Keunggulan Bimbingan Belajar Online Sinotif

 Assalamualaikum

Belajar secara online jadi kebiasaan baru di masa pandemi

Senangnya anak-anak sudah mulai ptm, walaupun tidak full, hanya 2 atau 3 hari dalam seminggu dengan lama belajar hanya 3 jam, selebihnya kembali belajar online.



Setelah hampir 2 tahun pandemi, belajar secara online sudah menjadi kebiasaan baru. Kendala teknis saat belajar online sudah hampir tidak ada, sudah terbiasa dengan zoom, kirim tugas via google class room, tugas membuat video ini itu dsb.  Para orangtua mulai terbiasa dan santuy mendampingin anak-anak belajar online. Lets it flow aja ya Bun hehehe. 

Yang awalnya damping anak-anak belajar online dengan duduk manis di samping mereka, kini bisa disambi masak, nyuci dan beres-beres rumah.  Anak-anak secara tidak langsung dituntut belajar mandiri dengan mengerjakan latihan soal tanpa didampingi bu guru.

Sudah terbiasa belajar online tapi efektifkah? Ehm untuk saya sendiri merasa belum efektif karena jam belajar secara daring lebih pendek dari waktu belajar offline. Di sekolah anak-anak jika sekolah biasa jadwalnya hingga jam 14.30, selama daring hanya sampai jam 11 an, selebihnya belajar di rumah, ada banyak waktu luang.

Mau tidak mau saya  berusaha membuat masa belajar online selama pandemi ini efektif, agar waktu tidak terbuang sia-sia.  

Membuat belajar online efektif

Saya belum konsisten membuat belajar online anak-anak di rumah efektif, adakalanya sehari disiplin dengan jadwal adakalanya lebih santuy.

Jadwal yang saya buat selain jam sekolah online adalah jam main, mengerjakan tugas, mengaji dan mengasah kemampuan anak-anak selain pelajaran sekolah.

Misal si sulung senang menggambar dan lagi semangat main organ, saya tentukan lamanya dan jam berapa boleh melakukan kegiatan tersebut, karena kalau tidak dibatasi, dia kuat seharian depan komputer untuk menggambar. Si adik suka main game, kalau tidak dibatasi, bisa berjam-jam. Jadi waktunya dialihkan dengan membuat jadwal belajar main organ, menggambar, main di luar rumah.

Waktu mengerjakan tugas sekolah dan mengulang pelajaran sekolah biasanya malam hari sehabis sholat isya.

Memanfaatkan waktu luang di rumah aja untuk menyalurkan bakat dan minat anak

Pandemi mau tidak mau, suka tidak suka, membuat anak-anak menghabiskan banyak waktu di rumah, agar tidak tergantung pada handphone saya mengarahkan anak-anak untuk menyalurkan hobi atau mengikuti kegiatan yang disukai, misal setelah setahun off latihan bela diri tapak suci karena pandemi, sudah beberapa bulan ini, si sulung kembali aktif latihan seminggu dua kali. Si Adik berencana kembali les berenang setelah kepotong pandemi.

Karena kedua anak di rumah suka menggambar, difasilitasi peralatannya, ini efektif juga untuk mengurangi ketergantungan pada handphone.

Melibatkan dalam pekerjaan rumah tangga yang disesuaikan dengan kemampuannya, misal menyapu, membantu di kebun Mama dsb.

Kadang mengikutkan si sulung ikut webinar tentang menggambar untuk menambah pengetahuannya.

Bagaimana dengan anak-anak yang belum kelihatan minat dan bakatnya?

Saat usia anak kurang lebih 10 tahun, mereka sudah memperlihatkan bakat dan minatnya, menurut buku parenting yang saya baca dan terbukti pada si sulung di rumah. Jika belum terlihat minat dan bakatnya bisa di stimulasi dengan menawarkan beberapa kegiatan beragam, memberi kesempatan apa yang ingin dilakukan dengan mengajaknya diskusi. Menawarkan mengikuti les atau workshop.  Bisa juga dengan melakukannya di rumah dengan alat yang kita fasilitasi, misal jika tiba-tiba si anak mengajak atau ingin praktik masak/baking, coba saja ditemani, siapa tahu ini memang minatnya.

Jika si anak kadung suka game online mungkin bisa dikenalkan pada coding dengan mengikutkan kursus online.  

Untuk anak-anak yang minatnya pada angka dan hitung menghitung, kenapa tidak kita ikutkan bimbel online tambahan agar makin terasah kemampuannya.

Mengikuti bimbel online

Mengikuti bimbinganbelajar online salah satu solusi memanfaatkan waktu di rumah aja yang lebih panjang karena jam belajar online di sekolah waktunya pendek.  Keterbatasan tatap muka dengan guru untuk bertanya pelajaran yang kurang dipahami dapat diantisipasi dengan mengikuti bimbingan belajar online terlebih jika kita sebagai orang tua tidak bisa membantu karena lupa. Misal untuk saya sendiri,  saat beberapa waktu lalu si sulung yang kelas 8 masuk pelajaran matematika tema aritmatika, beberapa bahasannya saya lupa, jadi ga bisa mengajari anak yang kurang paham materi dari buku dan penjelasan guru. Sebenarnya saya bisa ingat kalau mau mengulang belajar lagi, baca buku si sulung, masalahnya saya sudah mumet dengan urusan pekerjaan rumah dan capek.

