Beberapa waktu lalu saat belanja saya mendapat hadiah satu karton
mie instan. Bingung donk karena kebanyakan dan kami tak pernah menstok mie
instan di rumah sebagai antisipasi biar gak pengen mie terus. Kami mengkonsumsi
mie instan seminggu sekali.
Ehm, sebagian di kasih si mba aja, sebagian buat saudara,
sebagian....otak saya mulai menghitung-hitung dan bagi-bagi mie.
Kemudian si Azka celetuk.
"Ma, asik donk kita bisa jualan. Jadi nanti mama banyak
uang."
"Iya, Azka jualin aja, uangnya buat di tabung," timpal
suami.
saya mengerti arah pembicaraan suami, dia berkali-kali berkata
ingin sekali mengajarkan anak wirausaha sejak dini. Azka pernah saya tawari
bawa kue ke sekolah untuk di jual tapi menolak katanya malu.
Azka pernah mengeluarkan kebutuhan sehari-hari, seperti teh, gula
dan terigu, lalu memajangnya di depan rumah, katanya mau jualan.