Learning by doing

Cinta kebagian moto :) 
Jika saya ada acara di hari sabtu minggu, entah itu kopdar, ikut talkshow atau workshop , biasanya suami dan anak-anak ikut serta, minimal mereka menunggui di tempat lain sampai saya selesai.
Seperti saat bedah buku Mommylicous di    radio Sindo  Fm, grup MNC beberapa waktu lalu. Dari rumah saya memang sudah berniat mengajak Azka ke ruang siaran sementara  suami dan  Khalifah menunggu di luar.

Mba Arin pun datang bersama keluarganya, dan seperti saya, Mba Arin mengajak Cinta - putri sulungnya yang kelas 4 SD, masuk ruang siaran. 

Alasan mengajak Azka karena ingin memperkenalkan Azka pada sesuatu yang baru.
Jadi sebelum hari H saya sudah membicarakan dengan Azka soal ‘ikut mama siaran di radio’. Saya jelaskan juga pada Azka apa dan seperti apa Radio.

BSD Kota Mandiri yang Dinamis dan Inovatif

Weekend di BSD
Dengan alasan untuk keefektipan waktu dan tentu saja pengeluaran, agenda  rutin belanja bulanan kami satukan dengan family time, jadi biasanya kami rekreasi sebelum belanja atau sesudahnya. Rekreasi simple seperti berenang, anak-anak main di play ground atau sekedar jalan-jalan  di sekitar mall. Jadi untuk urusan belanja bulanan kami memilih tempat yang all in one; ada atau dekat dengan toko buku, musholanya nyaman, banyak pilihan untuk kuliner dan  nyaman untuk si kecil.  Agar tak bosan juga, kami biasanya mengunjungi hypermarket yang berbeda, dengan catatan tak jauh dari tempat kami tinggal, Ciputat, kalau tidak ke arah Jakarta Selatan pasti Serpong tepatnya BSD.

Mesjid di Ketinggian 2000 Meter

foto dipinjam dari www.islamicboard.com
Mesjid ini jauh dari kota tempat saya tinggal tapi kami selalu mampir ke sini setiap perjalanan pulang atau pergi mudik ke Bandung lewat jalan puncak. Ya, walaupun jalan tol Cipularang pilihan yang effisien dalam hal waktu tapi perjalanan lewat puncak itu memiliki keasikan tersendiri; udaranya sejuk, pemandangan alamnya dan tentu saja wisata kulinernya; banyak pilihan dari yang harga mewah, standar sampai murah meriah.

Tapi jika weekend atau hari libur, harus siap mental dengan kemacetan yang bisa menghabiskan waktu lebih dari 6 jam, seperti yang pernah saya alami.

Ok, balik lagi ke mesjid. Menurut data yang saya dapat dari sebuah sumber, mesjid ini berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Wow. Yap, mesjid ini berada tepat di kawasan Puncak Bogor. Dan menurut sumber ini pula, mesjid dibangun pada tahun 1997 dan diprakarsai oleh Gubenur Jabar saat itu, R. Nuriana.

Mesjid itu tak lain dan tak bukan adalah Mesjid At Ta’awun, terlatak persis di samping jalan raya puncak Bogor.

Melempar dan Menangkap Bola

Usia Khalifah menjelang  3 tahun, seperti biasa setiap akan bertambah umur saya  mencocokkan tumbuh kembangnya dengan buku panduan tumbuh kembang anak yang saya miliki. Untuk melihat  tumbuh kembanganya, yang sudah dilampaui dan yang harus di stimulasi. Sejauh ini kemampuan Khalifah berkomunikasi cukup baik untuk anak seusianya; bicaranya sudah lancar - tidak melalui tahap cadel - dan sudah bisa menyusun kalimat dengan baik. Ehm, mungkin itu karena saya sering membacakannya buku sejak bayi sampai sekarang.

Kekurangannya, Khalifah bisa melempar bola tapi belum terarah dan belum bisa menangkap bola dengan tepat. Khalifah bukan tak tertarik main bola, malah antusias dan selalu ikut nimbrung jika anak tetangga main bola, tapi karena belum bisa ia lebih banyak lari kesana –kemari tanpa berhasil menendang atau menangkap bola.

Belum bisa menggunting tapi ada usaha untuk bisa, jadi masih di bantu saya atau kakaknya. Sudah bisa menempel tapi belum tepat dan belum bisa mengancingkan bajunya sendiri.

Sentilan di Hari Blogger

Tgl 27 November di tetapkan sebagai hari blogger nasional. Sebegitu pentingkah blogger sehingga di tetapkan hari nasionalnya? Menurut saya sendiri penting, karena itu artinya ada pengakuan terhadap keberadaan citizen journalism atau jurnalis warga. Tidak sekedar pengakuan tentunya tapi perlindungan berpendapat dan hak cipta.