Sinotif bimbingan belajar online terbaik

Bicara soal bimbinganbelajar online, yuk kenalan dengan SINOTIF, BimbelOnline Dengan Rasa Tatap Muka.

Sinotif merupakan bimbingan belajar yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun, yang terus melakukan inovasi agar para siswa bisa mengikuti proses bimbingan belajar dengan menyenangkan, efektif dan paham.



Sinotif merupakan bimbel online dengan spesialis Matematika, Fisika, dan Kimia terbaik di Indonesia, bimbel yang disediakan meliputi SD, SMP dan SMA.  Dengan 3 kurikulum yang bisa dipilih disesuaikan dengan kebutuhan sekolah anak-anak;

Kurikulum Nasional, meliputi pemahaman materi harian, PR, latihan, ulangan harian, tengah semester, ulangan umum, kenaikan kelas dan AKM kelulusan.

Kurikulum Internasional Cambridge, IB, HSC dan lainnya, meliputi pemahaman materi, PR hingga ujian kenaikan kelas, serta test khusus internasional chekckpoint, IGCSE, O level, A Level, AS Level, HS/SL Diploma.



Kurikulum Nasional Plus meliputi materi kurikulum nasional dan berbahasa inggris, untuk pemahaman setiap bab, PR, latihan hingga test semester dan kenaikan kelas.

Metode bimbingan belajar online di Sinotif memiliki  4 keunggulan yaitu;

Specialized. Belajar dengan guru-guru yang ahli di bidangnya. Siswa dibimbing oleh 3 guru spesialis matematika, fisika dan kimia yang ahli dan tersertifikasi khusus.

Personalized. Fokus pada kebutuhan, siswa mendapat layanan  personal sesuai kebutuhandan target belajar yang diinginkan. Catatan dan laporan belajar dikirimkan setiap selesai sesi belajar.



Systemized. Belajar jadi mudah dan efektif. Siswa mendapatkan modul soal yang sistematis dengan kombinasi gaya belajar linier dan global untuk memudahkan pemahaman konsep.

Limitless. Layanan 24 jam nonstop. Akses website e-learning untuk belajar mandiri melalui seratusinstitute.com dan tanya soal secara instan dengan aplikasi tanya jawab soal kapanpun dimanapun.

Keunggulan lain dari Sinotif

  1. Spesialis matematika, fisika, kimia untuk nasional dan internasional.
  2. Program belajar sesuai kebutuhan dan target belajar tiap siswa
  3. Modul belajar disusun secara lengkap dan sistematis.
  4. Pendekatan secara personal sesuai karakter dan gaya bahasa siswa.
  5. Laporan perkembangan belajar secara berkala setiap akhir sesi.
  6. Media belajar tambahan dan tanya PR secara onine 24 jam nonstop
  7. Garansi uang kembali, tanpa tes dan syarat yang memberatkan.

 

Untuk teman-teman yang mau mencoba bimbel online di Sinotif untuk anak-anak bisa lho uji coba gratis, caranya buka web Sinotif di   nanti ada pilihan coba gratis. Saya juga mau mencoba nih, sudah isi form tinggal tunggu info selanjutnya dari Sinotif.

Gerakan sosial #AyoTunjukTangan

Gerakan sosial #AyoTunjukTangan

Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan

Bulan Agustuas  lalu saya menulis blog post Gerakan sosial #AyoTunjukTangan  yang digagas Danone melalui SGMEksplor #GenerasiMaju , gerakan sosial agar anak Indonesia maju dengan  mendapat akses nutrisi dan pendidikan yang sama karena berdasarkan data dari UNICEF 9 dari 10 anak Indonesia kesulitan mendapat akses nutrisi dan pendidikan terlebih saat pandemi ini, yang sempat melumpuhkan ekonomi sehingga banyak anak-anak kekurangan nutrisi, pada saat yang sama  sekolah daring membutuhkan biaya tambahan untuk membeli kuota.

Boleh baca #AyoTunjukTangan 

Kebutuhan akan gawai  menjadi penting tapi karena harganya tidak murah, banyak orang tua tidak mampu membelikan,  hal ini mengakibatkan anak terlambat mengakses pelajaran sekolah   karena gawai harus bergantian dengan orang tua/kakak-adik  atau malah ada orang tua yang tidak memiliki gawai sama sekali, kasus orangtua yang tidak memiliki gawai terutama terjadi di daerah/pelosok. Bisa dibayangkan ya teman-teman kegelisahan orangtua dan para guru saat menghadapi situasi seperti itu. Bahkan bukan hanya itu, sebagian guru di daerah pun ada yang tidak memiliki gawai yang memadai kuota yang cukup.

Penyaluran bantuan Gerakan sosial #AyoTunjukTangan

Tiga bulan berlalu sejak Gerakan Sosial #AyoTunjukTangan di mana #SGMEksplor bermitra dengan Telkomsel dan Cakap,   bantuan telah disalurkan ke   41 kabupaten kota di 15 Provinsi. 

Distribusi paket nutrisi dan pendidikan 

Bantuan yang disalurkan berupa 75.000 paket nutrisi untuk anak di atas satu tahun, 1.500 beasiswa pendidikan online dan rehabilitasi di 10 sekolah dasar.     




Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo mengungkapkan,” Sejalan dengan visi pemerintah dalam mempersiapkan dan membangun SDM unggul, #SGMEksplor generasi maju terus berupaya untuk menghadirkan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung intervensi yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia. 

