Belanja Hemat dengan Kupon Diskon

Berselancar di dunia maya tanpa buka-buka online shop itu seperti ada yang kurang. Penasaran pengen liat produk baru, penasaran dengan penawaran terbaru yang nongol di timeline medsos, cari-cari barang diskonan, atau memang mencari barang yang sedang dibutuhkan.

Belanja Online Lebih Hemat
Pilihan berbelanja online saat ini sepertinya hal yang lumrah ya karena lebih efektif dan efisien. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, jarak tempuh ke suatu tempat yang secara matematis  hanya 30, dalam praktiknya bisa sampai 2 jam. Yap, ini Jakarta yang terbiasa macet.
Jadi belanja online  bisa menghemat; hemat waktu dan biaya transpormasi (bensin).

Ngomongin belanja tanpa diskon seperti makan sayur tanpa garam, bener gak? Apalagi buat ibu rumah tangga yang bisa dibilang punya insting hemat dan irit.  Buktinya, kalau belanja sayur di abang-abang yang lewat depan rumah atau di pasar tradisional pasti nawar, selisih 500 perak pun rasanya sudah girang banget. Kalau belanja di toko, nyarinya pasti diskonan atau by one get one free syukur-syukur beli satu barang dapat hadiah gratis lebih dari satu barang. 

Kupon Diskon 15%-70%
Kabarnya baiknya kini ada website penyedia kupon belanja online gratis. Ya, beneran gratis. Gak perlu pake daftar pula, tinggal klik, dapat deh kupon diskonnya. Besarnya diskon bervariatif dari 15% sampai 70%. Jadi triple hemat kan? Hemat waktu, biaya transformasi dan diskon produk. 

Di mana mendapatkannya?
Adanya di iPrice Coupons Indonesia sebuah website yang menyediakan kode kupon online dan info promo dari berbagai toko online ternama dan terpercaya seperti Zalora, Lazada dan Qoo10. Kode-kode kupon ini membantu para pengunjung toko online mendapatkan diskon tambahan ketika berbelanja. Iprice Coupons bukan hanya ada di Indonesia juga Malaysia, Hong Kong, Singapore, Thailand, India dan Filipina.

Bagaimana Mendapatkannya?
Buka website iPrice Coupons Indonesia  akan tampak tampilan seperti ini;



Di side bar, ada pilihan  toko online yang kita minati berikut info promo terbaru dan kupon diskonnya, tinggal pilih.
   
Jika mengklik ‘Ambil Penawaran’, akan membawa langsung ke halaman toko online yang sedang mengadakan promo, tinggal pilih deh barang yang disukai dengan harga promo.

Jika mengklik ‘Dapatkan Kodenya’, akan ada pop up berisi kode kupon untuk mendapatkan diskon belanja. Kode kupon ini bisa digunakan saat akan konfirmasi pesanan. Masukkan kodenya lalu klik gunakan, potongan harga akan di dapat sebesar yang tertera dalam kupon.



Beneran gratis dan tanpa biaya administrasi apapun.  Asikkan?

iPrice Coupons, belanja senang, dompet terkendali.

Buah Keikhlasan Seorang Istri

Kembang Desa

Perempuan itu tidak menyangka, pernikahan kedua kalinya berujung persis sama dengan pernikahan pertamanya, perceraian. Lebih tepatnya ia di ceraikan dengan alasan tidak kunjung hamil. Padahal sungguh, ia berharap pernikahan keduanya akan menjadi bukti bahwa tidak ada yang salah dengan rahimnya. Doa-doa panjang sudah ia panjatkan agar di pernikahan keduanya, seorang bayi akan bersemayam di rahimnya.

Kakak sulung sekaligus pengganti ibunya itu memeluknya erat-erat. Getar suaranya menandakan bahwa dia tengah menahan tangis.

Sungguh yang ia inginkan adalah keheningan dan sendiri.  Meraba-raba rahasia Tuhan atas takdirnya. Akh, tapi bagaimana jika sebenarnya kedua mantan suaminya yang salah dalam hal ini bukan rahimnya, seperti dugaan kakak lelakinya.

Walaupun menyandang status janda dua kali, perempuan itu tetaplah dianggap kembang desa. Masih di kagumi kecantikannya.  Kesantunan dan kewibawaan yang terpancar dari dirinya membuat orang sekampung hormat. Orang  bilang, ia mewarisi kewibawaan bapaknya.

