Support System Menjadi Mama Blogger

Satu dekade 

Alhamdulillah, siapa sangka kalau ngeblog yang awalnya selingan, iseng, keterusan sampai lebih dari 10 tahun dan bisa terjadi salah satunya karena dukungan penuh  suami. 



Awal ngeblog tahun 2010, di multiply untuk nulis dan ngepost pake laptop suami. Iya saya memang tidak punya laptop walaupun saat itu saya kerja kantoran karena pekerjaan saya quality control di laboratorium, pekerjaan hanya dikerjakan di kantor, tidak bisa dibawa ke rumah jadi tidak perlu laptop. Sebagai orang yang suka nulis (sempat bercita-cita jadi penulis) impian memiliki laptop ada sejak kuliah karena laptop kan lebih praktis untuk nulis-nulis di banding komputer pc. Tapi apalah daya sebagai generasi sandwich yang banyak kebutuhannya, impian itu harus dipendam hehehe. 

Tahun ketiga menikah kami mencicil rumah, udah ga kebayang beli laptop, prioritas menstabilkan keuangan keluarga. 

Laptop pertama

Tahu saya cukup keukeuh nulis,  suami membelikan saya laptop. Ngeblog makin semangat, mulai rajin ikut lomba nulis dan kirim-kirim tulisan ke media. Saat itu media cetak masih ramai dan tulisan yang dimuat honornya lumayan. Beberapa kali menang lomba nulis yang diadakan brand. Saat itu lomba blog masih langka. 

Dari ngeblog mulai memberanikan diri ikut lomba/kontes nulis dan mengirim tulisan ke media cetak. 

Boleh baca Jadi kontributor lepas majalah

Tanpa diduga dapat email penawaran meliput acara sebuah brand di Jakarta untuk ditulis di blog, itu pertama kalinya saya mendapat pekerjaan dari blog dengan fee 1.5 juta untuk dua tulisan di blog sekali datang ke acara, tahun 2015.

Suami ikut antusias. Sejak saat itu setiap ada undangan ke Jakarta kalau weekend suami dan anak-anak ikut. Oh ya sebagai perantauan dari Bandung, saat itu saya masih buta banget kota Jakarta. 

Ditengah kesibukan kerja dan punya anak rajin ikut workshop offline tentang menulis fiksi atau non fiksi ke Jakarta. Suami  tidak keberatan bahkan mendukung. Anak dititip si mba di rumah.  Kalau workshop di Jakarta biasanya saya sendiri dari Bogor naik KRL. 

Boleh baca Workshop bareng majalah Femina 

Sekarang suami memang hampir tidak pernah lagi mengantar saya ke acara blogger di Jakarta karena saya sudah tahu Jakarta dan anak-anak cukup besar untuk ditinggal, malah seringnya gak mau diajak. Dukungannya lebih ke selalu memberi ijin, memaklumi  jika saya bilang ga masak karena ada deadline tulisan, anak-anak pulang sekolah naik gojek karena saya harus ke Jakarta ada acara blogger (liputan campaign, peluncuran produk). 

Anak-anak juga mendukung kegiatan saya, mau diajak kerjasama membuat konten, bantu ini itu.. Mengerti kalau Mamanya ga bisa jemput sekolah karena acara blogger ke Jakarta jadi mereka naik gojek dsb. 

Peralatan motret dan membuat video

Dari blog merambah ke  membuat konten di media sosial, mulai suka motret makanan, bikin video dll. Dukungan suami tidak pernah surut, dari membelikan kamera, macam-macam tongsis, lampu softbox, lampu led dsb. Bahkan pernah saat dia tugas kantor ke Bali oleh-olehnya printilan dapur dari kayu katanya buat moto moto. Ya ampun terharu walaupun di luar ekspektasi, printilan kayu yang dibawanya tidak sesuai selera saya hahahha. 

Alasan mendukung hobi istri

Alasan suami mendukung saya ngeblog karena dia tahu saya suka nulis. 

Suami paham istri kesibukan selain mengurus rumah tangga (setelah saya resign) dan dia paham sebagai orang introvert katanya saya cocok dengan dunia tulis menulis. Doi pecaya saya punya potensi nulis cuma kurang percaya diri. Iya sih. 

Saya dan suami ada kesamaan frekuensi, jadi perempuan harus berdaya, bisa mandiri. 

Soal penghasilan dari blog suami tidak mau tahu, alias buat saya sendiri . Jadi biasanya penghasilan blog untuk ortu, praktik resep, beli printilan dapur, buat jalan-jalan ke Bandung dan mentraktir suami dan anak-anak. 