Gerakan Sosial #AyoTunjukTangan merupakan salah satu komitmen dan upaya SGM Eksplor  untuk tumbuh kembang anak berkolaborasi dengan banyak partner yang memiliki tujuan untuk bersama-sama tunjuk tangan, berinisiatif untuk mendukung kemajuan anak Indonesia.

Gerakan Gerakan Sosial #AyoTunjukTangan untuk #GenerasiMaju, tidak akan berhenti sampai  di sini, seperti diungkapkan Ibu Vera Galuh selaku selaku   , Danone    dalam acara webinar   yang diselenggarakan hari kamis 9 Desember 2021 lalu, sesuai dengan  komitmen SGM Eksplor yang meyakini bahwa semua anak Indonesia berhak maju. Dan gerakan sosial #AyoTunjukTangan SGM Eksplor tidak hanya berkolaborasi dengan masyarakat juga dengan pemerintah yaitu Kemendikbudristek dan pelaku industry lain yang memiliki komitmen sama diantaranya Telkomsel dan CAKAP.

Gerakan sosial #AyoTunjukTangan sejalan dengan gerakan yang merdeka belajar yang digagas pemerintah, dalam ini Kemendikbudristek, dimana gerakan merdeka belajar ini bercita-cita menghadirkan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat indoensia dengan meranggul berbagai pihak untuk terlibat seperti masyarakat, orang tua, pemangku kebijakan dan industri. Hal ini diungkapkan   oleh Bapak Jumeri, S.TP.,M.Si Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia DIni, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek).

Pandemi membawa dampak pada dunia pendidikan, dimana menurut data yang diungkapkan Bapak Jumeri, jumlah anak putus sekolah bertambah, jumlah anak yang mendaftarkan dirinya ke PAUD berkurang, artinya banyak dari orang tua menunda menyekolahkan anaknya karena pandemi. Adanya penurunan kualitas pendidikan karena pembelajaran secara online belum efektif dan merata.

Padahal pendidikan adalah pondasi menciptakan SDM unggul dan berdaya saing. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. dengan melihat kondisi ini, kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah nutrisi dan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia.

“Kemajuan SDM Indonesia untuk mancapai visi Generasi Emas Indonesia 2045 merupakan salah satu prioritas penting pemerintah, agar dapat mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas unggul, maju, mandiri, cerdas dan sehat. Kami meyakini bahwa anak-anak Indonesia saat ini dapat menjadi mesin pembangunan yang luar biasa saat mereka mencapai usia produktif  dan akan dapat meraup manfaat maksimal dari bonus demografi untuk mendukung kemajuan masa depan bangsa. Namun untuk dapat mencapai  hal tersebut, Indonesia harus berinvestasi sekarang juga untuk generasi muda, termasuk bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi  untuk dapat mendukung pengembangan potensi mereka secara maksimal. Oleh karena itu, kami menyambut baik dari pihak swasta yang ingin ikut berkontribusi bersama dengan pemerintah untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar demi kemajuan generasi mendatang,” Ungkap Jumeri. Webinar ini juga dihadari Ibu Vera Galuh Sugiyanti selaku

Keterlibatan Telkomsel sebagai mitra dalam gerakan sosial Ayo Tunjuk Tangan sesuai dengan komitmen Telkomsel untuk terus mendorong pertumbuhan SDM dan komunitas digital talent masa depan Indonesia yang berkualitas dan unggul. Peran Telkomsel sebagai connectivity enabler melalui penyediaan akses konektivitas yang sangat krusial untuk memastikan terselenggaranya pembelajaran daring dengan baik, ungkap General Manager Corporate Social Responsibility  Telkomsel Andry P Santoso.

CAKAP sebagai starup pelopor platform pembelajaran online di Indonesia, mendukung dan menjadi mitra gerakan sosial #AyoTunjukTangan karena sesuai misinya  meningkatkan kehidupan dan  daya saing sumber daya manusia di Indonesia. Cakap telah memberi program belajar bahasa Inggris gratis selama 1 tahun kepada ribuan siswa-siswi Indonesia, seperti diungkapkan senior Business Development Manager CAKAP Siti Messyana putrid.  

Pentingnya keterlibatan publik untuk dukung anak Indonesia maju



Diperkirakan pada tahun 2030-2040 usia produktif (usia 15-64 tahun) di Indonesia mencapai 64% lebih besar dari usia non produktif ( < 15 tahun dan > 64 tahun), artinya pada range tahun ini Indonesia mencapai bonus demografi. Diharapkan usia produktif saat itu  merupakan SDM unggul, sehat dan produktif dan itu bisa dicapai dengan mempersiapkannya dari sekarang melalui  pemberian akses kesehatan dan pendidikan yang baik.

Kesehatan adalah komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan, dan menjadi target ke 3 dalam SDGs Goals Indonesia (Sustainable Development Goals). Bukan hanya Indonesia hampir semua negara berinvestasi besar pada kesehatan warga negaranya agar generasi penerus bangsa sehat dan produktif.



Namun untuk mewujudkannya generasi penerus bangsa yang sehat dan produktif

kita menghadapi tantangan, yaitu;

  1. Tantangan membangun ketidaksetaraan  terhadap komponen hidup sehat
  2. Kurangnya keterlibatan publik terhadap peningkatan kesehatan dan nutrisi anak

 

Secara sosiologi masalah kesehatan adalah masalah bersama, bukan perorangan, keluarga atau kelompok, ungkap Pengamat sosial anak dan sosiologi dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, S.Sos. Sci. Membentuk generasi sehat  perlu support sistem dari keluarga, masyarakat dan pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah dari tingkatan terkecil, rt, rw, lurah dan seterusnya. Salah Salah satu masalah kesehatan adalah bagaimana nutrisi anak yang baik dan memadai bisa diperoleh seluruh anak Indonesia 

 

Apa itu keterlibatan publik?