Jika saat perawan banyak pemuda yang datang untuk menyuntingnya,  kini para lelaki beristri yang ingin menjadikannya istri kedua dengan cara yang sah. Pada jaman itu, adalah hal biasa seorang suami kaya dan terhormat memiliki istri lebih dari satu.

Benarkan ada seorang lelaki yang benar-benar mampu bersikap adil? Benarkah ada seorang perempuan yang rela dan seikhlas-ikhlasnya di madu? Sebagai seorang perempuan yang pernah menikah ia tahu perihnya cemburu. Sakitnya rasa rindu jika tak berbalas. Ia tidak bisa membayangkan jika berada di posisi seorang istri yang di madu. Ia tidak mau merusak rumah tangga orang. Beberapa orang cukup legowo saat lamarannya ia tolak tapi ada satu yang terus mengejar dan memaksanya. Atas saran kakaknya bersembunyi untuk sementara waktu di rumah kakak lelakinya di kota B. Ia tak menapik keinginan untuk menikah lagi tapi yang ia harapkan bukan untuk menjadi istri kedua.

Buku dan Secangkir Kopi

Sebagai pecinta buku dan menggilai membaca, membaca tanpa interupsi di temani potongan cemilan dan kopi adalah sesuatu yang luar biasa untuk saya. Kemewahan itu  biasanya saya nikmati di malam hari atau menjelang pagi, saat anak-anak dan suami terlelap tidur.

Saya termasuk orang yang tidak puas membaca buku tanpa memilikinya, beberapa penulis saya koleksi bukunya. Saat masih kerja, saya bisa sepuasnya membeli buku setiap abis gajian. Pasca resign harus bersabar menunggu honor menulis baru bisa membeli buku. Sebenarnya suami berbaik hati, selalu menawari membeli buku setiap kami mengajak anak-anak ke toko buku sebulan sekali, tapi saya tolak kecuali satu buku yang benar-benar menggoda.

Karena sebagai pengelola keuangan keluarga saya tahu betul donk nominal yang tersisa untuk beli buku. Jika sampai pengeluaran ovey budget  saya juga yang pusing, uang harus cukup sampai akhir bulan toh heuheu.

selera buku saya dan suami berbeda

Hidup adalah pilihan
Dan sepertinya budget jajan buku harus dikurangi lagi karena sudah ada pemberitahuan cicilan rumah naik, gaji art harus di naikkan sebagai imbas kenaikan harga bbm. Budget menepis bahkan mungkin tidak ada, sementara  wish list buku/e-book yang ingin di baca dan dibeli bertambah, sakit nya tuh di sini – tunjuk koleksi buku di rak-.  Jadilah saat ini   prioritas hanya membeli buku anak-anak,  kecuali ada diskon besar-besaran atau buku murah di pameran buku.

Tapi mengeluh dan ngedumel gak akan menyelesaikan masalah. Masalah  harus memicu lebih produktif, begitu kata orang bijak. Jadilah saya mulai mensiasati agar tetap bisa membaca dan memiliki buku baru setiap bulan, minimal satu buku secara gratis atau membeli buku tapi modal kembali.

Dan ini tips ‘hemat’ membeli buku ala saya

Pertama, selektif membeli buku baru. Selektif sesuai kebutuhan, selera pribadi dan selera publik.
Kalau saya membeli buku parenting jelas alasannya pasti untuk up grade pengetahuan dalam hal pengasuhan si kecil. Kalau soal novel selain hiburan juga cara saya belajar menulis fiksi. Ya, setelah ratusan novel di baca mau donk punya buku sendiri hehe. Jadi bukan sombong  kalau saya memilih novel yang di tulis penulis yang sudah mapan, alasannya ya itu tadi, sebagai media belajar.

Kedua, resensikan dan kirim ke media yang memberi imbalan honor. Di sinilah pentingnya selain memilih buku sesuai kebutuhan dan selera pribadi juga buku yang sekiranya di minati banyak orang.
Menulis resensi biasanya saya lakukan menjelang dini hari, karena itu waktu yang saya miliki setelah seharian mendampingi anak-anak di temani  kopi Nescafe 3 in 1.

kopi panas plus bku baru menjadikan semangat baru

Walaupun bapak saya pecandu berat kopi tapi saya baru akrab dengan kopi setelah masuk dunia kerja. Kenapa? Karena saat kecil saya mencicipi kopi bapak dan rasanya tidak enak. Setelah dewasa tahulah saya kenapa kopi bapak tak enak, karena selera bapak kopi pahit.

