Hari beranjak sore ketika saya, Pak suami dan anak-anak, sampai di pelantara parkir masjid Agung Banten. Perlu berputar-putar mencari tempat parkir karena bingung, ini tempat parkir atau area pasar. Kondisinya becek dan sesak dengan tenda-tenda pedagang yang tak rapih dan tak teratur. Ternyata tempat parkir dan area pedagang ditempat yang sama. Tidak kebayang kalau hari libur dan banyak pengunjung (kami kesana hari senin), cigana pabaliut. Dan tiba-tiba merasa menyayangkan karena terkesan kumuh, sementara di depan menjulang masjid Agung Banten yang kokoh dan bersahaja.
Mesjid Agung Banten dan Keraton Surosuwan, Saksi Bisu Kejayaan Kesultanan Banten
Sabtu, 13 Mei 2017
Hari beranjak sore ketika saya, Pak suami dan anak-anak, sampai di pelantara parkir masjid Agung Banten. Perlu berputar-putar mencari tempat parkir karena bingung, ini tempat parkir atau area pasar. Kondisinya becek dan sesak dengan tenda-tenda pedagang yang tak rapih dan tak teratur. Ternyata tempat parkir dan area pedagang ditempat yang sama. Tidak kebayang kalau hari libur dan banyak pengunjung (kami kesana hari senin), cigana pabaliut. Dan tiba-tiba merasa menyayangkan karena terkesan kumuh, sementara di depan menjulang masjid Agung Banten yang kokoh dan bersahaja.
Rumah Nyaman ala Kami
Selasa, 02 Mei 2017
Ternyata tidak mudah mewujudkan
rumah nyaman ala rumah nyaman majalah
arsitektur atau desain interior yang suka kami intip; kinclong, tertata dan matching. Lha iyalah
karena butuh modal yang lumayan hahaha.
Eit, tapi keterbatasan budget
bukan alasan untuk tidak memiliki rumah idaman yang nyaman, kuncinya adalah
penyesuaian dengan kemampuan keuangan kita. Dan rumah nyaman versi kita belum
tentu sama dengan orang lain atau seperti di majalah, karena rasa nyaman
terkait rasa dan disesuaikan dengan kebiasaan dan usia penghuni rumah. Rumah
nyaman versi yang memiliki anak kecil (balita) pasti beda donk dengan rumah nyaman
dengan penghuni semua orang dewasa (semua anaknya sudah besar).
Rumah idaman versi saya dan Pak Suami adalah homy, nyaman, tidak mencolok, dan terkesan
welcome. Tapi kalau diminta untuk menjabarkan seperti apa homy-nya, kami bingung hahaha. Intinya sih sederhana
tapi nyaman, rapi dan bersih.
Alhamdulillah rumah yang kini kami
tempati sudah nyaman menurut kami. Berikut rumah nyaman ala kami;
Rumah nyaman dengan modal sesuai kantung
Bagi kami rumah (terlihat) nyaman
versi majalah haruslah sebatas inspirasi bukan panutan plek tumplek, selain
harus disesuaikan dengan keuangan juga disesuaikan dengan selera dan hobi.
Kami suka rumah bernuansa alami; kayu dan hijau. Tapi menyeragamkan semua furnitur rumah dengan kayu jati
terlalu mahal untuk ukuran kantung kami. Jadilah disesuaikan. Kami pernah membeli furnitur second karena
kualitasnya bagus dan harganya miring.
Beberapa perabot rumah hasil DIY (do it your self). Ini karena Pak suami hobi bertukang hahaha. Kayu dari batang pohon rambutan ini disulapnya jadi meja kursi (dibantu satu tukang) saat libur kerja (weekend). Karena hobi dia enjoy mengerjakannya tanpa paksaan demi rumah idaman yang nyaman.
Konsep DIY juga kami terapkan pada anak-anak untuk mengasah kreativitasnya.
Beberapa perabot rumah hasil DIY (do it your self). Ini karena Pak suami hobi bertukang hahaha. Kayu dari batang pohon rambutan ini disulapnya jadi meja kursi (dibantu satu tukang) saat libur kerja (weekend). Karena hobi dia enjoy mengerjakannya tanpa paksaan demi rumah idaman yang nyaman.
![]() |
Hasil DIY Pak suami |
Konsep DIY juga kami terapkan pada anak-anak untuk mengasah kreativitasnya.
![]() |
Papan DIY Papanya, tempat printilan dan pigura DIY kaka |
Rumah nyaman itu terorganisasi, rapih dan bersih
Terorganisasi artinya menempatan
barang dikelompokkan sesuai fungsinya. Misal semua perkakas Pak
suami ditempatkan dalam box-box khusus agar tidak tercecer dan memudahkan saat
akan memakai. Begitupun mainan atau barang milik anak-anak.