Film yang Tidak Bosan Ditonton

Tidak mengikuti perfilman drakor atau nonton serinya bukan karena tidak suka tapi menahan diri agar tidak ketagihan heuheu. Saya tuh ga bisa nonton setengah-setengah rasa penasarannya bisa ganggu pikiran seharian hahaha. Jadi pernah nonton drakor yang banyak dibahas teman-teman di medsos, karena penasaran nyarilah linknya dan nonton ngebut 3 hari, sampai belain ga masak. 

Kenapa ga nonton yang on going? Takut ga bisa berhenti nonton, tamat film A cari film lain. Jadi pilih film yang sekali tayang hehehe. 

Tapi ada nih film drakor yang ga bosen saya tomton, film drakor lama, film yang pernah tayang bersambung Indosiar tahun 2002, generasi 80-90 pasti tahu film ini, tahun di mana mulai masuknya drama Korea ke tanah air. 

Cerita dengan setting  para pekerja stasiun televisi, memperebutkan cinta dan karir. 

All About Eve

Kehidupan Jin Soon-mi nyaris sempurna walaupun ibunya telah meninggal, itu karena ayahnya sangat menyayanginya dan ia memiliki sabahat baik Woo-jin yang ibunya pun menyayangi Jin Soon-mi. 

All about eve


Masalah mulai muncul saat ayah Jin Soon-mi mengangkat anak seusai Jin Soon-mi dan membiayai kuliahnya. Young-mi berasal dari keluarga berantakan, ayahnya suka mabuk-mabukan. 

Ternyata Young-mi memiliki sifat licik, ia berusaha membuat Woo-jin jatuh cinta padanya padahal ia tahu Jin Soon jatuh cinta sama Woo-jin. 

Lalu keduanya diterima bekerja di sebuah perusahaan televisi, Young-mi kembali iri karena Jin Soon disukai bosnya yang tak lain anak pemilik perusahaan. 

Ceritanya klasik sih, perempuan cantik lugu yang teraniaya dan bertemu pangeran tampan kaya hahaha. Tapi saya suka konflik yang dibangun dengan setting dunia kerja jadi terlihat realistis. 

Karena suka sama film ini bela-belain beli dvdnya, ditonton ulang hanya bagian tertentu yang seru dan bikin baper heuheu. Kalau ditonton ulang semua episodenya ga cukup sehari. 

Poldark

Film seri dengan latar Cornwall Inggris tahun 1783. Diadaptasi dari novel Winston Graham dengan judul yang sama dan pertama kali terbit tahun 1945. Seri ini hanya tayang di Mola tv. Jadi beberapa tahun lalu pak suami sempat langganan Mola tv karena ngincer tayangan bolanya. 

Poldark


Ross Poldark yang baru saja pulang dari perang revolusi Amerika dihadapkan pada kenyataan pahit, ayahnya meninggal dengan menyisakan banyak hutang dan tunangannya menikah dengan orang lain. 

Tidak mau lama-lama terpuruk, ia meminjam uang pada bank untuk menghidupkan kembali tanah pertambangan milik Ayahnya. Bukan hal mudah karena bunga pinjaman yang tinggi dan persaingan antar tambang yang tidak sehat. 

Suatu hari ia melihat perempuan muda di bully di pasar, ia melerai dan membawa perempuan itu ke rumah untuk dijadikan pembantu. Siapa sangka keduanya saling jatuh cinta tapi itu bertentangan dengan aturan jaman itu, kalangan bangsawan tidak bisa menikah dengan rakyat biasa. Bagaimana kisah selanjutnya? Seru banget konfliknya karena tidak hanya soal cinta Ross Poldark. Seri ini terdiri dari 43 episode dibagi 5 season. 

Nah itu tadi dua dari beberapa film yang suka ditonton ulang bagian yang seru dan bikin baper hehehe. Film lain Upi Ipin, kalau anak nonton pasti ikut nonton dan anenhnya ga bosan walaupun udah beberapa kali nonton, ada yang sama? 

Kalau teman-teman film apa nih yang ga bosan ditonton? 



Satu Dekade Contesmania

Teman sehobi

Seiring bertambahnya usia, lingkar pertemanan mengecil. Teman dalam arti satu frekuensi, ada chemistry jadi rasanya klik walaupun jarang ngobrol basa-basi, bertemu di dunia nyata sesekali tapi giliran ketemu rasanya setengah hari ngobrol (dengan tema random) ga cukup. 

Kopdar bulan Juni 2023 lalu di UI

Itu yang saya rasakan kalau sudah ketemu kopdar teman-teman kontesmania. Kami menyebut diri kontesmania karena pertemanan kami dimulai kesukaan kami ikut kontes nulis. 

