Momenku bersama Samsung Galaxy J5

25 agustus lalu, saya mendapat undangan blogger gathering  Samsung Galaxy J5 di Kaffeine, The Foundry no 8, SCBD lot 8, Jakarta Selatan.




Blogger Gathering Samsung Galaxy J5

Yang seru dan beda dari acara ini adalah semua blogger bisa mencoba langsung kecanggihan Samsung Galaxy J5. Yap, karena semua blogger mendapat smartphone ini! *surprise* #tunJukkanmomenmu di sini!

multitasking, menyimak sambil update :)

7 Mainan untuk 7 Kecerdasan Anak

Saya lebih suka rumah berantakan dengan mainan  daripada rumah rapih dan anak-anak duduk manis nonton tv. Alasannya karena  percaya mainan bagi seorang anak adalah salah satu media atau alat untuk menstimulasi kecerdasannya, terutama balita. Bukan berarti saat menonton anak tidak terstimulasi tapi saat bergerak (main) lebih banyak yang terstimulasi. misal, saat anak bermain lego atau puzzle bukan hanya kecerdasan visual spacial yang terstimulasi juga motorik halus, matematis dan linguistik.

Beberapa mainan sengaja di beli dengan alasan khusus, selebihnya gratisan entah hadiah membeli susu, goodie bag acara atau pameran, mainan bekas anak adik, hampers produk karena dapat kontes atau membuatnya sendiri bareng anak-anak.

Sebenarnya yang di maksud cerdas itu apa sih?
Menurut Dr. Howard Gardener, profesor pendidikan di di Harvard University, AS, kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan persoalan baru untuk diselesaikan dan kemampuan menciptakan sesuatu. Kecerdasan tidak dapat dilihat dari kemampuan linguistik dan logika.

Howard gardener kemudian mengembangkan teori kecerdasan majemuk. Semua kecerdasan itu dimiliki setiap anak namun dengan taraf berbeda. Untuk mengetahui kecerdasan apa yang dimiliki si kecil kita perlu stimulasi sejak dini dan mainan adalah salah satu medianya.

Kecerdasan Linguistik

Masalah Perut pada Bayi

Pertanyaan yang kerap dilontarkan ibu baru termasuk saya (dulu) adalah kenapa sih perut bayi besar? Apa normal? Ciri bayi kolik itu bagaimana dan dsb. Artikel ini adalah jawabannya. dengan narasumber ahli dr. Tatang P.,SpA dari rumah sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.

Majalah Ayahbunda no 18, terbit minggu lalu dan edar hingga minggu ini. 




Mengenal karakter si tiga sampai empat tahun

Dua minggu lalu dapat tugas nulis dari majalah ayahbunda perihal salah satu milestone anak usia tiga sampai empat tahun......apakah itu? Ada di ayahbunda edisi dua minggu mendatang.

Tugas yang membuat buka-buka tumpukan buku pengasuhan yang sudah lama ga di baca karena udah pernah di baca saat Azka balita. Wah ternyata banyak point yang saya lupa, padahal tahun ini Khalifah jelang 4 tahun. Jadilah sekalian belajar lagi.

Emang penting orangtua belajar, baca buku parenting ini itu, jaman dulu aja orangtua kita ga banyak baca buku pengasuhan, anaknya baik-baik aja, ya seperti kita ini.

Itu mah pilihan ya heheh. Alasan saya  sendiri  merasa harus belajar, biar tidak cepat mengambil kesimpulan yang salah.  Kesimpulan salah yang sering adalah labeling hiperaktif. Anak ga mau diam di bilang hiperaktif padahal wajar, ciri-ciri anak aktif sama hiperaktif beda jauh lho. Atau terlalu cepat menyimpulkan hal wah, misal merasa kemampuan si kecil 'wow' padahal, pada usia sekian semua anak ya se 'wow' itu.

Anak tantrum di bilang nakal, padahal pada beberapa anak tantrum adalah milestonenya karena menunjukkan ego dan keinginan kuatnya. Agar tantrumnya memberi dampak positif ada caranya.

Balik lagi ke tema tulisan, mau ngomongin milestone si 3 sampai 4 tahun. Empat yang menonjol adalah keinginan mandiri, pinter ngomong, egonya tinggi dan ga bisa diam alias bergerak aktif.