Bincang Buku di V book club Radio

Salah satu rangkaian promo  buku duet saya dan Arin Murtiyarini adalah bedah buku di Radio. Pertama, di V book club Radio (tgl 5 September lalu), rubrik V book club ini ada setiap hari jumat jam 1 siang sampai jam 2 siang. Tentunya di sertai kuis berhadiah buku yang di bedah. Segmen V radio adalah  perempuan dan mommy muda perkotaan .  (bukan) kebetulan penyiar yang mendampingi kami bedah buku pun seorang mommy berputri satu, Indy Natalia.

Pertama ketemu di studio kami langsung merasa klop lho. Ehm, mungkin salah satu penyebabnya kami punya banyak kesamaan. Rasa excited sebagai Mommy, cinta keluarga setengah mati  tapi mencintai pekerjaan juga. Ehm, tergantung bagaimana kita menyikapinya. It's Complicated?!
Jutaan mommy mengalami hal yang sama tapi bisa enjoy. Dan ternyata Mommy Indy Natalia seorang blogger juga, bisa di intip di sini blognya. 

Di sela sesi on air kami ‘curhat’, soal rengekan anak, kemacetan yang bisa menghabiskan 4-5 jam perjalanan, bayangkan jika waktu itu bisa direduksi dan dialihkan untuk keluarga. dan tentu saja kami tertawa bersama karena begitu kesamaan yang lucu dan heboh sebagai mommy.

Jadi apa sih buku Mommylicious ini? Seperti judul kecil yang tertera di buku ‘Catatan Dua Mama, Beda Rasa Kaya Warna’.

Yap, walaupun kami bersahabat dan pernah sama-sama dalam posisi ibu bekerja, majalah parenting yang kami baca sama, ternyata pola asuh yang kami terapkan  berbeda, kami berbeda pendapat dalam beberapa gaya pengasuhan. Perbedaan pendapat yang tidak membuat kami saling mengklaim paling benar.

Salah satu contohnya, saya memilih art untuk mengasuh si kecil saat bekerja, Arin memilih daycare. Kami sama-sama enjoy dengan pilihan kami walaupun tentu saja selalu ada kisah huru hara dan harunya. 

Bagi kami menjadi ibu bukan perkara, apa pilihan anda, tapi menyediakan tenaga, waktu dan pikiran untuk tumbuh kembang si kecil.

Bisa dibilang inilah salah satu kelebihan buku kami, bercerita jujur tentang keseharian kami sebagai mama dengan beragam pilihan tapi kami menikmatinya. Karena jadi mama itu delicious.

Beberapa cerita (sekitar 6) dalam buku ini pernah di muat di majalah Parenting Indonesia rubrik Cerita Mama dan Nuansa Perempuan majalah Ummi. 

It's a long, long journey...
Have a great experience of being a mother
It's mommylicious  (hal 171, catatan Mama Arin)


Kidzania, Memperkenalkan Masa Depan Melalui Replika Kota

Pertama kali mengajak putri kami Azka Zahra ke Kidzania saat usianya 3 tahun (kini 6 tahun).  Ide awalnya dari suami yang mendapat rekomendasi dari teman kantornya . Katanya, edukatif banget dan si  kecil jadi tahu seperti apa profesi/pekerjaan  orang dewasa yang kelak akan ia jalani.

Saya sendiri ‘kenal’ Kidzania dari iklan di TV, dengan adegan yang paling berkesan adalah beberapa anak-anak mengenakan jas dan topi pemadam kebakaran tengah menyemprotkan air ke sebuah gambar gedung yang sedang terbakar. Wah, tempat main apaan tuh? Pikir saya waktu itu. 

Kemudian dari teman kantor yang mengantar anaknya ke sana (acara dari sekolah) saya jadi tahu keseruan di Kidzania.  Katanya, anak di kenalkan pada dunia profesi dan pekerjaan. Miniatur kota untuk  memperkenalkan anak-anak pada kehidupan di masa depan ketika mereka di tuntut mandiri. Anak-anak jadi tahu dan bisa merasakan seperti apa rasanya jadi petugas pemadam kebakaran (saya langsung teringat iklan TV Kidzania),  jadi tahu bagaimana berita di koran di buat dan seperti apa siaran di stasiun TV hingga akhirnya bisa kita tonton.  Di sana juga anak jadi mengenal bagaimana mendapatkan uang yaitu dengan bekerja atau membuat sesuatu.