Sekitar tahun 2010, saat media cetak masih ramai, dan kepopuleran facebook belum ada saingan, kami sering ikut kontes nulis yang diadakan majalah atau brand sebuah produk. Saingan kontes nulis saat itu tidak sebanyak sekarang. Oh ya kami pun suka berburu kirim tulisan ke media cetak berharap dimuat dan dapat honor. Sasaran kami rubrik gado-gado majalah  Femina, rubrik cerita anda di majalah Parenting, resensi buku di Koran Jakarta, rubrik di majalah Ummi. Tulisan kontes atau yang dimuat di media itu kami arsipkan dalam blog.

Rubrik cerita anda Majalah Parenting Peran Baru Azka

Resensi Buku Koran Jakarta Memetakan Potensi Unggul Anak 

Lalu tanpa diduga tahun 2013 kami berdelapan menang kontes menulis yang diadakan Teh Sariwangi dengan hadiah menginap sekeluarga selama 2 malam 3 hari di Subang Jawa Barat. Yap dari ke 9 keluarga yang menang,  8 diantaranya sudah saya kenal  secara online karena sering bertemu di kontes nulis dan blog. 

Acara kemping hadiah nulis Teh Sariwangi bisa baca di Kemping Sariwangi

Menang kontes nulis Teh Sariwangi 2013


Siapa sangka pertemanan berlanjut hingga sekarang, beberapa dari kami sudah vakum ngeblog. 

Kopdar kami hanya sekali dalam 1-2 tahun dengan formasi tidak selalu lengkap karena tinggal beda kota, Bogor, Bekasi, Padang, Malang, Semarang dan almarhum mba Win 

Kopdar 2016


Bertemanan yang bertahan hingga 10 tahun karena mungkin kami punya banyak kesamaan;

Kesamaan usia, jadi obrolan tentang anak, sharing pilih sekolah, kuliah yambung. 

Pandangan politik tidak sama tapi kami sama-sama tidak terlalu menyanjung pilihan atau menebar kebencian pada rival yang kami pilih. Pertambahan usia membuat kami belajar, politik ga usah dianggap serius. 

Beberapa kesamaan cara pandang.

Saling menjaga privasi 

 







Surya Darma, Pengagas Tuntas Belajar 12 Tahun di Ulujadi Sulawesi Tengah

Surya Darma, Pengagas Tuntas Belajar 12 Tahun di Ulujadi Sulawesi Tengah

Pendidikan pilar peradaban bangsa

Kemajuan suatu bangsa ditentukan kualitas pendidikan masyarakatnya, pendidikan berkualitas dan merata menciptakan peradaban bangsa yang maju dan modern. Pendidikan yang tidak hanya mendidik akal juga budi pekerti dan spiritual, agar terbentuk pribadi yang pintar secara intelektual dibarengi sifat jujur, bertanggung jawab, memiliki sikap empati dan simpati.

Pintar secara intelektual jika tidak jujur? Ya korupsi, memperkaya diri dan golongannya.

Tahun 2045 Indonesia mentargetkan menjadi Negara maju, tahun generasi emas, di mana pada tahun ini diharapkan anak-anak yang ada sekarang menjadi generasi penerus bangsa yang handal dan itu hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik.

Pemerintah mendorong wajib belajar sehingga untuk  sekolah negeri tidak dikenakan uang pangkal dan uang bulanan kalau ada pembarayan ini itu digunakan untuk  kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar, sebut saja misalnya kegiatan camping pramuka, ekskul,  kunjungan anak sma ke beberapa PTN sebagai upaya sekolah menyemangati anak-anak didik untuk belajar giat agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang tinggi yang terbaik. Sebagai orangtua yang menyekolahkan anaknya ke sma negeri saya tidak keberatan.

Sayangnya pendidikan di Indonesia belum merata, fasilitas pendidikan sekolah negeri di kota, daerah dan daerah perpencil masih jomplang. Bukan hal aneh kita melhat berita anak-anak sekolah di daerah terpencil sana harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mencapai sekolah, melintasi sungai atau jembatang penyembrangan yang kondisinya membahayakan. Anak-anak ini butuhkan mental baja dan dukungan orang tua yang kuat untuk bisa tetap sekolah.

Belum lagi anak-anak di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi yang tidak terlalu baik ini dituntut membantu orang tua bekerja, tak heran sebagian anak memutuskan berhenti sekolah, orang tua mendukung, apalagi jika anaknya perempuan, tak usahlah sekolah tinggi-tinggi, menunggu dipinang orang saja. Apa itu salah? Yang salah pendidikan  (termasuk fasilitas dan akses) yang belum merata.