Bentuk keterlibatan publik dimulai dari hal sederhana seperti berpartisipasi dalam berbagai bentuk kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti, menjadi relawan dan aksi kolektif digital karena saat ini teknologi digital menjangkau semua masyarakat.

Mengapa perlu terlibat?

Kenapa semua masyarakat, pemangku kebijakan dan industri harus terlibat aktif, karena

  1. Masyarakat adalah aktor penting dalam pembangunan
  2. Masyarakat dapat berkontribusi pada kualitas hidup lebih baik untuk masa depan generasi penerus bangsa.    

Untuk menghasilkan perubahan dalam peningkatan kualitas kehidupan komunitas, masyarakat, negara dan dunia.

 

Kita semua bisa berlibat

Banyak isu kesehatan di sekitar lingkungan yang bisa didalamnya kita bisa terlibat aktif. Pertama tentu cari tahu tentang isu kesehatan dimana kita ingin terlibat, lakukan aksi secara inisiatif, ajak teman atau anggota komunitas lalu viralkan agar membuat perubahan positif bagi banyak orang dan banyak yang terlibat, dan jangan berhenti.

Nilai positif jika kita terlibat aktif dalam masalah kesehatan

Kehidupan akan lebih baik karena kepentingan bersama yang membawa dampak baik sudah disuarakan. Menjadi bagian dari suatu perubahan,meningkatkan rasa kepedulian pada keluarga, komunitas, negara dan dunia. Menjadi bahagia dan sehat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Film Srimulat : Hil yang Mustahal

Film Srimulat : Hil yang Mustahal 

Srimulat grup lawak legendaris 

Assalamualaikum

Teman-teman satu generasi, generasi 80/90 an pasti udah ga asing dengan grup komedi Srimulat, yang sempat hits di dunia pertelevisian tanah air di era 90 an bahkan hampir semua komedian Srimulat merambah ke dunia layar lebar, menjadi aktor dengan lawakan khasnya yang mengocok perut. Ada Tarzan yang tampilan berwibawa (tapi tetap lucu), Basuk yang lugu, Tessy lelaki kemayu dan Nunung yang genit.



Seiring munculnya komedian baru dan usia dari pemain Srimulat yang bertambah, kepamoran mereka menurun, hanya Nunung yang durasi keeksisannya lebih lama dibanding yang lain. Generasi millennial mungkin familiar dengan sosok Nunung, partner Adre dan Sule di acara Ini Talk Show.

Menengok Sejarah Srimulat



Srimulat bisa dibilang legenda komedi Indonesia dan pelopor seni pertunjukan yang lahir dari kesenian tradisional, seperti keroncong dan ludruk. Srimulat memulai karirnya di daerah dari panggung pertunjukan ke panggung pertunjukan dengan menggunakan bahasa daerah (Jawa),lalu pada tahun 80-an mereka tampil di panggung Nasional, tampil di televisi. Saat manggung secara nasional mereka diharuskan menggunakan bahasa Indonesia.

Transformasi dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia bagi Srimulat bukan hal mudah karena mereka terbiasa melawak menggunakan bahasa daerah lalu harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang mana ga semua sesuatu yang dianggap lucu di daerah tertentu lucu untuk daerah lain, begitu pun kosakata lucu di suatu daerah kadang susah menemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Begitupun dengan bahan komedian yang inspirasinya biasanya diambil dari kehidupan sehari-hari, kebiasaan daerah tertentu bisa jadi bahan guyonan belum tentu lucu untuk daerah lain. Tapi nyata Srimulat mampu beradaptasi, bisa membuat masyarakat Indonesia tersenyum dengan guyonannya dan pada Srimulat ga ada lho guyoan-guyonan yang menyitir agama apapun, jadi guyonannya menjaga persatuan.

Jaman now ada istilah dark jokes, untuk mengkatagorikan guyonan yang menjelekkan agama si pelawak. Mempertanyakan kebenaran aturan  agama dengan narasi lawakan lalu si pelawak merasa dirinya jadi martir. Ya kali jadi martir kalau demi kebenaran dan kemanusian, kalau demi cuan?

Srimulat Reborn

Pada 6 Desember  2021 MNC Pictures dan IDN Pictures, dua perusahaan film Tanah Air, mengadakan press conference untuk film hasil kolaborasi mereka yang berjudul Srimulat: Hil yang Mustahal. Kolaborasi yang bermula ketika Cuk FK, seorang penulis naskah film komedian ternama di Indonesia, mengajak Titan Hermawan, Direktur Utama MNC Pictures, untuk menggarap ulang menjadi sebuah film, dengan Fajar Nugros, Head of IDN Pictures, yang telah banyak menyutradarai film sebagai sutradaranya.

Aktor dan aktris pemain film Srimulat Hil yang Mustahal

Untuk memberi nafas baru pada Srimulat versi milenial ini, MNC Pictures dan IDN Pictures, mengandeng aktor dan aktris muda berbakat;

Bio One sebagai Gepeng Elang El-Gibran sebagai Basuki

Dimas Anggara  sebagai Timbul

Ibnu Jamil sebagai Tarzan

Rifnu Wikana sebagai Asmuni

Erick Estrada sebagai Tessy

Zulfa Maharani sebagai Nunung

Morgan Oey sebagai Paul

Rukman Rosadi sebagai Teguh

Erica Carl sebagai Jujuk

Indah Permatasari sebagai Royani

Naimma Aljufri sebagai Ana dan Rano Karno sebagai Babeh Makmur.

