada 'kubu' yang berbeda. Inilah saatnya kami membuktikan komitmen bahwa kami saling menghargai dan menyemangati (hal 158, Farewell Dua Mama, catatan mama Arin, Mommylicious)

Klaim merasa pilihannya paling benar, adu pendapat bahkan dengan kalimat saling nyinyir antara Ibu bekerja dan Ibu di rumah, bukan isu baru dan tidak hanya terjadi di Indonesia. Sikap yang tak bijak di media sosial membuat isu ini mudah terprovokasi. Pemicunya biasanya jika ada kejadian malang yang menimpa seorang anak. Saat heboh kasus JIS, beberapa Ibu  di media sosial men share dan memposting di blog kisah-kisah tragis seperti penganiayaan dan  pelecehan seksual yang dilakukan oleh art/babysitter pada anak yang ditinggal orangtuanya bekerja. Beberapa kasus sudah sangat lama dan kebenarannya diragukan. Jika maksudnya mengingatkan tak perlu membuka atau menutup dengan kalimat  yang menyudutkan :)

Kasus penganiayaan bayi di daycare beberapa waktu lalu, memancing juga sentimen serupa. Pada saat bersamaan screenshot percakapan dua Ibu di mana salah satu Ibu menyayangkan keputusan temannya yang memilih menjadi Ibu di rumah karena bergelar sarjana, di share banyak Ibu di media sosial. Akibatnya....no one ever wins!

Anak Berkemauan Keras di rubrik Leisure Buah Hati Koran Republika

Alhamdulillah sharing parenting di rubrik buah hati leisure republika selasa hari ini adalah tulisan saya. Terprovokasi emak-emak blogger lain yang sering dimuat di sana, akhirnya tgl 27 sept 2014 mencoba kirim, tak di sangka dua minggu berikutnya langung dimuat. Tahu di muat karena di metion mak Ika Koencoro di fb, duh thank u banget ya mak Ika

Jika teman-teman mau coba kirim ke saya gampang kok, tulis pengalaman pengasuhan anak sebanyak  300  kata ke email leisure@rol.republika.co.id   jangan lupa sertakan sedikit data diri, foto dan no rekening (kabarnya ada honornya, ga besar tapi lumayan bisa beli buku dan ngebakso heheh)

Berikut tulisan versi sebelum diedit redaktur leisure

Mengendalikan Anak Berkemauan Keras
Beberapa anak akan mengalami masa tantrum, keadaan di mana anak akan mengamuk karena keinginannya tak dikabulkan. Namun seiring usia, tantrum anak akan berkurang hingga akhirnya paham bahwa tidak semua keinginannya bisa terpenuhi. Dengan catatan, orangtua menanganinya dengan tepat dan konsisten.

Tapi bagi kami, saya dan suami, butuh waktu cukup lama untuk putri kami Zahra, mau menerima bahwa tidak semua keinginannya bisa kami penuhi.

Liputan Female Daily Blogger Workshop #part1

'your blog is your message to the world make sure it's inspiring'

Masih terasa efek excited ikut Blogger Workshopnya Female Daily, sabtu 20 september 2014 di ArtOtel. Narasumbernya Wow. Ilmu yang di dapat luar biasa. Tapi ada sedikit sesal, karena saya mendaftar saat injuri time, tak kebagian kelas menulisnya L.

By the way, saya akan coba tulis apa yang saya dapat kemarin di sini, semoga bermanfaat.
Acara di buka tepat waktu karena peserta datang on time, pertanda acara ini ditunggu banget dan bikin excited.  Dibuka oleh Hanifa Ambadar dan Affi Assegaf selaku CEO dan Co-Founder dari Female Daily. Dua perempuan yang disatukan karena kesamaan passion; blog, fashion  dan beauty sehingga lahirlah ide membangun situs Female Daily disusul kemudian oleh Mommies Daily. Para mommy di kota besar pasti sudah familiar dengan situs ini bahkan menjadi anggotanya, bahkan rajin kirim tulisan ke sana. Saya termasuk yang rajin kirim tulisan ke Mommies Daily tahun 2010-an dan dimuat terus di share di fb dan blog *narsis*.

#WisataBuku ke Lawang Buku


Bagi saya mengunjungi toko buku yang tak biasa (bukan tokbuk yang berada di mall dengaan AC full), kalau di Bandung dikenal dengan istilah toko buku alternatif, memiliki keasikan tersendiri.

Jika ke Bandung kadang saya menyempatkan diri membeli buku di tokbuk alternatif. Seperti saat mudik lebaran kemarin, saya mengunjungi salah satu tokbuk (lebih tepat jika dibilang kios daripada tokbuk) yang berada di lantai dasar baltos (Balubur Town Square) yang bernama Lawang Buku , mall di samping layang jalan arah pasteur.

Ke museum geologi Bandung

Saat mudik lebaran kemarin, saya mengajak di kecil ke museum Geologi di Bandung, kunjungan yang kedua, saat kunjungan pertama di akhir tahun 2013, semua foto terhapus tak sengaja (nangis bombay waktu itu hikshiks), kunjungan kedua agustus lalu pas kebetulan ada koleksi baru, yaitu replika fosil Gajah Purba alias mamooth.

Museum ini terletak di jalan Diponegoro no 57 Bandung, tak jauh dari Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung yang merupakan tempat dinas Gubenur Bandung. Jarak dari Gedung Sate sekitar satu kilometer.
Berbeda dengan kunjungan pertama, kali ini kami berkunjung saat hari kerja dan jam sekolah, jadi museum relatif sepi, hanya ada beberapa pengunjung jadi terasa tenang dan santai menikmati semua koleksi plus mengabadikannya.


Museum ini cukup menarik bagi anak-anak karena banyak replika fosil binatang yang familiar dengan anak-anak seperti, tyranosaurus atau tyrex, gajah, banteng dan binatang laut. Ada juga fosil  tengkorak manusia purba. 

Lengkapnya bisa di baca di sini 

Melestarikan Jamu Memperkaya Ilmu Pengetahuan

Jamu sebagai ‘resep’  warisan

resep jamu beras kencur
Jamu kemasan yang selalu masuk dalam daftar belanja bulanan kami adalah jamu untuk penangkal masuk angin. Perjalanan ke kantor pergi pagi pulang malam, kerap membuat suami merasa tak enak badan, badan pegal dan masuk angin. Saya pun yang terbiasa begadang untuk menikmati me time, kadang dilanda masuk angin. Dengan pertimbangan jika sering mengkonsumsi obat modern hanya untuk meredakan badan yang pegal-pegal, khawatir memberi efek buruk pada organ tubuh lain seperti ginjal, kami memilih mengkonsumsi jamu.

Inilah yang membedakan jamu dengan obat modern, jamu yang dibuat dari bahan-bahan alam cenderung tidak memiliki efek samping berat pada organ tubuh lain. Sedangkan kekurangan jamu atau obat herbal, daya penyembuhnya yang tidak se 'cespleng’* obat modern. Ini mungkin karena jamu atau obat hermal masuk ke dalam tubuh dan di proses metabolisme tubuh seperti halnya makanan jadi butuh waktu.