Dapur Impian

 dapur impian foto dari google
Walaupun saya tidak pandai memasak dan waktu gadis termasuk yang ogah nimbrung Ibu di dapur (lebih milih baca novel hehe), saya selalu bermimpi kelak jika punya rumah sendiri memiliki dapur yang luas, terbuka, nyaman, bersih dengan perabotan komplit.

Dan kini setelah memiliki rumah sendiri, sedikit demi sedikit saya berusaha mewujudkannya. Untuk membuat dapur terlihat luas dan lapang, saya tidak memberi sekat antara dapur dan ruang tengah (ruang keluarga). Sedangkan  biar terbuka, saya juga tidak memberi pintu atau sekat antara dapur dan sepetak tanah (sekitar  1x2) di sampingnya (ceritanya taman belakang tapi isinya malah jemuran hahaha).

Resolusi Blog 2015 #01ihbchallenge

Katanya impian dan harapan itu kudu di tuliskan, selain sebagai pengingat juga agar diri tersugesti dan berusaha meraih impian dan harapan itu.


Jadilah walaupun malu *tutupmuka*, saya mau menuliskan resolusi ngeblog di sini. Malu karena resolusi tahun lalu pun belum tercapai. Kendalanya faktor diri sendiri yang kurang gigih, kurang bisa membagi waktu dsb.

Jadi resolusi tahun ini sebagian resolusi tahun lalu, sebagian resolusi baru.

Resolusi pertama, posting minimal satu minggu satu tulisan karena saya memiliki tiga blog dengan tema berbeda jadi total seminggu memposting 3 tulisan. Ketiga blog saya, satu blog khusus buku- bisa diintip di sini (promo hehe), blog utama ini, dan blog tentang tubuh kembang anak-anak saya di sini.

Kenapa ribet sampai punya tiga blog? Alasannya simple biar spesifik.

Resolusi kedua, terkait dengan satu minggu satu postingan berarti saya harus meresensi satu buku satu minggu. Ini sebenarnya resolusi tahun kemarin tapi ya begitulah kurang kuat tekadnya. Untuk memacu resolusi ini agar terwujud tahun ini saya mengikuti beberapa reading challenge dan berencana membuat reading challenge juga tanpa menunggu sponsor hehehe.

Resolusi ketiga, menambah postingan di laman ‘tulisan di media’, artinya harus lebih rajin nulis untuk media juga, lumayan honornya buat jajan buku dan ngebaking.
Resolusi keempat, ikut lomba blog donk hehhe.


Dan tentu saja doa, semoga Allah swt memberi keselamatan, kesehatan, kecukupan dan kelapangan rejeki pada saya dan keluarga, agar bisa mewujudkan semua resolusi saya tahun ini. Aamiin.







Tiga Tahun KEB Sauyunan

KEB Sauyunan
Tiga tahun KEB Sauyunan. Pemilihan kata sauyunan sebagai tagline ultah KEB tahun ini,  saya kira bukan tanpa makna dan tekad KEB untuk sauyunan.

Sauyunan adalah kata dalam bahasa sunda, yang menurut seorang sastrawan sunda, merupakan gabungan dari dua kata, sa yang artinya hiji (satu) dan uyun yang artinya lengkah (langkah). Jadi sauyunan berarti bersatu saat melangkah. sauyunan juga mengandung maksa kebersamaan yang dipenuhi oleh suasana menyenangkan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, maknanya identik dengan at-taawun (tolong menolong). Di kutip dari sini

Seserahan Buku

buku-buku terbitan antara thn 2005-2006 
Saya paling suka di kasih hadiah buku.  Buku apapun dan dari siapapun. Teman, sahabat, kerabat atau penerbit. Yang dari penerbit yang paling di tunggu karena tak usah nunggu moment istimewa bisa sekonyong-konyong datang diantar jasa pengiriman. Ini efek punya blog resensi buku dan gabung di komunitasnya.

Paling suka cita kalau pas buku yang datang buku baru yang saya minati.






Menoleh lembaran 2014

 Melihat postingan beberapa teman blogger yang sudah meraih banyak prestasi lomba  selama kurun waktu 2014, selain membuat terpacu juga minder. Pencapaian saya sebagai  (yang ngakunya) seorang blogger  masih minim banget, karena saya akui usaha saya pun kurang kuat, masih banyak leha-lehanya daripada waktu untuk nulis.

Sempat sih menang lomba tapi kalau di jumlah-jumlah ga seberapa. Memang ngeblog atau menulis bukan untuk mengejar materi semata tapi jujur saja bagi saya mendapatkan materi berkat ngeblog itu bonus yang di tunggu-tunggu hehhe.

Kabar menggembirakan di tahun 2014 bagi saya adalah terbitnya buku duet saya dengan seorang sahabat yang dipertemukan melalui lomba menulis, Arin Murtiyarini. Sebagai seorang blogger sahabat saya ini cukup terkenal, karena kepiawaaiannya menulis (puluhan, mungkin sudah mencapai seratus lomba menulis yang sudah di menanginya) dan menyandang gelar Srikandi Blogger Inspiratif 2014.

Menulis Resensi dengan Hati

Di acara Festival Pembaca Indonesia dua minggu lalu saya ikut beberapa workshop yang diadakan di sana, salah satunya, workshop menulis resensi dengan hati yang di gagas komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI).  Narasumbernya Helvy Sinaga dan Truly Rudiono, keduanya adalah pentolan BBI.

Resensi dan Review sebenarnya sama saja hanya berbeda istilah. Dan biasanya tiap media masa memiliki penamaan yang berbeda untuk rubrik ini.

Namun resensi dan sinopsis adalah dua hal yang jauh berbeda. Sinopsis adalah ringkasan/abstraksi yang bertujuan memberikan garis besar tentang isi buku. Sedangkan resensi adalah perpaduan ringkas antara pembahasan, penilaian, saran dan kritik terhadap isi buku.

Menjelajah Tomohon

Berwisata ke Manado, tak lengkap jika tak mengunjungi Tomohon. Kota ini terletak sekitar 23 km dari Manado. 

Jam menunggu angka 12.30 ketika kendaraan yang kami tumpangi meluncur menuju Tomohon. Hawa sejuk mulai terasa begitu kendaraan yang kami tumpangi melalui jalan menanjak dan berliku. Rasa ngantuk mulai menerjang terlebih perut kami baru saja diisi  menu seafood khas Manado yang menggoyang lidah, ikan woku belanga. Tapi melewatkan pemandangan sepanjang perjalanan rasanya rugi karena berwisata ke sini bagi saya adalah  kesempatan sangat langka. Sisi kanan dan kiri jalan di rimbunin pepohonan, melewati hutan dan perkebunan cengkeh, kami temui pula beberapa rumah makan dan deretan kios sederhana penjual buah-buahan.