 

Wah kalau melihat deretan aktrisnya udah ga diragukan ya kepiawaian mereka dalam akting. Jujur saya ga sabar nunggu akting Ibnu Jamil di film ini, saya ngefans sama dia sejak dia main di sitcom OK Jek heheheh.



MNC Pictures dan IDN Pictures optimis Film Srimulat: Hil yang Mustahal bisa membawa semangat nasionalisme dengan menjadikannya sebagai hiburan yang cocok untuk semua generasi di seluruh Indonesia. Selain itu MNC Pictures dan IDN Pictures berkomitmen untuk memberi dampak positif, menginspirasi terutama generasi milenial dan gen Z melalui film ini.

“Srimulat adalah kelompok legendaris yang sudah menjadi panutan dan sumber inspirasi untuk semua pelawak lintas generasi bahkan komedi masa kini. Millenial dan Gen Z tahu tipe guyonannya namun tidak tahu secara pasti siapa itu Srimulat. Film ini juga ingin mengenalkan kembali profil para pemain Srimulat melalui film Srimulat; Hil yang Mustahal,” ungkap Titan Hermawan Direktur utama MNC Pictures.

Winston Utomo, CEO IDN Media; “Kami berharap agar wajah-wajah baru di film Srimulat Hil yang Mustahal ini dalat kembali menghidupkan karakter-karakter Srimulat yang legendaris, sekaligus menginspirasi dan menghibur masyarakat Indonesia. Sudah waktunya bagi Indonesia untuk tertawa kembali dengan film bergenre komedi yang dihadirkan oleh MNC Pictures dan IDN Pictures.”

“Srimulat mewariskan tawa pada Indonesia, tawa ini akan kami hidupkan kembali menjadi sebuah film bergenre komedi, yang akan mengingatkan lagi pada bangsa besar ini tentang mengapa dulu kita bersatu menjadi Indonesia tanpa meninggalkan jadi diri yang terdiri dari beragam suku bangsa di negeri ini, ini saatnya Indonesia tertawa.” Fajar Nugros, Head of IDN Pictures and Sutradara Film Srimulat; Hil yang Mustahal.

 

Petani Millenial, Mendapat Berkah dari Kebun

Cerita Petani Millenial, Mendapat Berkah dari Kebun

Mindset jadi petani bukan pilihan profesi keren dan tidak menjanjikan kesejahteraan hidup masih tertanam di benak sebagian besar masyarakat, tak heran sedikit sekali generasi muda pada profesi ini, lahan pertanian pun banyak beralih fungsi menjadi perumahan seiring perkembangan sebuah kota. Saya masih ingat saat main ke sawah melihat nenek buyut menanam padi atau saat memanen beberapa tahun kemudian lahan itu berubah jadi perumahan. Hal yang sama terjadi juga di tempat saya tinggal kini, di pinggiran Kab. Bogor, kebun pisang dan singkong berlahan di caplok developer dijadikan perumahan.

Jadi petani di rumah

Apa sebab? Menjadi petani penghasilannya tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, sayangnya dengan pengelolaan tidak baik hasil jual tanah ini juga habis dengan cepat, yang terjadi bisa ditebaklah ya.

Sementara disisi lain, ada beberapa petani milenial, bisa berkecukupan dari hasil bertani? Kok bisa? Salah satu sebabnya, tidak semua petani bisa beradaptasi dengan keadaan jaman, entah dalam memanfaatkan teknologi pemasaran atau ‘ilmu’ bertani yang efektif, dimana jeda waktu menanam dan memanen tidak merugikan, termasuk ‘ilmu’ menghadapi masalah hama. Beberapa petani takut menaikkan harga jual walaupun seribu dua ribu, dengan alasan takut tidak laku, ini terjadi di petani di tempat saya tinggal, artinya harga jual hasil pertanian dari selama beberapa tahun tidak mengalami kenaikan sementara harga kebutuhan dasar naik. Contohnya harga singkong, ubi dan pisang.

Disinilah pentingnya para petani milenial, para petani muda, sarjana pertanian berkolaborasi. Selain itu perlu juga merubah mindset jadi petani tidak keren dan tidak sejahtera pada generasi berikutnya. Perubahan mindset ini tentunya tidak bisa dilakukan dengan kata-kata tapi action. Perlunya mengekspos petani muda yang sukses.

Talk show hari menanam pohon nasional


Hari minggu lalu, 28 November 2021, saya mengikuti Talk Show secara daring dengan tema ‘Cerita Petani Millenial, Mendapat Berkah dari Kebun’ bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Nasional.  Hadir dalam Talk Show ini Soraya Cassandra selaku Founder Kebun Kumara, Adrian RD Putera selaku Project Manager Program Makmur PT Pupuk Kaltim Timur (PKT), dan Iqba petani  millennial binaan PKT. Talk Show yang dihadiri media, blogger dan masyarakat umum ini bertujuan meningkatkan generasi muda di bidang pertanian, dimulai dengan bercocok tanam di rumah.


Karena talk show ini sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Nasional, ada acara simbolis menanam pohon. 