Tanpa disadari, masyarakat yang tinggal di kota besar, melek informasi dan teknologi sebenarnya adalah sebuah previllage. Dengan mengakses informasi kita tahu ada banyak tawaran beasiswa yang bisa di apply untuk mendapat pendidikan gratis. Masyarakat daerah terpencil?

Tuntas Belajar 12 Tahun



Ini yang terjadi di kecamatan Ulujadi Kota Palu Sulawesi Tengah, dengan kendala tidak adanya dana pendidikan, anak-anak di sana tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat menengah atas (SMA). Para orang tua anak-anak ini kebanyakan bekerja sebagai buruh cuci atau buruh bangunan, jadi mereka merasa berat jika harus menanggung biaya sekolah.

Program sekolah negeri gratis yang dicanangkan pemerintah tidak serta merta membuat seluruh anak Indonesia bisa sekolah karena ada kendala dana untuk pembelian buku, ongkos sekolah dsb, dengan orang tua dengan tingkat sosial ekonomi rendah lebih suka anaknya segera lepas jadi beban keluarga salah satunya dengan memutuskan sekolah dan mendorong anak bekerja serabutan atau menikah jika perempuan.

Anak-anak putus sekolah di kecamatan Ulujadi ini akhirnya mencari uang dengan cara mengamen, jadi juru parkir atau menikah selepas lulus sekolah menengah pertama.

Hal ini membuat Surya Darma, seorang guru,  prihatin karena keadaan ini memunculkan lingkaran kemiskinan baru, anak-anak yang kemungkinan putus sekolah di masa depan.

Surya Darma mengaggas sekolah informal paket C, program ini ia namai “Tuntas Belajar 12 tahun”, dibantu istrinya yang memiliki latar belakang sepertinya dirinya, seorang guru. Tujuan program ini adalah agar kelak anak-anak ini memiliki pekerjaan yang lebih baik.

Kelas ini diakan seminggu sekali yang awalnya hanya diikuti 10 anak bertambah menjadi 150 anak. Adapun pelajaran yang diajarkan di sini adalah Bahasa Inggris, computer, fotography dan keahlian lain.

Kegiatan yang digagas Surya Darma bukan tanpa kendala. Dengan bertambahnya antusiasme orang tua dan  anak-anak untuk mengikuti program, jumlah murid bertambah sementara tenaga pengajar terbatas, lalu kendala dana. Dana operasional seperti penyediaan fasilitas belajar. Namun seiring waktu, tepatnya pada tahun 2013, 2 tahun setelah program tuntas belajar 12 tahun ini terbentuk,  kendala berkurang karena mendapat support dari pemerintah kota Palu. Relawan untuk mengajar juga bertambah.  Hingga tahun 2018, tercatat 300 orang dinyatakan lulus dari program ini dan sebagaian besar lulusan sudah memiliki pekerjaan.

Satu Indonesia Award

Karena inisiatif dan gagasannya Surya Darma mendapat apresiasi dari Satu Indonesia Award Astra di bidang pendidikan tahun 2018.



Surya Darma mengajak generasi muda Indonesia yang memiliki potensi dan skill untuk berbagi agar kualitas masyarakat di lingkungan meningkat.

Surya Darma senang terpilih mendapat Satu Indonesia Award Astra karena dari program ini ia dapat sharing dan berbagi pengalaman dengan peserta lain tentang kegiatan di kota lain.

Program Satu Indonesia Award merupakan wujud apresiasi Astra kepada generasi muda, baik individu maupun kelompok (komunitas) untuk memiliki jiwa kepeloporan dan melakukan inovasi serta perubahan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan teknologi. Juga program unggulan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA).

 

Blogger kok Jarang Update Blog?

Postingan blognya kok banyakan iklan? 

Ngakunya blogger tapi  kok blognya jarang update, giliran update postingan iklan!  

Kok banyak postingan iklannya daripada postingan organik? 

Masih semangat hadir di event blog


Pernyataan dan pertanyaan untuk diri sendiri. Kadang ada rasa malu ngaku blogger isi postnya banyakan iklan heuheu. Memang salah? Ya nggak hanya kadang merasa tulisannya ga original aja gitu kalau ditumpangi iklan heuheu. 

Tapi sejujurnya postingan iklan jadi  salah satu alasan  bertahan jadi blogger, semacam penyemangat. Kalau ga ada postingan iklan, mungkin blog saya mati suri  hanya update seperlunya, sesempatnya, nunggu moment insidental. 