Mandiri
Jangan heran kalau biasanya makan minta disuapin tiba-tiba pengen makan sendiri.  Efeknya jadi berantakan dan belepotan itu karena motorik kasar dan halusnya belum sempurna. Bukan hanya makan biasanya, hal-hal kecil lain ingin dilakukan sendiri dan biasanya ngotot kalau kita kasih tahu cara yang tepatnya. Merasa caranya sudah benar. Kalau terbukti caranya salah, marah sendiri kadang nangis karena kesal ga bisa.

Me and my family fruit days diary

fun and healt
Kedua si kecil saya gampang alergi efeknya gatal dan ruam di kulit. Berkali-kali bolak balik dokter spesialis kulit berbeda *walaupun kesehatan di tanggung asuransi kantor tetap aja sakit itu tidak enak*, hasilnya sama, cepat sembuh cepat kambuh. Sampai suatu kali seorang dokter kulit kulit merekomedasikan agar konsumsi buah-buahan anak di tambah.

Beruntung tinggal di negara tropis yang kaya  beragam buah dengan harga terjangkau pula. Bahkan bisa beli sepotong. Iya saya selalu membeli semangka yang ukurannya besar sepotong karena walaupun di simpan di kulkas cepat basi dan anak-anak biasanya gak mau makan buah yang sama berhari-hari.

Hasilnya terasa setelah saya praktikkan selama beberapa minggu, si bungsu kini jarang gatal dan sampai saat ini *semoga seterusnya* tidak ada lagi keluhan di kulit yang mengharuskan periksa ke dokter kulit. Sejak itu saya terbiasa menyediakan buah-buahan di rumah setiap hari.

Jadi inilah cerita saya selama 7 hari mengkonsumsi buah bersama keluarga. Yap, bersama keluarga karena rasanya tidak mungkin ya saya makan buah-buahan sendiri terus anak-anak dan bapaknya enggak, kalaupun mereka tidak mau, saya harus berusaha agar mereka mau mencoba makan dong, demi kesehatan.


Hari pertama untuk tulang kuat

Halal bihalal dan kopdar ala blogger dan kontesmania

Kesempatan langka bisa bertemu langsung teman-teman yang selama ini hanya di kenal bahkan sudah merasa akrab di dunia maya karena ngobrol di grup chat, saling mengunjungi blog, komentar di timeline atau sekedar memberi jempol.

Keakraban yang terjalin karena satu kesamaan hobi; nulis, ngeblog dan ngontes. Jadi saat kesempatan itu datang, bersponsor pula jauh-jauh hari saya meminta ijin pak suami dan anak-anak. Bertempat di restoran De'Leuit jalan Padjadjaran Bogor.

“Mama, mau ke Bogor ketemu teman-teman. Gak usah di anter ga apa-apa.” Alasan ga mau dianter biar tidak merasa terburu-buru pulang atau di rengeki minta pulang sama si kecil, sekali-kali me time boleh donk sekalian juga anak-anak belajar mandiri, nggak nempel terus sama emaknya hehehe *alasan*.

Dengan menggunakan bis saya sampai Bogor  tepat waktu tapi berhubung tak sempat sarapan jadilah mencari cemilan dulu. Bukan kebetulan tempat acara terletak di kawasan yang memang banyak tempat jajan.

Karena datang beberapa menit sebelum acara di mulai saya kebagian tempat di belakang. Pemandangan pink dan ungu langsung menyapu mata saya. Kesannya, cerah, ceria, perempuan dan semangat J.

Beberapa orang tidak saya kenal karena ini adalah acara gabungan dari beberapa komunitas yaitu karyawan IPB agranita, blogger dan kontesmania. Bukan hanya blogger Bogor ada blogger dari Bekasi, dari Tangsel (saya) dan Depok.

MC membuka acara

Duet LG dan spektra
Acara halal bihalal dan kopadar ini  di sponsori LG dan spektra. LG dan Spektra memang memiliki program untuk mensponsori acara komunitas istilahnya arisan komunitas.

diskon,berhadiah  dan kemudahan cicilan
Siapa tak kenal merk LG, merk elektronik asal Korea yang sudah akrab di telinga dan banyak di gunakan. Teknologi dan model produk LG  inovatif salah satunya, yang juga menjadi salah satu produk impian saya, kulkas dua pintu dengan teknologi smart inverter yaitu teknologi yang memungkinkan hemat listrik 30 hingga 40%.  Ini juga yang membuat saya bersemangat hadir, ingin tahu lebih jauh produk LG, karena ada rencana mengganti kulkas lama yang satu pintu dengan yang dua pintu.