Menjadi Petani di rumah sendiri

Sebagai inspirasi berkebun di rumah teman-teman bisa kunjungi instagram Kebun Kumara, kebun yang digagas mba Soraya Cassandra ini bisa jadi penyemangat teman-teman yang ingin berkebun tapi bingung mulai dari mana atau bagaimana caranya. Seperti diungkapkan mba Soraya,”Kebun Kumara dibuat untuk mengajak  lebih banyak teman Gen Z untuk memulai langkah kecil menjadi petani di rumah sendiri dan membiasakan melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan bumi”.

Yap berkebun tidak hanya mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri dengan hasil panen yang didapat juga berkontribusi untuk menjaga keseimbangan ekosistem di bumi.

Oh ya aktivitas berkebun juga bisa jadi stress release, itu yang saya rasakan, membuat suasana hati tenang dan terhibur.

Boleh baca Usaha Tanaman Hias 

Berkebun di rumah tak harus menunggu punya lahan luas tapi dengan memanfaatkan space yang ada di rumah. Jenis tanaman yang kita tanam bisa disesuaikan dengan kesukaan dan atau kebutuhan. Buat bu ibu mungkin bisa dimulai dengan menanam rempah-rempah, sayuran yang muda ditanam seperti tomat, selendri, cabe.

Yuk mulai menanam!

Senangnya dapat Kit Berkebun dari Demfarm, langsung eksekusi nanam bareng anak-anak nih.



Inspirasi dari Iqbal, petani millennial


Iqbal adalah seorang petani muda dari Jember, lulusan sarjana pertanian yang memutuskan menjadi petani. Keputusan yang membuatnya mendapat komentar yang kurang lebih seperti ini,”Sekolah  tinggi-tinggi kok jadi petani?” Ya walaupun sarjana pertanian jarang lho yang memilih jadi petani, kebanyakan bekerja di kota dibidang yang kadang tidak ada hubungannya dengan pertanian.

Bagi Iqbal menjadi petani adalah sebuah penggabdian, petani juga membutuhkan regenerasi, artinya harus ada anak muda yang menjadi petani menggantikan generasi tua, generasi kakek dan orang tua kita. Bagi Iqbal modernisasi adalah sebuah peluang yang potensial untuk pertanian, yang perlu digarap dengan melakukan terobosan dan inovasi.

Iqbal juga menyoroti kenapa petani dulu identik dengan keterbatasan ekonomi, karena kebanyakan petani tidak tahu ilmunya, ilmu strategi pasar dan mengadopsi teknologi sehingga bertani tidak menjadi pekerjaan berat secara fisik.

‘Jadi petani harus tahu pasarnya. Punya strategi sejak awal. Jika kita paham dengan teknologi pertanian, kita lebih mudah dapat peluang untuk sukses, ini jadi latar belakang saya memilih profesi menjadi petani, kan tujuan dari pekerjaan profit,’ jelas Iqbal.

Sebagai contoh Ia bisa memanen (semangka) sebanyak 4 kali dengan masa tanam 60 hari. Iqbal menghimbau agar generasi muda mengembangkan sektor pertanian.

Program Makmur dari PKT

Sebagai perusahaan pupuk terbesar di Indonesia PT Pupuk Kaltim Timur (PKT) memiliki program Makmur  yang dapat yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Program yang sudah berjalan ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas pada komoditi jagung dan padi hingga 42 dan 34 persen.



Adrian RD Putera selaku Project Manager Program Makmur PT Pupuk Kaltim Timur (PKT), mengatakan program ini merupakan komitmen perusahaan dalam meningkatkan pemberdayaan dan produktivitas pertanian di Indonesia menuju Indonesia Swasembada Pangan.

Program Makmur memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan project leader, asurasi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk non subsidi dan offtaker.

Program ini berlaku untuk semua petani termasuk petani millennial dengan harapan semakin banyak petani muda yang memajukan pertanian di daerah masing-masing sehingga cita-cita ketahanan pangan nasional bisa tercapai.  

Yap, sudah seharusnya kita bisa Swasembada Pangan, karena memiliki potensi yaitu lahan yang luas, tanah subur, iklim yang mendukung dan  memiliki modal SDM yang cukup.

Yuk semangat berkebun!

Demfarm.id

Demfarm.id merupakan website yang berisi informasi tentang pertanian, bercocok tanam hingga orang-orang yang telah sukses dan informative tentang pertanian, dan info pangan. 

Demfarm juga mengulas dari sisi petani sukses atau UMKM pengolah makanan sebagai inspirasi bagi pembaca.

Salah satu program yang didorong Demfarm adalah Urban Farming dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan sekitar untuk kebutuhan pangan dan tanaman, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun bisnis.

Yuk cari info berkebun di Demfarm!

 

 


Kemping di Gunung Bunder Bogor

Assalamualaikum

Dua minggu lalu (17 November)  kami mengajak anak-anak kamping (lagi). Ini ketiga kalinya kami kemping setelah sebelumnya kemping di Grafika Cikole Lembang  dan The Lodge Maribaya, reviewnya bisa baca di bawah ini ya

Kemping di Maribaya Lembang 

Kali ini kami kemping di Gunung Bunder  Kab. Bogor, wilayah yang termasuk kaki Gunung Salak, tak heran udara di sini sejuk,  tapi kalau dibanding Lembang tingkat dinginnya ga ada apa-apanya hehehe,  cocok untuk teman-teman yang pengen kemping tapi tidak kuat dengan udara dingin.

