Ide Kegiatan di Rumah untuk Praremaja dan Remaja
Di rumah aja karena pandemi
Anak-anak di rumah udah berusia 10 dan 13
tahun, sudah ga mempan diajak ngisi waktu di rumah dengan bikin origami, bikin
kerajinan dari dus bekas (pernah si adik bareng teman-temannya bikin kerajinan
dari dus bekas indomie, idenya comot dari youtube), sudah ga bisa diminta duduk
manis terus mendengarkan Mamanya baca buku. Saat usia mereka delapan tahunan
paling seneng dibacain buku, sampai mulut Mamanya pegel. Masa-masa itu sudah
lewat.
Mereka sedang di usia butuh tantangan, sudah punya keinginan dan pendapat sendiri, sudah
bisa menentukan mana yang disukai, mana yang tidak. Yang menurut kita asik
belum tentu asik menurut mereka.
Tantangan lain sebagai orangtua jaman now dari praremaja dan remaja sudah
banyak yang tergantung sama gadget, ditambah pandemi yang membatasi ruang
mereka sekolah dan main di luar rumah, makin lengket sama gadget. Kelengketan
ini bisa positif bisa negatif, kalau main game melulu tanpa terarah tentu
efeknya negatif.
Di rumah, si adik nih yang lengket sama hp.
Dulu si Kaka baru punya hp (lungsuran) kelas 6 (sebelumnya barengan sama hp
Mamanya), itupun karena PJJ, Niatnya baru dikasih saat SMP. Si adik kelas 4
sudah punya hp (lungsuran) karena kebutuhan PJJ.
Si Kaka punya hp saat sudah terbiasa sibuk
dengan kegiatan ini itu (ekskul dan hobi) jadi saat punya hp sendiri, biasa
aja, ga ngegame lama-lama (karena ga suka, bosan dan bikin mata puyeng,
katanya). Si Adik sebaliknya, kalau ga dibatasi ya anteng main game di hp.
Beruntung main gamenya ga sampai top up buat ini itu karena saya ga kasih
uangnya, pake uang jajan juga ga bisa karena jatah jajannya cuma 5 ribu sehari,
biasanya habis buat jajan siomay pas ngaji. Dan alhamdulillahnya, si Adik ada rasa takut dan tahu kalau ngegame kelamaan
ga bagus. Beruntung juga tinggal di perkampungan yang masih banyak empang dan
kebun (tetangga), jadi anak-anak kadang menghabiskan waktu di sana, kadang main
sepeda dan hujan-hujanan bareng.
Tapi tetap ya masa PJJ ini yang mengharuskan
full di rumah membuat kewalahan. Mungkin kalau teman-teman yang anaknya home schooling sudah punya pattern kegiatan jadi menghabiskan
banyak waktu di rumah pun ga masalah, udah punya kegiatan full. Saya, biasanya
melepas anak-anak ke sekolah, sekarang disuruh di rumah, agak puyeng hahaha.
Mau ga mau beradaptasi, gimana nih biar
kegiatan anak-anak berimbang, ga melototi hp aja. Soal ini saya kerap diskusi
sama suami, urun rembuk mencari kegiatan untuk anak-anak.
Berikut kegiatan yang dilakukan anak-anak di rumah
Mencari dan mendukung hobinya
Sebelum pandemi si Kaka untuk kelihatan minatnya pada gambar cukup besar, jadi begitu pandemi yang mengharuskan di rumah saja, Bapake membelikannya dan mengajarinya gambar dengan aplikasi Photoshop dan edit after effect, kini sedang mencoba aplikasi adobe.
Dia enjoy menggambar, jarang gabut. Malah saya
dan suami yang suka minta dia berhenti gambar dan ngedit.
Si Adik masih belum kelihatan minatnya selain
seperti kebanyakan anak-anak suka main roblok dan mine craft. Jadi rencanya mau
kursus coding, kemarin sempat ikutan trialnya.
Si Adik suka gambar juga tapi sepertinya masih ikut-ikutan Kakanya.
Belajar musik secara online
Mengajari anak-anak bermain musik bukan karena
ingin anak-anak jadi musikus, tapi sebagai pengisi waktu, biar kalau gabut ga
ngegame atau nonton melulu heuheu. Karena biaya kursus musik mahal, sarana
belajarnya pake aplikasi. Si Kaka sempat kursus saat TK tapi sebentar. Adik
full belajar via aplikasi, Alhamdulillah bisa baca not balok dan kunci lagu.
Belajar dari aplikasi |
Jujurly, kami agak maksa belajar mereka musik,
mau ga mau harus main kalau jadwalnya main organ. Tapi karena kami tidak punya
target khusus, sekedar bisa, jadi mereka enjoy-enjoy aja.
Aplikasi bisa teman-teman cari google store dan diunduh gratis. Biasanya mereka menyediakan trail sebelum langganan/berbayar.
Belajar bahasa inggris secara online
Di era sekarang ini, kemampuan bahasa inggris
sangat diperlukan, jadi sayang sekali jika waktu di rumah saja yang cukup
banyak ga dimanfaatkan untuk belajar bahasa Inggris, terlebih seiring pandemi
banyak kursus online bahasa Inggris dengan harga terjangkau.
Membaca buku
Membaca buku kebiasaan yang masih saya
terapkan, bedanya saat praremaja mereka sudah baca buku sendiri dan buku yang
mereka baca/beli sudah bukan pilihan Mama dan Bapaknya. Kami hanya memantau,
memastikan buku yang dipilih sesuai usianya. Biasanya mereka membeli buku via
online di marketplace (mereka masukin keranjang, bapaknya yang diminta cek out
hehehe). Buku yang sedang mereka gandrungi komik Conan, Donald Bebek (edisi
lama tentunya, banyak dijual di marketplace), kungfu boy, komik science korea
dan Tintin. Agar hemat biasanya kita beli yang seken.
Jika anak suka bermedia sosial, arahkan ke hal positif
Olahraga rutin
Sedang berusaha konsisten untuk olahraga rutin
bareng. Hari minggu biasanya kami jalan kaki ke sport center yang dekat rumah.
Hari sabtu Adik les berenang (setelah 2 tahun
terpotong pandemi). Si Kaka sudah setahun ini aktif bela diri TS (setelah setahun vakum karena pandemi).
Jadwal olahraga bareng |
Olahraga secara rutin membuat badan bugar dan
anti mager heuheu. Dan yang pasti olahraga bisa menjadi imunitas tubuh di saat
pandemi. Dan jangan lupa memastikan
kebutuhan makanan mereka yang bernutrisi dan bervitamin terlebih saat pandemi
ini, asupan nutrisi yang baik sama dengan menjaga kekebalan tubuh. Ikhtiar
untuk menghindar dari virus covid sudah ditunaikan. Baru minggu lalu si Adik mendapat vaksin
ke-2.
Untuk teman-teman yang diberi cobaan sakit
terkena virus covid, semoga diberi
kesabaran, positif thingking dan semangat sembuh. Salah satu ikhtiar untuk
mempercepat pemulihan dari adalah dengan
mengkonsumsi vitamin. Salah satu vitamin
yang direkomendasikan adalah vitamin isoman.
Teman-teman punya ide lain? Share di kolom komentar donk