Di acara ini selain memperkenalkan beberapa produknya, LG juga memberikan diskon dan kemudahan cicilan melalui Spektra yaitu brand dari FIFGroup yang bergerak di bidang pembiayaan multiguna termasuk elektronik dan peralatan rumah tangga. Hanya dengan DP 150.000 bisa mencicil produk apa saja. Selain itu ada hadiah langsung yang membeli produk saat itu. Hadiah itu antara lain Happy Call, satu set glass lock n lock dan juicer.

perwakilan dari spektra
perwakilan dari LG
Kerjasama komunitas PTN-Agranita, blogger dan contesmania dengan LG-Spektra atas inisiatif seorang Blogger, working mom dan anggota kontesmania, yang cukup kondang di kalangan blogger ibu dan perempuan yaitu Arin Murtiyarini.


my wishlist; kulkas smart inverter :)
LG dan Spektra juga  banyak bagi – bagi hadiah sebagai hadiah games, menjawab pertanyaan dan doorprize. Saya mencoba peruntungan dengan ikut salah satu gamesnya tapi sayang kalah. Menunggu – nunggu dapat doorprize pun kalah.

yang membeli hari itu dapat hadiah langsung

mba Nunung dapat doorprize blender

Tapi sedikit terhibur dengan isi goodie bag:).

isi goodie bag

Oh ya di acara ini juga ada demo masak. Resep yang di praktikkan salah satunya pastel tutup.

demo masak oleh chef Rina

Bertemu para Blogger
Foto bersama teman-teman Blogger bukan sekedar eksis lho tapi sebagai kenang-kenangan juga. Beberapa Blogger baru saya temui hari itu, diantaranya Blogger yang sudah merasa akrab di dunia maya Mak Riana Wulandari atau emak riweuh, mak Ophi Ziadah dan Melly Felyadin. Aih-aih ternyata mak Melly ini imut-imut seperti saya :).

blogger-blogger cantik :)

From contes to Frendship
Acara ini juga sekaligus temu kangen saya dengan teman-teman kontesmania, yang karena jarak (tinggal di beda-beda kota) dan kesibukan *saya mah sibuk ngurus anak*, jarang sekali bertemu namun teknologi mendekatkan kami. Bisa setiap saat ngobrol di grup atau balas komentar di media sosial. Sayangnya karena jarak (tinggal di luar propinsi jabar) tidak semua anggota kontesmania bisa hadir. 

formasi contesmania yang tidak lengkap
Pertemanan yang terjalin karena kesamaan suka ngontes bedanya saya lebih sering kalah daripada menang. Walaupun diawali dari kesukaan ngontes,  obrolan kami tak melulu soal kontes lho tapi beragam hal termasuk berbagi tips dalam urusan rumah tangga seperti keuangan, pengasuhan dll. 

Foto bersama di akhir acara 

foto bersama usai acara


foto lagi, para blogger cantik :)



Let’s cooking #idemain #stimulasi


making cookies 
Jujur saja menghabiskan waktu seharian di rumah bersama anak-anak itu melelahkan dan tidak selalu manis, ada kalanya jenuh dan malas untuk menemani mereka main, inginnya me timee... sementara mereka memiliki banyak energi dan ide main. Dan dapur adalah salah satu tempat main yang disukai mungkin karena banyak alat dapur yang bisa di jadikan mainan atau bagi mereka seperti mainan.

Jadi yang membuat saya mencoba praktik kue ini itu seringnya sebagai ide main anak-anak.

Umur berapa anak ‘aman’ di ajak main di dapur? Menurut pengalaman saya sih 3 tahun, karena pada usia itu anak udah mulai memahami perintah, bisa di atur (ga selalu sebenarnya) dan bisa memegang sesuatu dengan baik.

Practical life skills
Dari baca-baca buku dan majalah pengasuhan, ternyata banyak manfaatnya melibatkan anak, termasuk anak usia dini dalam kegiatan keseharian. Tak lain untuk melatih keterampilan kehidupan atau practical life skills. Dan sejak usia dini sebaiknya anak-anak tidak hanya bermain dengan mainannya tapi ‘main’ dalam kegiatan keseharian. Di antaranya melibatkan saat membuat kue atau bento tapi dalam batas aman untuk anak (aman dari panas, benda tajam dsb). Tentu tidak hanya membuat kue bisa juga  berkebun, membereskan pakaian setelah di setrika, menyortir belanjaan bulanan berdasarkan tempat, bantu Ayah cuci kendaraan dsb.