Kok bisa berubah drastis, dulu apapun ditulis di blog, padahal ga dibayar. Hanya jalan-jalan ke taman kota pun ditulis, moment anak-anak sereceh apapun ditulis, nulis curhat bisa panjang. Sekarang sebaliknya. 

Mungkin, saya sudah sampai di titik jenuh menulis hal-hal biasa tapi juga tidak mampu menulis hal-hal serius berat nan inspiratif. Kalau dipikir lebih jauh hal-hal berikut yang membuat saya jarang update blog atau tidak terlalu semangat ikut lomba blog. 

Tidak mau membagikan banyak hal pada orang lain

Karena blog sifatnya terbuka, siapa saja bisa dan boleh baca, saya mulai memilah lebih ketat mana keseharian/pengalaman hidup kami sekeluarga yang mau dibagikan atau tidak. 

Dan saat ini saya lebih banyak tidak mau membagikan dengan orang lain, lebih suka menikmatinya sendiri, membuat privasi untuk anak-anak dan keluarga. Merasa tidak perlu menceritakan suka duka sekeluarga yang sifatnya personal menjadi bahan post blog walaupun dengan embel-embel inspiratif. 

Dulu, kalau liburan selain sibuk foto sibuk update status ig sekarang memilih sibuk menikmati. Kalaupun akhirnya di post, berminggu-minggu kemudian. 

Menempatkan blog pada prioritas kesekian

Saat ini kedua anak saya sudah menginjak usia  remaja dan praremaja, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah atau dengan kegiatannya. Saya memiliki waktu  lebih banyak untuk  nulis (seharusnya)  tapi saya memilih tidak karena menempatkan ngeblog pada prioritas lebih bawah dari sebelumnya. 

Mungkin saya termasuk golongan orang yang dikatakan, di atas usia 40 tahun lebih suka diam karena butuh ketenangan heuheu. 

Lebih aktif di media sosial

Saya memang jarang update blog tapi masih rajin isi konten medsos karena merasa lebih praktis dan yang di share hal-hal yang sifatnya kurang personal, seperti masakan, makanan, kalau pun men-share acara keluarga seperti jalan-jalan ga detail hanya foto dan caption beberapa kata. 

Aktif di media sosial bukan sekedar mau eksis tapi mencari peluang cuan hahahah. 

Lagi suka bikin video masakan dan memotretnya. 

Memiliki kesibukan baru 

Selain memiliki kesibukan baru saat ini saya sedang mencari kesibukan baru yang lain, persiapan kesibukan untuk masa usia pensiun hahaha. Btw, pensiun bukan berarti diam duduk manis tapi mengerjakan sesuatu yang sesuai porsi tenaga. 

Kalau teman-teman yang sudah jarang update blog seperti saya apa nih alasannya? 







Baduy Craft, Inovasi Pemuda Suku Baduy Menembus Pasar Global

Baduy Craft, Inovasi Pemuda Suku Baduy Menembus Pasar Global

“Mama tahu suku Baduy?”

“Ya tahulah.”

“Kita ke sana yuk jalan-jalan. Tadi guru aku di sekolah cerita tentang suku Baduy, aku jadi pengen ke sana deh,” celoteh si sulung beberapa minggu lalu.

Sebelum dia mengutarakan keinginannya saya pun ada niat mengajak mereka ke sana bukan sekedar jalan-jalan berwisata tapi mengenalkan salah satu suku dan budaya asli Indonesia yang sedikit tersentuh perubahan jaman dan  bagaimana mereka hidup berdampingan dengan alam dengan selaras, mengambil dari alam untuk kehidupan sehari-hari seperlunya dan mengelolanya agar berkesinambungan. Ini akan selaras dengan isu bagaimana menjaga  lingkungan.

Tentang Suku Baduy

Suku Baduy merupakan salah satu suku sunda yang berada di Lebak Provinsi Banten, mereka menyebut diri sebagai urang Kanekes (urang dalam bahasa Indonesia berarti orang). Suku ini memegang teguh adat istiadat mereka secara  turun temurun. Populasi suku Baduy sekitar 26.000 dan terbagi menjadi dua wilayah yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Baduy Luar sudah tersentuh kemajuan jaman, mereka sudah mengakses listrik, diperbolehkan memiliki handphone,  bisa mengakses internet (walaupun tidak semua wilayah Baduy Luar terjangkau internet), mereka mengenal sabun dan sampo untuk mandi, boleh menggunakan pakaian berwarna dan kaos. Namun pengaruh luar itu diperbolehkan dengan batasan tertentu. Sedangkan Baduy Dalam,  melarang sentuhan kemajuan/dunia luar. Tidak diperbolehkan  menggunakan listrik apalagi handphone, hanya diperbolehkan mengenakan pakaian tertentu dan tidak mengenakan alas kaki, bahkan mereka meminta pemerintah menghilangkan peta mereka dari goggle map untuk mengurangi kunjungan wisatawan, untuk menjaga kemurnian budaya dan adat suku Baduy.