Untuk kerapihan, bagi kami relatif
dan fleksibel karena kedua anak kami masih kecil dan suka main dengan
mainannya. Jadi ada saatnya rapih (selesai main) ada saatnya rumah seperti
kapal pecah. Jangan sampai rumah nyaman menghalangi kreativitas penghuninya.
Anak-anak dilibatkan dalam penataan ruang terutama yang berhubungan dengan ruang yang paling sering mereka tempati seperti kamar dan ruang keluarga (yang merangkap ruang tamu) karena disanalah mereka menghabiskan waktu bermain.
Anak-anak dilibatkan dalam penataan ruang terutama yang berhubungan dengan ruang yang paling sering mereka tempati seperti kamar dan ruang keluarga (yang merangkap ruang tamu) karena disanalah mereka menghabiskan waktu bermain.
![]() |
karpet dan box mainan yang kami beli di ruparupa.com |
Rumah nyaman itu hijau
Hijau dari tanaman membuat mata
dan udara nyaman. Memanfaatkan sepetak tanah dipekarangan dengan menanam aneka
bunga atau tanaman bumbu dapur.
Berkebun menimbulkan rasa senang lho karena saat tangan kita bersentuhan dengan tanah, tanah mengeluarkan enzim yang
membuat kita menjadi nyaman. Begitu yang pernah saya baca di sebuah artikel majalah.
Rumah nyaman itu hemat energi
Rumah dengan desain hemat energi yaitu memiliki sirkulasi
udara dan cahaya baik. Sehingga saat siang hari tanpa lampu menyala pun ruangan
cukup terang. Hemat energi hemat biaya, terlebih tarif listrik naik lagi ya teman.
Rumah nyaman itu dilengkapi peralatan tukang
Apa hubungannya? Saya tidak
menyadari hubungannya sampai Pak suami memiliki peralatan tukang yang lumayan
lengkap dan dibelinya bertahap, sejak kami memiliki rumah. Dulu kami sempat
kerepotan tidak memiliki tangga, sama repotnya ketika harus mengetuk paku ke
tembok untuk memasang sesuatu, tembok jadi retak, sementara paku tidak rapih
tertancap. Hal sepele tapi ternyata cukup membuat nyaman jika memiliki. Malah
hemat karena tidak perlu memanggil tukang untuk hal-hal kecil dan sepele.
Jadi yang dulunya saya suka
ngomel kalau suami beli perkakas (karena merasa tidak penting) kini manggut-manggut.
Urusan seperti itu toh dia lebih mengerti. Untuk perkakas, Pak Suami percaya pada produk-produknya ACE Indonesia. Seperti bor, gerindra dan meja tukang ini. Peralatan tukang yang membantunya membuat beragam DIY di rumah.
![]() |
peralatan 'hobi' Pak suami |
Tak heran kami suka hunting peralatan rumah di ACE Hardware karena lengkap termasuk peralatan hobi kami, hobi saya berkebun dan Pak suami nukang :D.
Menciptakan Waktu Berkualitas Bersama Anak
Sabtu, 29 April 2017
Berapa jam dalam sehari
dihabiskan bersama anak-anak? Satu jam? Dua jam? Yakin sudah berkualitas? Tidak
sekedar duduk di samping anak-anak, menjawab pertanyaan mereka tapi mata dan
perhatian lebih fokus pada smartphone di
tangan; menjawab WA (padahal bisa
ditunda), buka sosmed untuk komentar
atau membuat status (padahal tidak urgent), melihat-lihat foto kece di IG.
Ya itulah yang kadang-kadang saya
lakukan. Walaupun kadang-kadang tetap saja ada perasaan feeling quilty kalau ingat atau diingatkan. Gimana jika anak-anak
sudah kenal gadget dan mereka memperlakukan saya seperti itu, saat mengobrol
dengan saya tapi mata dan tangan sibuk
ke gadget. Padahal kan tidak sopan. Tapi mereka menirunya dari saya.
Togerther More Lotte Choco Pie
![]() |
Menciptakan Premium Bonding Moment |
Benar yang dikatakan psikolog
Novita Tandry, saat acara Blogger Gathering Together More Lotte Choco Pie yang
mengambil tema quality time, banyak
pengetahuan tidak menjamin mudah dipraktikkan. Dan godaan terbesar kebanyakan
para Mama saat ini adalah lebih perhatian sama
gadget. Duh kesentil.
Week end Gardening; Microgreens
Sabtu, 22 April 2017
Ada yang weekend nya di rumah selain
saya? Bosan weekend dirumah? Kadang iya tapi kalau tiap akhir pekan
jalan-jalan, bisa-bisa gajian Paksu ga cukup sampai akhir bulan hahaha.
