Hari sabtu, minggu lalu saya
berkesempatan hadir di acaranya peluncuran kampanye Frisian Flag ‘Saatnya Keluarga Minum Susu
Sekarang’. Kampanye yang tak lain
bertujuan mensosialisasikan kebaikan susu dan diharapkan makin banyak keluarga yang
menyadari manfaat susu bagi kesehatan dan mulai menerapkan kebiasaan sehat
minum susu minimal satu gelas sehari.
Tahunkah teman, berdasarkan riset
Badan Pusat Statistik tahun 2015, konsumsi
minum susu masyarakat Indonesia masih rendah, jika dirata-ratakan hanya 12.1 L
perorang pertahun , paling rendah di banding negara Asia lain. Rendahnya
konsumsi susu tidak bisa dilepaskan dari anggapan sebagian masyarakat bahwa
minum susu hanya untuk bayi dan anak kecil. Anak yang sudah besar dan orangtua
tidak perlu lagi minum susu.
Sudah ada yang tahu
kalau di Taman Mini Indonesia Indah ada wahana baru? Nggak baru baru amat sih
tapi masih terhitung baru karena dibuka untuk pertama kalinya awal tahun 2016
dan saat saya kesana awal Januari 2017, beberapa area di wahana ini masih dalam
proses penyempurnaan pembangunan.
Wahana itu adalah
SKYWorld. Bisa dibilang planetariumnya TMII. Apa bedanya dengan Planetarium
Jakarta? Berhubung saya belum pernah ke Planetarium Jakarta, saya tidak bisa
membedakannya ya teman hehehe.
Momen menyenangkan dari seorang Mama itu adalah saat menyusui si
kecil. Pasti semua Mama memiliki kesan mendalam. Saat mata kita beradu dengan
mata si kecil, rasanya nyess….bahagia banget. Tidak heran jika banyak Ibu
stress dan feeling quilty saat ASI nya keluar sedikit (walaupun tahu teorinya
kalau ASI yang keluar disesuaikan dengan kebutahan anak – tetap saja ya
kayaknya yang ASI nya melimpah yang bagus – mungkin karena anak pertama, masih
takut ini itu). Saya mengalami masa-masa itu, masa merasa jadi mama tidak
berguna. Untunglah bisa melaluinya tanpa stress berkepanjangan, semua berkat
dukungan keluarga terutama Suami dan Ibu saya.
Salah satu hal yang bisa mengurangi rasa stress karena ASI tidak
keluar banyak (padahal cukup untuk si kecil) atau kelelahan karena begadang
harus menyusui terus, adalah dengan membuat posisi nyaman saat menyusui dan
rileks.
Beberapa tahun lalu, saat si Sulung
masih duduk di bangku taman kanak-kanak, saya dan Pak suami pernah
mendiskusikan dan sepakat anak akan diajarkan tidur sendiri di kamarnya saat
kelas 3 sekolah dasar. Sekarang si sulung sudah kelas tiga tapi kami sepertinya
enggan membahas soal tidur terpisah selain si sulung pun belum mau tidur
dikamarnya. Sedangkan kami menunda mengajarinya tidur sendiri karena kehangatannya
beda jika tidur bareng anak-anak dan kami ingin menikmati saat bersama – sama
anak-anak lebih lama. Mereka tumbuh dengan cepat jadi kami tidak mau kehilangan
moment. Akan ada saat mereka akan dengan sendirinya ingin tidur sendiri. Seperti
yang pernah saya rasakan saat kecil.
Setelah kurang
lebih dua bulan berhenti membacakan buku pada anak-anak, akhirnya kembali bisa rutin bacain buku. Kenapa berhenti? Karena anak-anak tidak mau saya bacakan buku sama sekali.
Kakak hanya baca buku pelajaran sekolah.
Walaupun Kaka sudah bisa membaca saya
tidak pernah memaksanya untuk baca buku, hanya mendorong dan sering menolak,
malah balik minta dibacain buku. Dia memang bukan tipe anak yang bisa duduk
manis lama-lama baca buku, kalau diam pasti harus ada yang dilakukan dengan tangannya,
misal menggambar atau membuat kreasi. Dia tipe pembelajar audio visual.
Bicara soal lampu pasti teman-teman sudah cukup familiar dengan
istilah Lampu LED. Lampu yang saat ini
menjadi banyak pilihan orang walaupun jenis lampu ini lebih mahal dibanding
lampu lain, ini karena lampu LED
memiliki keunggulan yaitu hemat. Jadi bisa dibilang, mahal diawal (saat
membelinya) namun terhitung murah untuk jangka waktu panjang, bahkan sangat
murah.
Nah apa saja sih keunggulan lampu LED dibanding
jenis lampu lain;
Hari sabtu, minggu lalu saya
berkesempatan mengikuti workshop short travel video with smartphone di Hotel
Allium Tangerang dengan narasumber Teguh Sudarisman. Ada yang sudah tahu siapa
beliau? Untuk teman-teman traveler blogger atau travel writer sosoknya sudah
tidak asing lagi karena tulisan travelingnya yang sering menghiasi media massa
atau majalah khusus traveling kerap dijadikan rujukan para penulis perjalanan pemula. Teman-teman bisa intip portofolio mas Teguh
Sudarisman di www. TGIFmag.com atau intip IG di @teguhsudarisman.
Setelah menempuh perjalanan yang
cukup melelahkan (ternyata jarak dari Tangerang Selatan ke Tangerang itu
lumayan jauh ya) saya sampai di Hotel Allium Tangerang dengan selamat,
terlambat beberapa menit. Capek dan panas tapi semangat untuk mengikuti
workshop ini.
Short Travel Video Workshop
Alasan saya begitu tertarik ikut workshop smartphone videography karena ingin memaksimalkan fungsi smartphone sebagai
perangkat ngeblog. Terlebih saat ini keberadaan video dalam post blog membantu menaikkan
page view. Kenapa? Karena semua orang suka menonton, sebaliknya tidak semua
orang suka membaca. Menonton dinilai lebih praktis, efektif dan efisien
dibanding membaca. Jadi keberadaan video dalam post blog sangat membantu
‘pembaca’ atau pencari informasi. Selain itu video sebagai pelengkap blog post
membuat konten blog menjadi lebih menarik dan berisi.
Ada beberapa keungulan video
dibanding teks seperti dipaparkan mas
Teguh Sudarisman diantaranya; Video lebih banyak menyentuh
‘rasa’ dibandingkan teks sehingga lebih efektif menyampaikan pesan. Lebih
menarik untuk mempromoskan jasa atau produk dan mudah dibagikan keberbagai kanal
media sosial seperti facebook dan instagram.
Dan menurut sebuah survey yang dikutip dari Cisco jumlah penonton video dari tahun ketahun meningkat dan diperkirakan
pada tahun 2018, 69% trafik internet dalam bentuk video. Untuk video di Youtube saja view perharinya mencapai 4 miliar.
Jadi menurut pendapat saya, bagi
seorang blogger bisa membuat video dengan smartphone adalah keniscayaan, kecuali ngeblognya sekedar menulis, tidak mencari peluang mendapatkan penghasilan heheheh.
Keuntungan membuat video dengan smartphone
Lebih ringan, ringkas dan tentunya murah. Kemampuan smartphone untuk merekam saat ini sudah Full-HD dan suara stereo. Bisa langsung diedit dan upload dari smartphone.
Kelemahannya tentu kualitas tidak sebagus dengan DLSR/mirrorless dan tidak bisa bokeh.
Kenapa video pendek?
Rata-rata rentang
perhatian manusia sekitar 8,25 detik. Video berdurasi 1 menit terlalu pendek sedangkan lebih dari 5 menit teralalu panjang. Rentang video yang ideal pada kisaran 2-3 menit. Isi video bisa berupa dokumentar, berita, liputan, catatan pribadi atau feature.
foto pinjam dari FB mas Teguh
10 Langkah membuat video Apakah
saya perlu membuat video? Bagi saya ya sebagai dokumentasi dan pendukung tulisan.