Berawal dari kebiasaan rehat di pantry kantor jam 10 pagi, icip-icip kopi yang di buat teman jadilah tertular karena efeknya cukup membangkitkan semangat dan mencairkan suasana.

Alhamdulillah, beberapa kali  resensi di muat, modal beli buku kembali malah sekian kali lipat dari harga buku, bonus lain dapat kiriman buku baru dari penerbit yang bukunya kita resensikan.

Tidak semua buku yang saya resensi di muat di media. Pilihan terakhir ya  posting di blog pribadi yang khusus berisi resensi buku, share di media sosial tak lupa mention penerbit atau penulisnya. Jika beruntung saya mendapatkan kiriman buku gratis dari penerbit atau penulis.  Asik kan... asik kan.... 

 buku gratis dari penerbit yang sempat saya foto

Ketiga, jika buku yang kita resensikan di posting di blog lalu di share dan mention penerbit dan penulis tapi ga dapat reward apa-apa, tetap tidak rugi kok. Karena membeli dan membaca  buku/e-book adalah investasi untuk diri agar lebih berdaya dan melejitkan potensi diri.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Story Competition #DIBALIKSECANGKIRKOPI


twitter : @rinasusanti
facebook : rina susanti

Pemenang GA every mom has a story

Sedikit kebingungan menentukan pemenang karena semua cerita menarik dan menginspirasi. Dan inilah lima cerita menarik pilihan saya.

Cerita menarik ke 1
Cerita menarik ke 2

Cerita menarik ke 3
Cerita menarik ke 4
Cerita menarik ke 5

Karena ada tambahan hadiah dari donatur berupa hijab dan rompi, maka cerita menarik 3 dan 4 mendapat tambahan hadiah, cerita ke 5 pun mendapat tambahan :)

Pemenang mohon mengirimkan alamat untuk mengirimkan hadiah, melalui inbox fb atau ke rina_fam@yahoo.com dan sertakan no tlp ya..

Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam GA pertama saya ini. 

Peserta GA Every Mom Has a Story

Berikut adalah daftar peserta GA Every Mom Has a story* 


Menerbangkan Imajinasi Anak

Asiknya bermain peran
kolaborasi Barbie Violin dan Azka :)
Saat pertama kali Azka Zahra bisa menggunakan gunting, hampir semua bonekanya ada bekas guntingan. Antene boneka kepik lenyap, bulu boneka beruang sebagian botak, tak terkecuali rambut atau baju boneka Barbienya. Tapi yang paling membuat saya kaget adalah saat ia memotong rambut adiknya, sehingga hampir botak di beberapa bagian.

Saat saya tanya kenapa ia memotong bulu atau rambut boneka dan adiknya, dia hanya menjawab, “Pura-puranya aku  salon.”

Kali lain ia pernah mewarnai muka bonekanya dengan lipstik dan menaburinya dengan bedak, adiknya yang saat itu berusia dua tahun tak luput dari sasaran Azka. Khalifah diberi kumis dan cambang dengan krayon hitam. Kalau dia sedang bereksplorasi dengan  listik atau bedak dia selalu berkata,”Aku mau kayak tante Irna, pintar dandan.” Saya selalu ingat ekspresi Azka saat pertama kali melihat tantenya menggoreskan pencil alias dan maskara, bengong dengan mata tak berkedip.

Obsesi

Tulisan di tolak media sudah biasa (dalam hati tetap pedih hehe) dengan atau tanpa alasan alias berbulan-bulan tak ada kabar. Kalau di tolak dengan alasan tidak boleh ada dua tulisan (dua nama) dalam satu tahun di media tersebut, sakitnya tuh di sini – nunjuk dompet.

Kejadiannya sudah berminggu-minggu lalu tapi selalu teringat-ingat kalau istilah orang sunda mah neuteuli. Sambil menunggu tahun depan dan kabar dari media lain (ngarep dimuat) saya mau sedikit cerita mengenai komentar saat fiksi saya (akhirnya) tembus Femina.