Dengan sedikitnya akses mereka terhadap dunia luar bagaimana mereka bertahan, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari? Mereka memanfaatkan alam dengan bercocok tanam, berternak dan memenuhi kebutuhan sandang seperti pakaian mereka menenun sendiri begitupun seperti tas mereka menganyamnya sendiri. Namun begitu bukan berarti suka Baduy tidak bisa membaca dan menulis lho, mereka belajar membaca, menulis dan  bisa berbahasa Indonesia, terutama suku Baduy Luar. 

Kerajinan tangan seperti kain tenun, tas anyaman dsb itu sebagian  mereka perjualbelikan pada wisatawan yang berkunjung ke sana. Namun perputaran kerajinan tangan itu tidaklah cepat jika hanya mengandalkan wisatawan yang datang.

Baduy Craft Menjembatani Suku Baduy dan Dunia Luar

Adalah seorang pemuda bernama Narman yang berasal dari wilayah Baduy Luar, berpikir keras bagaimana caranya agar banyak kerajinan suku Baduy yang terjual tidak hanya mengandalkan wisatawan yang datang. Narman percaya jika banyak produk kerajinan suku Baduy terjual kesejahteraan masyarakat Baduy akan meningkat.

Narman, penggagas Baduy Craft


Sebagai pemuda yang sudah mengenal handphone dan internet, Narman belajar berjualan online, ia mempelajarinya secara otodidak. Saat itu sinyal internet di wilayah Baduy Luar masih terbatas, tak jarang ia harus berjalan jauh keluar dari wilayah Baduy Luar hanya untuk mendapat sinyal internet. Usahanya membuahkan hasil, Narman membuka toko online di beberapa marketplace seperti Tokopedia, Shopee dan mendapat respon positif. Ia juga membuat akun media sosial untuk produk yang dijualnya. Dan ia menamai produk jualannya dengan nama Baduy Craft, nama yang dipilih untuk menunjukkan spesifikasi dan kekhasan yang dijual. Produk-produk itu Narman ambil dari ratusan pengrajin Baduy, omset terbesar yang pernah diraih Narman sebesar 50 juta.  Beragam  kerajinan Baduy Craft dibadrol dengan harga bervariatif tergantung jenis dan tingkat kesulitan membuatnya. Oh ya kain tenun Baduy dibuat dengan pewarna alami.

Dengan dipasarkannya Baduy Craft secara online, kerajinan Baduy mulai banyak dikenal orang tidak hanya masyarakat Banten dan Jawa Barat, juag seluruh Indonesia dan mancanegara. Seperti wastra Indonesia lainnya, kain tenun Baduy pun memiliki kekhasan tersendiri, dari pilihan warna hingga motif.

Dari jualan secara online, Baduy Craft diundang  mengikuti beragam pameran untuk mengenalkan produk dan adat suku Baduy. Pencapaian ini sangat diapresiasi para pengrajin suku Baduy, mereka menjadi lebih semangat membuat produk kerajinan untuk dipasarkan di Baduy Craft dan taraf hidup mereka meningkat.

Narman tidak terlalu memperhitungan keuntungan yang ia dapat, yang terpenting produknya dikenal dan laku dengan keuntungan untuk para pengrajin Baduy. Rasa bahagianya terbayar dengan semangat dan senyum para pengrajin Baduy.

Narman bisa dibilang sukses mengenalkan dan  memasarkan kerajinan khas Baduy namun bukan tanpa tantangan terutama di masa awal ia mengungkapkan ide itu. Sebagian masyarakat adat menentangnya karena aturan adat melarang penggunaan teknologi bagi warga Baduy.  Namun akhirnya masyarakat adat merestui setelah terbukti penggunaan internet meningkatkan pendapatan dan tidak menggangu orisinalitas budaya Baduy.

Mengintip Produk Baduy Craft 

Teman-teman yang penasaran seperti apa produk Baduy Craft  bisa intip instagramnya Baduy Craft, pada   linktree di profilnya bisa klik alamat tokonya di beberapa marketplace. Produk yang dijual berupa syal, kain tenun khas Baduy, tas dan gelang.




Karena inovasinya Narman mendapat penghargaan dari Satu Indonesia Award Astra tahun 2018 dengan bidang kewirausahaan.

Penutup kepala suku Baduy, kain biru berbentuk segitiga


 

Referensi

Wikipedia.co.id

www.goodnewsfromindonesia.id

www.satu-indonesia.com

instagram Baduy Craft

wawancara via WA dengan Narman

Mengajarkan anak mengelola uang jajan dan uang ‘hadiah’

Mengajarkan anak mengelola uang jajan dan uang ‘hadiah’

Berapa besaran ideal uang jajan anak?

Berapa sih besaran ideal uang jajan anak sehari? 10 ribu? 5 ribu? 15 ribu? atau tidak perlu diberikan uang jajan? Ehm, menurut saya berdasarkan pengalaman membersamai dua anak yang kini berusia belasan tahun, besaran uang jajan anak itu relatif.

Uang jajan anak


Dulu, saat mencari sekolah dasar untuk si sulung, saya mensurvey beberapa sekolah, salah satu sekolah yang saya survey uang masuknya 20 an jt  spp perbulan 800 ribu itu tahun 2014. Survey kantinnya, harga jajananya, aduhai mihil hehehe. Waduh harus dikasih bekal sekolah berapa nih? Atau tidak usah dikasih bekal sekolah aja. Akhirnya pilih sekolah yang biaya masuk dan sppnya setengah dari sekolah itu hahahah, ya disesuaikan dengan kemampuan.

Menurut saya,  kalau di sekolah disediakan kantin untuk anak-anak jajan sebaiknya anak dibekali uang jajan secukupnya, kenapa? Agar tidak meminta-minta saat temannya jajan. Karena berbagi sama meminta-minta itu beda jauh ya konteksnya hehehe. Ini berdasarkan cerita anak dan teman juga, ada anak yang tidak diberi uang jajan sama ibunya karena sudah dibekali makanan dari rumah tapi karena teman-temannya jajan, anak ini  mungkin 'kabita' , jadi tiap temannya jajan meminta. Duh menurut saya sih sikap anak seperti ini tidak bagus untuk kedepannya.

Anak kedua saya yang sekarang kelas 6 SD saya bekali 10 ribu, makan siang bekal dari rumah, minum selalu bawa dan bisa isi ulang di kelas. Jam sekolah dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Jam sekolah formal sampai 14.30, tapi setelah ashar lanjut ikut madrasah tahfiz yang diadakan di sekolah sampai 17.15.  Madrasah tahfiz sampai hari rabu, hari berikutnya pulang jam 14.30 biasanya saya bekali uang jajan 700 ribu karena pulang sekolah di rumah biasanya minta jajan lagi. Uang jajan 10 ribu cukup, sesuai harga makanan yang dijual di kantin dan koperasi sekolah.

Si Kakak kelas 1 sma saya bekali uang jajan 10 ribu, makan siang dari rumah, sekolah sampai 3.30. Uang jajan anak sd kok sama anak sma? Si Kaka biasanya diisinya gopay buat ongkos gojek dan jajan tambahan sekitar 20 ribu perminggu plus kuota. Si Adik jarang sekali diisi kuota hp nya karena memang ke sekolah tidak boleh membawa handphone dan di rumah pake wifi dari hp mamanya. . 

Si Adik pernah cerita, uang jajan temannya ada yang sampai 25 ribu sehari. Setelah diselidiki ternyata itu termasuk makan siang, karena temannya tidak bekal makan siang dan tidak mau ikut catering yang ada di sekolah. Jadi 25 ribu sudah termasuk beli makan siang yang bisa dibeli di kantin dan koperasi sekolah seperti ayam geprek, gado-gado atau nasi chicken katsu, dll.

Sumber uang anak

Selain dari uang jajan, anak-anak juga biasanya punya uang dari hadiah, misal angpau lebaran, dikasih saudara jikaberkunjung atau mendapat hadiah karena prestasi. Hampir semua anak dapat uang lebaran dari saudara atau kakek nenek.

Kedua anak kami di rumah pernah merasakan punya uang sebagai hadiah lomba, hanya seratus ribu  reward dari sekolah, karena kalau lomba biasanya hanya dapat medali dan sertifikat hahaha. Gambar anak-anak juga pernah dimuat di komik next G masing–masing dapat honor 350 ribu.