Tapi ada kalanya memang ingin
menghabiskan akhir pekan di rumah saja, beres-beres rumah (never ending job), mencoba resep baru, nonton atau berkebun.
Dipostingan ini saya akan nulis tentang
berkebun, khususnya Microgreens. Ada yang pernah dengar? Walaupun katanya Microgreens sudah dipopulerkan sejak tahun 1997 dan mulai populer di beberapa negara,
saya baru tahunya sekitar dua bulan lalu saat ikut workshop Microgreens di Arumdalu
Lab Serpong Tangsel.
![]() |
Foto pinjaman dari Arumdalu Lab |
Arumdalu Lab itu semacam laboratorium
tanaman milik Arumdalu Privat Resort di
Belitung. Resort yang menyajikan makanan organik dan Arumdalu Lab ini kebun penelitiannya. Well, saya dan paksu
langsung pengen punya kebun kayak gini. Ditanami beragam tanaman yang bisa
dikonsumsi atau obat dna tanaman asli Indonesia yang sudah hampir langka
keberadaannya. Tapi beli tanah ga semurah beli gorengan hahaha, jadi mari
berdayakan saja teras rumah.
Tips Memilih Kemeja
Senin, 17 April 2017
Memiliki berat tubuh tidak ideal, terkadang membuat
seorang wanita merasa minder dan tidak percaya diri memakai berbagai model
pakaian. Namun seiring dengan perkembangan dalam dunia fashion, hal tersebut
kini tidak perlu dikhawatirkan lagi. Berbagai model dan desain khusus yang
dirancang oleh para penggerak fashion, seakan kini mampu menjawab rasa
kekhawatiran tersebut. salah satu model baju yang kini banyak diperuntukkan bagi
wanita bertubuh berisi adalah kemeja wanita khusus
yang didesain agar dapat membuat tampilan para wanita terlihat lebih langsing.
Tiga Kisah Memesona
Senin, 10 April 2017
Kisah pada Suatu Hari
Pernah terpesona seseorang karena
apa yang dilakukannya mengingatkanmu untuk melakukan kebaikan yang sama? Saya
pernah, mungkin berkali-kali, yang membuat saya berpikir, mungkin ini cara Allah
mengingatkan untuk saya melakukan kebaikan lebih banyak dan lebih sering pada
siapapun, tanpa pandang bulu dan tanpa pamrih. Kebaikan yang mungkin nilainya
tak seberapa bagi pemberinya tapi bagi penerimanya luar biasa. Seperti
kejadian yang saya alami hari sabtu
kemarin, saat diburu waktu untuk segera memesan layanan angkutan umum online
tiba-tiba sinyalnya on off, cek quota masih banyak. Saya terus berusaha
memesan angkutan online, berharap begitu klik pas ada sinyal. Kurang lebih
selama 30 menit saya mencoba.Tapi yang terjadi malah muncul tulisan no internet
connection, lalu tiba-tiba layar handphone
hitam. Akh, saya kehabisan baterai. Terpaksalah jalan kaki menuju ruas jalan
besar yang jaraknya sekitar 500 meter dengan menenteng barang bawaan yang cukup
berat.
Sampai di depan jalan raya saya
berdiri menunggu angkot dengan pasrah. Ya pasrah karena lokasi saya di
pinggiran kota dimana taksi jarang lalu lalang, angkot yang lewat hanya satu
trayek dan itu pun suka lama atau penuh karena lebih suka ngetem di stasiun.
Frisian Flag Luncurkan Kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang'
Jumat, 07 April 2017
![]() |
Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang |
Hari sabtu, minggu lalu saya
berkesempatan hadir di acaranya peluncuran kampanye Frisian Flag ‘Saatnya Keluarga Minum Susu
Sekarang’. Kampanye yang tak lain
bertujuan mensosialisasikan kebaikan susu dan diharapkan makin banyak keluarga yang
menyadari manfaat susu bagi kesehatan dan mulai menerapkan kebiasaan sehat
minum susu minimal satu gelas sehari.
Tahunkah teman, berdasarkan riset
Badan Pusat Statistik tahun 2015, konsumsi
minum susu masyarakat Indonesia masih rendah, jika dirata-ratakan hanya 12.1 L
perorang pertahun , paling rendah di banding negara Asia lain. Rendahnya
konsumsi susu tidak bisa dilepaskan dari anggapan sebagian masyarakat bahwa
minum susu hanya untuk bayi dan anak kecil. Anak yang sudah besar dan orangtua
tidak perlu lagi minum susu.
Langganan:
Postingan (Atom)