D'View Gunung Bunder Bogor

Oh ya kami menginap hari selasa malam rabu, awalnya akan memilih weekend tapi ternyata penuh, akhirnya memilih hari selasa pas anak-anak sekolah online (jadwal PTM seminggu hanya 2 kali). Ternyata enak juga memilih berlibur di hari kerja/sekolah, tempat wisata dan di jalan tidak ramai, jadi leluasa dan bebas kerumunan. 

Apa ga seram, kemping hari biasa kan jadi sepi? Enggak kepikiran bakal serem atau nggak, kepikirannya, karena kemping di area wisata jadi pasti yang yang jaga 24 jam. Alhamdulillah ternyata tidak sepi selain kami ada tiga  tenda lain terisi pada malam itu, jadi suasana terasa hangat.

Camping Groud D’Bunder View

Perjalanan ke sini dari tempat tinggal saya di Kampung Pakis  Gunung Sindur (mepet Pamulang dan Pondok Petir) sekitar 3 jam kalau dihitung dari Kota Bogor mungkin sekitar 2 jam perjalanan.  Dari kampus Dramaga IPB ke atas lagi.

Camping ground tempat kami menginap namanya D’Bunder View, di kawasan ini ada 4 tempat kemping lain yang letaknya saling berderet, dua diantaranya masih baru, masih proses finishing pembangunannya dan menurut pekerjannya   yang kami ajak berbincang, dua tempat baru ini ditargetkan buka tahun baru ini.

Perkemahannya terletak tepat di atas bukit dengan view perkampungan, kebun dan sawah. Viewnya bisa dilihat di foto di bawah ini,

Pemandangan dari area kemping

Niis 


Viewnya cukup memanjakan mata, adem dan bawaannya pengen rebahan, dan itu yang memang kami lakukan, begitu sampai dan tenda sudah terpasang, kami rebahan sambil menatap langit. Oh ya tenda bukan kita yang masang ya tapi dipasangin petugasnya.

Abis rebahan lanjut foto-foto dan membuat vlog, lanjut rebahan lagi sebelum akhirnya masak mie atas permintaan anak-anak.  Salah satu yang bikin anak-anak semangat kemping, bisa masak mie tapi dicerewetin  Mamanya.

Oh ya acara kemping ini dalam rangka syukuran ulang tahun si anak bujang yang bulan ini tepat berusia 1o tahun. Bulan kelahiran anak-anak memang jadi jadwal liburan sekaligus sebagai hadiah walaupun liburannya tipis-tipis alias ga jauh-jauh. Ya pengennya sih jauhan dikit tapi budgetnya belum ada hehehe. Ide hadiah liburan setiap ulang tahun anak-anak dari Pak suami sejak si anak bujang berusia  6 tahun, liburan waktu itu ke Gunung Tanggkuban Perahu. Karena si Kaka dan si Adik beda bulan lahirnya, jadi dalam setahun dua kali liburan, diluar mudik.    

Kawasan kemping D’Bunder View ini tidak terlalu besar, tapi cukup memuat sekitar 20 an tenda.

Liburan ngampar? Enjoy aja 

Tenda akan dipasang saat kita datang dan bebas pilih tempat.  Dengan begitu bisa memilih tempat yang privat. Kami memilih tempat diujung dan menghadap hamparan rumput liar. Membelakangi tenda pengunjung lain.

Rate permalam dan fasilitas

Rate tenda permalam tergantung ukuran tenda, tenda ukuran 2 orang, 150 ribu, terbesar ukuran 6 orang, dengan harga 450 ribu, harga belum termasuk sarapan. Sarapan dihitung 20 ribu perorang dan sifatnya opsional. Kami memilih tenda dengan ukuran untuk empat orang dan mengambil paket sarapan.  Oh ya rate tenda sudah termasuk sleeping bag, senter lampu, bantal dan kompor portable.

Fasilitas yang ada di sini kamar mandi tentu saja, listrik, colokan, dan mushola.

Maaf lupa moto mushola dan kamar mandinya.. Musholanyaga terlaly besar tapi nyaman bangunan panggung dari kayu. 

Kamar mandi ada 2 deretan, yang deket mushola kamar mandinya full keramik yang deretan dekat kemping ground ga full keramik jadi terkesan gelap dan agak kotor (ga kotor tapi karena cuma plesteran aja jadi ya gitu deh). 

Lengkapnya bisa intip review versi vlog di https://youtube.com/c/RinaSusantiVlog

Tempat tidak terlalu luas , jarak antar tenda tidak terlalu jauh tapi tetap bisa privat karena letak tenda dipasangkan sesuai keingian kita , begitu pun dengan viewnya.  

Peralatan masak dan makanan yang dibawa

Karena judulnya kemping kami membawa peralatan masak seperti kompor portable, gas 2, panci kecil, air mineral, penggorengan kecil, piring dan gelas plastik, mie instan, telur, kornet, roti tawar, selai, mentega dan biscuit, pempek, minyak goreng.

Ngemil Sore

Setelah sholat ashar, kompak pengen ngunyah walaupun ga laper, akhirnya masak pempek dan satu bungkus mie goreng dimakan berempat.

Makan malam

Menu makan malam andalan saat kemping ya mie instan , jarang-jarang kami kompak makan mie instan, biasanya saya kalau makan mie instan ngumpet biar ga ketahuan anak-anak bukan jaim, tapi kalau mereka lihat saya makan pasti mau padahal misalnya jatah mereka makan mie instan baru kemarin.  Dan keinginan saya makan mie instan jadwalnya ga selalu sama dengan anak-anak.