Mengajarkan anak mengelola uang

Kalau diperhatikan uang yang dimiliki anak-anak dalam setahun cukup banyak juga terutama saat lebaran heuheu. Untuk anak yang belum mengerti nilai uang biasanya di simpan mamanya, untuk anak yang sudah melek uang, punya keingian ini itu, biasanya mereka simpan sendiri. Agar tidak habis plus anak-anak juga bisa mengelola uangnya, saya memberi pengertian dan masukan pada anak-anak.

Menyisihkan uang jajan untuk ditabung/simpan

Saya selalu menekankan pada anak-anak jatah uang jajan tidak bisa nambah, jadi misal kalau 10 ribu habis ya sudah ga bisa minta uang lagi buat jajan. Dan sebaiknya uang jajan tidak dihabiskan tapi sebagian disisakan untuk ditabung/simpan.

Uang tabungan itu bisa digunakan jika perlu atau saat ingin membeli sesuatu yang hargnya mahal. Si Kaka yang SMA sudah paham banget soal ini, uang jajannya sengaja disisain jadi punya pegangan katanya kalau teman sekolahnya rame-rame ngajak jajan atau nonton. Seperti beberapa waktu lalu pulang sekolah Kaka dan teman-temannya mampir ke mie gacoan karena si Kaka belum penah makan di mie gacoan. Ya walaupun kedai mie gacoan deket dari rumah setiap lewat kok keliatan ngantri, jadi malas mau mampir.

Uang hadiah karena jumlahnya besar masih mereka titipkan ke saya. Uangnya saya belikan LM dan  saya tunjukkan  ke anak-anak, bahwa ini punya mereka berdua, saya jelaskan juga alasan dibelikan LM, mereka jadi sedikit belajar investasi LM hehehe.  

Berbagi dan atau zakat

Mengingatkan anak-anak soal pentingnya berbagi dan mengenalkan pada zakat, infak dan shadaqoh. Sejak mereka paham tentang zakat, infak dan shadaqoh, jika di sekolah ada infaq dan shadaqoh (biasanya setiap jumat ada kegiatan infak di sekolah) mereka pakai uang jajannya. Saya pernah bilang kalau uang infak minta ke mama, nanti pahala dan berkahnya buat mama.

Menentukan kebutuhan prioritas

Butuh atau cuma ingin? Seperti orang dewasa, kalau punya uang  lebih anak-anak suka tiba-tiba merasa butuh ini itu, kedua anak saya juga begitu. Kalau dapat uang tak terduga dengan jumlah lumayan  minta jalan-jalan dan  makan di restoran, kayak orang ga pernah diajak makan di mall aja.

Kalau sekedar jalan-jalan makan oke tapi tidak berlebihan menghabiskan uangnya. Pilih makanan yang harganya terjangkau, makan enak ga harus ke mall, mie ayam Bangka deket sekolah, why not.

Yang kita mau tidak harus dibeli/dimiliki

Saya selalu mengingatkan anak-anak apa yang kita mau tidak harus dibeli atau dimiliki, apalagi jika tidak penting. Ini sekaligus mengajarkan anak mengendalikan diri.

Bermain games sambil belajar soal keuangan

Mengajarkan anak mengelola uangnya  bisa juga  diajarkan melalui games. Games dengan konsep enterpreneur. Misal games coffee shop, ceritanya anak-anak memiliki Coffee Shop.    Games ini mengajarkan anak tentang inventory jika berjualan, strategi, penetapan harga, memprediksi keuntungan dan melihat respon pembeli.

Coffee shop

Games farming simulation, menanam dan merawat tanaman secara virtual dengan perhitungan bisnis.

Farming simulation

Menanam benih, panen dan mengembangbiakan ternak. Lalu menjualnya ke past ar di kota. Keuntungan dibelikan lagi benih dan peralatan bertani. 

Games ini bisa teman-teman lihat di  money games   , ada banyak macam games yang bisa dimainkan anak-anak dengan tema berbeda-beda. 

Selain itu ada juga jenis games berkonsep lingkungan,  Enviromental Games, games yang bisa mengenalkan anak pada lingkungan, energi terbarukan, recycling dan management sumber energi. Seperti games Win and Solar.  Permainan energi terbarukan dimana pemain menyesuaikan penempatan  kincir angin dan solar planel untuk mendapatkan energi matahari secara maksimal.

Enviromental games 

Gerakkan panel surya ke kiri atau ke kanan sesuai kebutuhan agar terpapar matahari secara maksimal. Kincir angin dinaikkan atau diturunkan sesuai tinggi angin  yang datang, jika sesuai kincir angin akan berputar. Di sebelah pengatur waktu ada pengukur energi total yang menunjukkan berapa banyak energi yang dihasilkan. 

Penasaran? Yuk coba main bareng si kecil.