Menyiapkan
perangkat keras untuk syut dan edit yaitu smartphone, tripod, atau tongsis dan perangkat pendukung lain yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan saat syuting. Di sini mas Teguh memberikan tip dan trik memaksimalkan semua perangkat yang ada dan mudah di dapat (dengan harga terjangkau pula) untuk proses syuting. Seperti misalnya, menyiasati tongsis agar bisa digunakan untuk men syut tempat tinggi. Tambahkan dengan tripod mini plus disolatif. Ide-ide kecil yang luar biasa. Yang intinya, keterbatasan perangkat dan alat syuting jangan membuat patah arang untuk membuat video bagus.
tip dan trik :)
Salah satu perangkat pendukung yang direkomendasikan adalah tongsis merk Yung****. Wah kalau tongsis ini mah saya punya dari dulu tapi jarang dipake karena saya pikir kurang praktis karena tidak bisa dilipat pendek. waktu itu Pak suami yang beliin. Harganya terjangkau teman dan cukup stady untuk membuat video di rumah (saya membuat video memasak untuk lomba pake ini hehehe). Begini penampakan dari dekatnya. Dudukan bisa di buka pasang.
Menyiapkan software atau aplikasi membuat video
Mempelajari aplikasi membuat video
Proses syuting selesai yang tentunya terdiri dari beberapa shot, kita harus menyatukan menjadi sebuah video yang bercerita, untuk itu perlu aplikasi. Saat ini ada beberapa aplikasi yang ditawarkan. Mas Teguh merekomendasikan Power Director, karena mudah dan cukup lengkap.
Bagaimana menggunakan Power Director ini? Teman-teman bisa baca petunjuknya atau menonton tutorialnya di Youtube atau ikut workshop mas Teguh selanjutnya hehehe. Kabarnya dalam waktu dekat akan di adakan di Tangerang Selatan dan Yogyakarta. Nah pantengin aja FB nya karena selalu diumumkan di sana.
Mempelajari
konsep dan teknik syuting
Konsep dan teknik syuting dapat dipelajari dengan menonton video-video orang lain yang bagus di Youtube, latihan melakukan syut atau mengikuti workshop.
Merencanakan liputan
Sebaiknya saat akan membuat video terencana. Merencanakan apa saja yang akan diliput dan konsep liputan yang ingin kita buat. Bisa dimulai dengan mencari informasi subjek yang akan di syut, membuat skenario, menentukan lokasi, mencari aktor/aktris, alat dan properti yang harus disiapkan, terakhir menghitung biaya.
Jangan sampai sudah jauh-jauh ke suatu tempat bagus dan kita ingin membuat videonya, ternyata hasil video kurang maksimal karena persiapan kurang matang.
Melakukan syuting
Agar saat merekam stabil, gunakan tripod atau tongsis, posisi merekam dalam landscape, rekam sesuai waktu dan angle yang sudah direncanakan.
Melakukan editing
Editing dengan smartphone lakukan dengan satu aplikasi, misal power editor.
Upload di Youtube
Sharing dan promosi di media sosial.
narsis dulu yes...
foto pinjeman dari Teh Levina Mandalagiri
Allium Hotel Tangerang
Usai membeberkan teori membuat video dengan smartphone mas Teguh langsung menantang kami semua peserta workshop untuk membuat short video dengan lokasi Hotel Allium.
Hotel ini memiliki desain yang unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Terletak tidak jauh dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Dilengkapi dengan fasilitas meeting room, fitnes centre, swimming pool dan restorannya yang cozy.
salah satu sudut di Paris-Lyon Cafe Hotel Allium
Makanannya tak kalah lezat donk
Berikut short video travel saya;
Biar makin mahir harus sering latihan bikin video dan nonton video bagus sebagai bahan belajar, bisa intip youtubenya mas Teguh Sudarisman di sini .
Nah buat teman-teman yang berminat belajar membuat video dengan smartphone dengan mas Teguh Sudarisman bisa pantengin FB nya, kabarnya akan diadakan di Tangsel dan Yogyakarta dalam waktu dekat.