Kami juga membawa camilan dan roti untuk makan malam.

Ngopi malam

Semacam Coffe shop

Di perkemahan ada semacam coffe shop kecil sayangnya jika hari biasa atau pengunjung sedikit tutup sebelum magrib. Duh padahal udah ngebayangin ngopi cantik di sana. Akhirnya kita rebus air sendiri dan minum kopi sachetan.

Sarapan sambil belajar online

Paket sarapan yang ditawarkan optional jadi teman-teman saat kemping di sini bisa include sarapan atau nggak, kami memilih plus paket sarapan, satu orang 20 ribu, menunya nasi goreng komplit. Rasanya lumayan untuk ukuran harga 20 ribu.


Karena kita kemping saat hari sekolah, setelah sarapan lanjut belajar online sampai jam 10 an. Sebenarnya jam belajar masih lanjut sampai jam 11.30 tapi ijin left zoom karena anak-anak pengen main ke sungai hehehe.



Pjj dulu 


Ke Balong Saca

Tak jauh dari kemping ground terdapat sungai, jarak tempuh sekitar 30 menit, namanya Balong Saca. Reviewnya di post selanjutnya ya ... 

Review Balong Saca di postingan selanjutnya ya…stay tune!

 

Jangan Lupa Jaga Kebersihan

 

 

 


Masa-masa Indah di Sekolah Dasar

Masa-masa Indah  di Sekolah Dasar

Merencanakan menulis tentang masa-masa sekolah dasar si anak gadis ini udah lama, bahkan sebelum dia lulus SD hampir 2 tahun lalu.



Ingin menuliskannya karena saya melihat si anak gadis semenyenangkan itu melalui masa sekolahnya. Selalu semangat ikut kegiatan ini itu, seksi sibuk kalau ada lomba antar kelas, dari lomba menghias kelas, gerak jalan (bikin yel dan pilih kostum), lomba nari dan olahraga saat class meeting. Bela-belain pulang sore atau datang di hari minggu buat latihan atau persiapan.

Cita-citanya menjadi ketua regu HW (semacam pramukanya sekolah Muhamadiyah) tercapai bahkan hingga 4 tahun berturut-turut dan saat pesta kuntum kelas 6 (camping terakhir HW) terpilih jadi ketua regu perempuan terbaik, kelompoknya jadi juara. Ga heran  kelompoknya jadi juara karena si anak gadis senang berkompetisi dan selalu ingin menang, selalu berambisi untuk menang hahaha. Melihat persiapan sebelum kempingnya aja bikin capek, latihan ini itu setiap pulang sekolah (sebelum pandemi). 



Di masa sekolah dasar ini juga si anak gadis mencoba banyak hal baru, hampir tiap semester ganti ekskul, saat kelas 3 boleh ikut ekskul 2, ada satu yang konsisten, yaitu ekskul bela diri Tapak Suci. Alhamdulillah dari ekskul ini si anak gadis punya banyak pengalaman ikut 3 kali pertandingan dan menang. Sempat mewakili sekolahnya lomba gambar tapi kalah.

Kalau melihat kesibukan dan semangatnya, jadi ingat masa-masa sekolah dasar saya dulu. Semangat, pengen aktif, pengen jadi yang terdepan tapi sayangnya ga tercapai kecuali dalam hal akademik, karena pemalu, kurang pede dan kurang modal heuheu. Iya ikut kegiatan ini itu kan perlu modal walaupun ga banyak. Dulu pengen banget kepilih jadi dokter kecil di sekolah (anak SD tahun 80 dan 90 pasti tahu donk Dokter Kecil program yang ngehit saat itu), tapi sayangnya ga kepilih padahal pede bakal kepilih karena rangking terus di kelas, kalau ga rangking 1, 2 ya 3. Sekarang pahamlah kenapa ga kepilih, karena bu gurunya pasti kasian ke ibu saya kalau kepilih, harus beli seragam dokter kecilnya sementara bayar bulanan  sekolah aja suka nunggak hahaha (jaman itu sekolah negeri belum gratis). Pengalaman yang membuat saya berjanji pada diri sendiri kalau punya anak, akan mendorong dan modalin kegiatan positif mereka.



Sekarang si anak gadis udah kelas 2 SMP, semangat ikut kegiatan sekolahnya masih sama, setelah setahun kemarin murung karena sekolah online. Saya dan bapaknya suka ngikik dan lempar senyum kalau dia heboh mau zoom meeting untuk kegiatan semacam osis. Senyum bangga dan senangnya keliatan kalau ditugasi/ditunjuk membuat sesuatu oleh sekolah atau teman-temannya.

Untuk akademiknya si anak gadis tidak termasuk yang menonjol tapi nilainya rata-rata. Sempat kecewa saat dia ga suka matematika dan tidak cepat mencernanya, saat saya sesusianya suka banget matematika. Kalau ngajarin dia matematika banyak drama tapi akhirnya saya bisa woles, menurunkan ekspektasi. Mungkin dia ga bakat di bidang eksak heuheu.

Semoga selalu semangat berkarya Anak Gadis, tercapai cita-cita ingin ke Afrika melihat satwa liar di sana. Sstt, keinginannya ga sekedar pengen lihat sebenarnya, tapi pengen kerja di sana sama satwa liar, seperti yang suka dilihatnya kalau nonton atau baca NatGeo. Duh…. 



Artikel ini dipilih untuk dimasukkan dalam kampanye "10 Blog Parenting Terbaik di Indonesia" dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl.